Bau yang sama

440 25 0
                                    

"aaaa ibuuuuuukkkk" jerit pak dwi ketika jenazah ibunya hendak dkebumikan.
Tangis prilly kembali pecah. Ingatannya kembali ke 5 tahun lalu. Ia merasa benar2 tak kuat, ia melangkah dengan gontai.
"pril..km mau ikut ke pemakaman?" tanya jesi memecah lamunan prilly.
"gak jes..aku gak kuat..aku pulang aj ya.."
"ya udh km ati2 ya."
Prilly hanya mengangguk. Ia menyusuri jalan menuju ke rumahnya. Langkahnya terasa berat. Air matanya terus membasahi pipinya. Di keluarkan sapu tangan di saku seragamnya tadi.
"parfum ini kenapa harumnya sangat menenangkan. Tapi ini punya siapa?bagaimana caranya aku mengembalikannya kalau aku tak tau ini milik siapa?" batin prilly.

"assalamu'alaikum.. Ibuk prilly pulang.." ucap prilly setibanya ia di depan pintu rumahnya.
"lho kok gak ada yang jawab?apa ibuk gak ada drumah?" batin prilly.
Ia lalu menuju ke sebuah pot besar di depan rumahnya lalu mengambil sebuah kunci.
"ternyata ibuk gak ada dirumah."
Ia bergegas membuka pintunya dan langsung masuk ke dalam. Ia bingung kenapa rumahnya sepi? Kemana ibu dan tasya batinnya lg. Ia segera berjalan menuju kamarnya. Ia baringkan badannya di tmpat tidurnya, badannya terasa lelah. Tak terasa matanya mulai terpejam.

Zreeeed zreedddd zreedddd
Handphone prilly bergetar tanda ada panggilan masuk. Prilly mencoba meraihnya dengan mata yang masih terpejam.
"hallo siapa?" ucap prilly saat sudah menjawab telponnya.
"eeehh kenapa pintunya dkunci dari dlem? Aku mau masuk nih. Cepetan bukain." perintah orang di telpon.
"emang kamu siapa?" tanya prilly karena ia masih setengah tidur.
"emang nomor aku kehapus? Ap km jg belum hafal suaraku?"
"emmmm belum.." katanya yg juga masih terpejam.
"ini aku abang kamu..lupa?" ucap org dtelpon dg sedikit membentak.
"ooohh abang..."jawabnya datar.
"ada apa bang temben telpon..ya ampun abang kamar kita kan sebelahan bang.ngapain jg pake telpon. Kan tinggal melangkah aj bang..hmmm abang ini buang2 pulsa aja."cerocosnya panjang
"ya ampun illyyy km pasti tidur..ini abang ibuk ayah ma tasya nungguin km buka pintu..ini kita ke konci dteras gak bisa masuk..lagian ngapain pake dkunci segala sih?"
"haaahh kenapa abang g bilang dr td yudah aku bukain..bentar.."
Prilly langsung berlari menuju pintu. Saat pintunya sudah terbuka tampak wajah abangnya yang sudah merah karena marah. "dasar pelor" kata bang dimas sambil berjalan menuju ke kamarnya.
"ibuk ayah tasya..maafin illy yak" ucapnya sambil memperlihatkan gigi rapinya.
"ya sudah ayo kita kedalem" jwb ayahnya lembut sambil mengusap pucuk kepala prilly.
Prilly hanya tersenyum malu. Ia heran kenapa akhir2 ini dia jadi pelor.
"ily buruan mandi terus bantu ibuk di dapur ya..ibuk blm masak nih ntar kita makannya kemaleman." kata ibuknya yg langsung berjalan kedapur tanpa menunggu jawaban prilly.
Prilly segera bergegas ke kamar untuk mandi dan segera membantu ibunya masak.

10 menit kemudian prilly sadah tampak seger dan bergegas berjalan ke dapur.
"iibuk mau masak apa?" tanya prilly manja.
"ayam goreng aja ya. Ma tumis kangkung biar cepet." jawab ibunya
Prilly hanya mengangguk dan ia segera mengambil bawang merah bawang putih untuk dikupas.
"oh ya prill..km bisa bantuin ibuk?"
"bisa buk..apa?"
"tolong km beli ini di mini market depan. Diutnya ini."
Jwab ibunya sambil menyodorkan daftar belanja plus uangnya.
"tasya ikut..pokoknya tasya ikut." ucap tasya yang tiba2 bangkit dr tempat duduknya.
"iiiihhh pasti cm mau minta es krim kan?" kata prilly menebak maksud adiknya ini.
"gak kak..janji deh..tasya cuma mau nemenin kakak aja..beneran deh.."jawab tasya dg memasang wajah yang menggemaskan.
"yasudah ayo..kami berabgkat dl ya buk. Assalamu'alaikum."
"wa'alaikumsalam..hati2 ntar nyebrangnya.."
"iya buk.." jwb prilly yang sudah berada di depan pintu.

