14.3

1.1K 226 4
                                    

"Hueeeekkk!!!!!" Joy memuntahkan isi perutnya menyebabkan tubuhnya sangat lemas. Ini sudah ke lima kalinya dia muntah setelah minum obat yang begitu banyak dari dokter sebagai prosedur pengobatan kemoterapi. Shain berusaha membantu Joy meski dengan membersihkan mulutnya sedangkan muntahan di lantai, suster yang mengambil alih.

"Kamu tiduran dulu ya Joy,"

"Gue gak sanggup Shain, gue sakit... badan gue sakit" Tuturnya lirih merasakan reaksi kemoterapi yang berlebihan dari tubuhnya. Tubuh Joy gemetar disertai keringat dingin dan wajah yang memucat.

Shain berusaha meredam rasa kuatirnya "Kamu tenang ya, kita tunda radioterapi kamu untuk minggu ini"

"Iya tuan, besok Dokter akan kemari untuk melihat kemajuan kemoterapi tuan Joy" Imbuh Suster

"Sus, apa gak bisa kasih suntikan untukku, aku mau tidur" Pinta Joy disela-sela gemeretakan giginya.

"Dokter tidak ada ditempat tuan Joy. Saya tidak berani memberikannya" Tolak suster

"Tapi Suster... saya mohon, Joy gak mungkin muntah-muntah terus seperti ini. Dia bisa kehilangan cairan tubuh" Pinta Shain kuatir.

"Papa.... Shain... Pa... Pa... gue mau bokap gue Shain..." Pinta Joy membuat Shain terpaku. Melihat kondisi Joy yang gemetaran dan pucat pasi masih sempat meminta orang tuanya ada didekatnya membuat Shain diserang rasa ketakutan.

"AKH!!" Joy histeris memegangi kepalanya yang sakit luar biasa.

"Oke! Oke!" Shain segera menghubungi Papanya Joy.

Pesona apartemen Luxury kualitas mewah dengan perabot nan mahal yang sanggup menarik decak kagum orang banyak saat melihatnya. Anjas sedang melakukan rutinitas malamnya bersama model cantik yang masih muda dibawah selimut.

"Tlilililit......" Suara ponsel Anjas menghentikan rutinitas puncak kenikmatan itu. Anjas tidak menggubris dan terus bercumbu dibawah selimut tidak melewatkan wanita cantik itu sendirian merasakan kenikmatan.

"Tlililit.... Tlillilit....."

"Hah! Siapa sih telepon pagi buta gini!" Anjas kesal menyibakkan selimut membiarkan wanitanya dan beralih mengangkat ponsel yang ada dinakas tempat tidur.

"Halo" Sapa Anjas datar

"Om..."

"Shain?" Anjas mengernyit heran ketika menerima telepon dari Shain "Ada apa?" Tanyanya sembari meneguk wine yang ada dimeja tempat tidur.

"Joy.... Joy Om...."

"AKH!!!" Joy berteriak kesakitan tentu saja terdengar Anjas "Kenapa dengan Joy?" Tanyanya kuatir.

"Om... Joy..."

"Kamu jangan bertele-tele Shain! Ada apa dengan Joy?" Tanya Anjas geram

"Joy ada dirumah sakit Central Hospital kamar nomor 11 VIP. Aku harap Om cepat datang, aku akan ceritakan semuanya sama Om setelah datang kesini. Yang jelas, Joy perlu Om sekarang"

"Baik, Om akan kesana" Anjas beranjak dari tempat tidur spontan wanita itu heran "Mau kemana sayang?" Tanyanya basa basi

"Joy membutuhkanku, Lucy" Jawab Anjas datar sambil memakai pakaiannya yang tergeletak di sofa kamar.

"Bukannya kamu tidak perduli dengannya Jas?"

"Itu bukan urusanmu dan jangan mengusik hidupku! Dia darah dagingku" Bentak Anjas menakutkan sosok Lucy yang melihat ekspresi pacarnya yang kelam.

"Oke, what ever"

"Good" Anjas memakai jas dan pergi menuju rumah sakit Central Hospital.

"AKH!!!" Joy mengerang memegang kepalanya yang sakitnya makin menjadi. Shain yang panik menghampiri Joy dan menenangkannya namun Ia terpana saat darah segar menetes dari hidung spontan semua yang ada disana dilanda rasa panik dan suster keluar untuk memanggil dokter jaga.

NOT LOVE STORY - DestinyWhere stories live. Discover now