18.3

1.6K 266 25
                                    

Bangkar peraduan bergerak cepat membawa Joy yang tak sadarkan diri ke ruang UGD. Stefan ketakutan dan untungnya pertolongan cepat datang dimana seluruh jajaran dokter dan suster yang menangani Joy bergerak cepat karena melihat darah yang mengalir di hidungnya.

"Lo harus bertahan Joy...." Ucap Stefan berharap semua baik-baik saja dan masih menunggu di ruang UGD. Tak berapa lama jajaran dokter dan suster keluar dari ruang UGD menuju ruang ICU membuat Stefan langsung menghubungi Shain untuk menyusulnya menuju ruang ICU.

"Joy kenapa Stef?!" Tanya Shain ketakutan

"Gue gak tau Shain, tiba-tiba Joy pingsan dan ada darah dihidungnya" Jelas Stefan membuat Shain mematung. Matanya tak fokus sedikitpun dan beralih mengambil ponsel menghubungi seseorang.

Melihat kecemasan di wajah Stefan membuat Tria, sang Mama menenangkannya "Semoga Joy baik-baik aja ya Stef" Tuturnya pada Stefan.

"Iya Ma"

"Ah Iya! Bella" Tria baru mengingat sesuatu buru-buru mengambil ponselnya di dalam tas dan langsung menghubungi Bella

"Tlilililit...... Tlilililit....." Ponsel Bella berdering saat mereka sedang bersiap-siap memasuki mobil.

"Halo"

"Bel, ini aku Tria"

"Oh, kenapa Tri?"

"Joy masuk ICU"

"APA!!!!" Bella terkaget-kaget mendengar hal itu

"Iya, Joy masuk ICU dan sekarang dia sedang diperiksa Dokter"

"Oke...Oke aku akan kesana segera" Kata Bella menutup ponselnya "Vega kita harus pergi secepatnya, Joy masuk ICU" Imbuhnya buru-buru

"DEG!" Jantung Yuki seakan berhenti mendengar hal itu dan airmatanya seketika menetes "Apa... Ma?" Tanyanya terbata-bata memastikan pendengarannya.

"Joy masuk ICU, Yuki" Balas Bella yang sudah duduk disampingnya. Mendengar hal itu Yuki diserang rasa takut yang luar biasa hingga wajahnya memucat.

Ivan menstater mobil membawa pergi keluarga Yuki beserta Vega menuju rumah sakit tempat Joy dirawat. Dalam perjalanan, Yuki tak bisa tenang sibuk meminta Ivan mengebut agar bisa cepat sampai. Kepanikan Yuki terlihat jelas hingga Bella coba menenangkan dengan menggenggam tangannya menyuruhnya berdoa agar semua baik-baik saja. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Yuki mengeratkan genggaman tangannya untuk menekan rasa paniknya dalam-dalam sebab jantungnya berdebar begitu cepat serta nafasnya yang terus memburu.

"Van, bisa lebih cepat lagi?" Tanya Yuki tak sabar

"Ini bukan jalan tol Ki, kita udah dalam kecepatan maksimal karena ini jalan protokol. Jadi banyak polisi" Balas Ivan menggerutu sebab Yuki tak bisa tenang

"Sabar sayang" Kata Bella membuat Yuki sedikit bersabar.

Sedangkan didepan ICU, Shain terus mondar mandir dengan wajah panik. Tak lama kemudian, Anjas tiba dan segera menghampiri mereka yang sudah ada didepan ruangan ICU sedari tadi.

"Apa yang terjadi dengan Joy, Shain?" Tanya Anjas

"Joy pingsan Om... Darah mengalir dari hidungnya"

"Apa?!!!" Anjas kaget mendengarnya

"Om tenang ya, Joy lagi ditangani dokter sekarang"

"Baik... baik..."

Diruang ICU, Pemeriksaan terus dilakukan untuk mengetahui kondisi Joy. Joy diperiksa oleh jajaran dokter spesialis yang merawatnya. Mereka bekerja sama demi menyelamatkan nyawa Joy. Sensor ECG sudah melekat ditubuh Joy, masker oksigen juga sudah terpasang disertai dengan perekat perangsang otak untuk melihat kondisi kinerja otak Joy.

NOT LOVE STORY - DestinyМесто, где живут истории. Откройте их для себя