Hanya membutuhkan waktu 10 menit dengan berjalan kaki untuk sampai di mini market. Prilly langsung mengambil barang yang tertera di daftar belanjaannya.
"gula sudah, tepung sudah, yang ini sudah, yang ini juga sudah, oh tinggal nyari susu aj." ucap prilly mengecek belanjaannya.
"apa gak bisa bacanya pelan aja."
Kata seseorang yg tiba2 sudah berada disamping prilly. Prilly terlihat kaget lalu mendongakkan wajahnya agar ia bisa mengetahui siapa yang sedang berada di sampingnya.
"ali.."
Ternyata orang itu ali.
"ngapain km disini?" lanjut prilly kaget.
"biasanya kalo orang ke mini market itu buat apa?"
"ada yang mau belanja, ada juga yang mau cuci mata, ada juga yang mau nyuri." jawab prilly polos.
"tp yang jelas aku gak sedang mau nyuri. Tp ngomong2 kalo nyuri hati km aj boleh?" balas ali enteng.
Sontak prilly pun memukul keras lengan ali yg membuat ali langsung merasa kesakitan.
"dasar gak jelas" ucap prilly sambil melangkah pergi menjauh dari ali.
Ali terlihat tersenyum melihat prilly.
"aaaaa kakak beliin eskrim..aku mau eskrim.." rengek tasya saat prilly tengah didepan kasir hendak membayar belanjaannya.
"sini dulu.." kata prilly sambil menarik tasya menjauh dari kasir. Prilly terlihat malu dengan tingkah adiknya.
"td katanya gak mau minta eskrim?"kata prilly saat sudah menjauh dari kasir.
"ini aja blm tau duitnya cukup ap gak dek..besok deh kakak beliin.sepulang sekolah" lanjut prilly menjelaskan.
"hmmm ok janji ya..!!" ucap adiknya.
"iya2 janji.."
Prilly segera kembali ke kasir. Mbak2 kasirnya pun mulai manghitung belanjaan prilly.
"terima kasih." kata prilly setelah membayar blanjaannya.
Prilly dan tasya pun keluar dari minimarket tersebut. Namun tiba2 ada seseorang yang menyodorkan sesuatu di depan prilly. Prilly tampak bingung. Apa ini? Terus maksudnya apa coba.
"tadi aku denger adikmu minta dbeliin eskrim.. Nih udah q beliin.."
"gak perlu" jwb prilly ketus
Ia hendak melangkah pergi tp di cegah oleh seseorang td.
"km jangan egois napa..liat adikmu dia lg pengen eskrim."
Prilly melirik adiknya dan ia melihat adiknya memasang muka melas. Dan itu berhasil membuat prilly merasa kasihan sama adiknya.
"ya sudah makan sni..ini aku udah beli 3..kita makan bareng ya."
"bilang makasih sama kak ali." suruh prilly kpda tasya saat ia telah menerima eskrimnya dari ali.
"makasih kak ali." kata tasya menggemaskan
"kak ali ini pacarnya kak prilly ya?" tanya tasya membuat prilly membelalakkan matanya.
"huss gak boleh ngomong gto.km masih kecil." jelas prilly
"berarti bener dong?"
"bukan sayang dia kakak kelas kak ily. Dia temennya bang dimas." jawab prilly menjelaskan.
Ali hanya tersenyum mendengar kakak beradik ini. Lalu ia terlihat bingung dan menyadari sesuatu dari omongan kakak beradik ini.
"km kenal dimas? Rumah kamu dsekitar sini?" tanya ali
"ia kak kan kita..." jawaban tasya terhenti karena prilly langsung membungkam mulutnya.
"ya sudah kita pulang dulu ya sudah malem. Makasih buat eskrimnya." prilly langsung bergegas pergi sambil menggandeng tasya tanpa menunggu jawaban dari ali.
Ali makin bingung dengan sikap prilly namun tiba2 ia tersenyum melihat prilly berjalan semakin jauh.
Di jalan prilly kembali mengingat sesuatu.
"kenapa bau parfum ali sama dengan orang yang menabrakq td siang dan juga dengan sapu tangan td ya? Apa mungkin itu ali?" batin prilly namun iya segera menggelengkan kepalanya. "gak mungkin.."

cinta yang dirindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang