44

559 17 3
                                    

"maaf bang..mereka sudah datang.." ucap jesi.

Deg...

Deg...

Deg...

Dimas melepas pelukkan adiknya. Kemudian ia menatap lekat adiknya yang masih terisak.

"sudah sekarang basuh mukamu. Lalu kita turun. Jangan nangis lagi. Percayalah sama abang. Setelah ini kamu akan bahagia lalu memukul lengan abangmu dengan manja." ucapnya. Prilly m3ngangguk. Ia berjalan kedalam kamar mandi untuk membasuh mukanya. Menghilangkan bekas air matanya. Ya walaupun matanya audah terlihat bengkak. Dan juga masih sangat merah. Sangat terlihat jika ia habis nangis.

"ayolah dik..jangan buat calonmu menunggu terlalu lama. Yang ada nanti dia bakal kabur." ujar dimas.

"sebentar bang. Setidaknya prilly harus kembali memakai bedak prilly bang." balas prilly lalu mengusap wajahnya d3ngan bedak. Tak lupa juga lipglos ttipis.

"ciieee..pengen terlihat cantik juga rupanya.." goda dimas.

"abang ayolah jangan menggoda adikmu ini. Apa aku hapus saja make upnya biar kalian tambah malu."

"oke baiklah nona. Sekarang ayo dia sudah menunggu terlalu lama.."

"baru juga nunggu 5 menit."

"5 menit berasa 5 tahun kalo seperti ini."

"halah abang sok tau. Ngerasain aja belum. Jangan sampai abang aku langkahin karena belum juga nglamar erika."

"tunggu saja tanggal mainnya. Aku menunggu waktu yang tepat. Gak mau tergesa2 seperti calonmu ini. Baru juga kemarin ketemu udah mau main lamar aja."

"tau tuh..gila kali tuh orang.."

"iya gila karena pesonamu dik.."

Prilly tertawa mendengar lelucon abangnya.

"nah gitu dong..nangis mulu dari tadi.."

"ayo lah bang jangan mulai lagi."

"hey..kok malah ngobrol disini sih? Buruaan..itu udah ditungguin.." ucap jesi kembali memanggil prilly dalam kamarnya.

"eh iya prill..dia ganteng bangeeettt...sumpah kalo gak ada tian udah aku bawa kabur dah kalo kamu gak mau.." bisik jesi membuat prilly mencibirnya.

"ganteng dari mana? Serem iya. Ish yaudah sana bawa kabur.." gerutu prilly.

"bener ntar nyesel lagi.." bisik dimas ikutan menggodanya.

"ah sudahlah ayo.."

"ciieee udah gak sabar cieee.." goda dimas dan jesi serentak. Membuat prilly mendengus kesal.

***

Diruang tamu sudah ada ke dua belah keluarga yang tengah asik bercengkrama. Sesekali mereka tertawa.

"nah itu dia calon pengantinnya akhirnya nonggol juga." ucap nenek saat melihat prilly berjalan m3nghampiri mereka bersama dengan dimas dan juga jesi di sampingnya.

Prilly tersenyum. Tapi senyum itu tak lama karena ia melihat ada seseorang yang ia kenal disana. Prilly pun berhenti. Ia merasa tak sanggup untuk melanjutkannya.

"kenapa?" tanya dimas saat prilly malah berhenti.

"ada bunda sama ayah bang. Aku gak sanggup. Kenapa harus ada mereka bang." ucap prilly. Ternyata prilly melihat bunda dan juga ayahnya ali.

Dimas tersenyum lalu merangkul bahu adiknya dan membawanya kembali berjalan menghampiri keluarganya.

Deg

cinta yang dirindukanNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