BAB 12

1.3K 234 4
                                    

"BERSULANG!" Seru keluarga besar Stefan dan Yuki tentunya. Mereka tengah merayakan keberhasilan Maxime yang masuk universitas negeri. Keluarga Stefan tentu saja mengundang keluarga Yuki untuk makan malam. Semua kembali seperti dulu, tampak hangat dan tak ada memendam perasaan tak enak apalagi bertengkar.

"Selamat ya kak Max, akhirnya lulus juga" Tutur Yuki tulus sebab Ia tau kemampuan otak keluarga William memang menakjubkan meskipun mereka terlihat biasa saja menanggapi hal itu. Menakjubkan bukan dalam arti peringkat IQ-nya tinggi, tapi semuanya terjadi karena didikan Tria dan Andreas yang membuat anak-anak mereka sukses. Malam ini Yuki terlihat lebih feminim dengan dress vintage putih kombinasi fusia. Yuki membiarkan rambutnya tergerai dengan band karet membentuk anyaman dari benang sintetis menyerupai warna rambut. Keluarga William tampil seragam dengan laki-laki memakai stelan kemeja putih sedangkan wanitanya dress dengan warna senada.

"Makasih Yuki,"

"Sama-sama Kak,"

"Bahagia melihat keluarga kita kumpul kayak gini ya Ma" Andreas mulai pembicaraan.

"Iya," Balas Tria bahagia dan merangkul tangan sang suami

"Kamu terlalu berlebihan Tria, aku cuma tetangga yang diundang" Tutur Bella

"Tapi Bella, kami sudah anggap kamu dan anak-anakmu bagian dari keluarga kami. Apalagi persahabatan Stefan dan Yuki yang udah kembali, jadi terasa lengkap. Kita seperti keluarga besar saat ini" Jabar Andreas

"Terima kasih Andreas,"

"Sama-sama"

"Kalau begitu kita lanjutkan acaranya, ntar menu utamanya keburu dingin" Tukas Tria semangat membuat semua yang mendengar tertawa dan kembali menyantap makan malam mereka.

Mereka kembali menikmati hidangan dan sesekali tersenyum saat mendengar guyonan apalagi candaan serta kelucuan dari cucu Tria, Nathan anak dari Grace dan Regi. Yuki sangat gemas dengan Nathan yang masih berumur 9 bulan. Ia selalu mengganggunya saat ada di pangkuan Stefan hingga mereka jadi pusat perhatian namun tanggapan mereka malah terlihat santai.

"Kakak gak nyangka kamu bakal jadi model Yuki, selamat ya..." Tutur Grace yang kini sedang menikmati dessert dengan memangku Nathan.

Yuki tersenyum "Makasih Kak, aku juga seneng akhirnya aku tahu cita-citaku. Semua ini berkat seseorang" Tuturnya bahagia lalu menyantap dessertnya dengan pelan sambil mengingat orang yang masih Ia cintai sampai sekarang.

"Siapa? Stefan ya?" Tanya Grace melirik Stefan yang sedang menyeruput minumnya.

"Bukan, seorang Designer yang minta aku jadi model. Namanya Joy," Sanggah Yuki sopan dan melirik Stefan sebentar.

"Oh, kakak kirain Stefan. Lagipula kalian cocok kok, lihat aja sekarang, Yuki tampil cantik malam ini sampai membuat seseorang terpesona" Sindir Grace melirik Stefan yang mendelik sangar sang kakak. Yuki yang melihat hal itu hanya tersenyum dan memaklumi.

"Cieeee..... yang baikan malu nih kesindir," Goda Maxime sambil tertawa.

"Max, gak perlu ngomporin deh" Cibir Stefan

Grace yang melihat hal itu malah gregetan sendiri "Emh... gayanya. Jujur aja kali adikku sayang, Kakak liat kok kerjaan kamu sebelum berangkat, sibuk ngacaaaaaa mulu. Padahal liatin kaca aja jarang, giliran ada Yuki langsung deh tuh kaca bukan pajangan lagi. Ya kan Nathan..." Grace melakukan sindiran telak kepada Stefan membuat mereka kini menjadi bulan-bulanan godaan. Semua tertawa melihat gelagat lucu dari Stefan dan Yuki yang malu-malu sehingga meja mereka kembali menjadi pusat perhatian dari para pengunjung.

NOT LOVE STORY - DestinyWhere stories live. Discover now