32

469 18 4
                                    

Kini prilly dan teman2 nya sedang mengikuti ujian nasional. Penentu lulus atau tidaknya mereka dari SMA.

Bersama dengan jesi dan juga erika, prilly sedang berada di taman sekolah bersantai sejenak setelah tadi mereka bersitegang dengan lembar soal ujian.

"prill..kamu gak kangen ma ali?" tanya jesi tiba2.

"ntahlah.."

"masalah kalian sebenarnya apa sih pril? Bukannya ghina itu cuma masalalunya ali ya? Terus kenapa kamu marah ma ali?"

Prilly hanya menghembuskan nafasnya.

"prill..ayolah bukankah gak boleh ya marahan lebih dari 3 hari? Lha ini kamu mpe 2 bulan." sahut erika.

"ya ampuuuunn gini ya..yang pertama. Aku gak marahan ma ali. Nah yang kedua. Aku punya cukup alasan untuk bersikap seperti ini ma ali." jawab prilly mulai jengah dengan kedua sahabatnya ini.

"ya terus alasannya itu apa?"

Prilly memang belum cerita soal ini semua kepada sahabatnya. Tentang alasan dia tiba2 menjauhi ali.

"jadi gini..kalo.. Bang dimas punya janji dg seseorang. Kamu sebagai pacarnya bakalan bantu dia gak?" erika pun mengangguk.

"naahh itu dia..aku lakuin itu sekarang..bukan karena aku g cinta ma ali. Justru aku cinta ma ali makanya aku lakuin itu ma dia."

"tauk lah prill..terserah kamu ajalah capek aku..dan juga bingung dengan cara berfikir kamu." jesi pun pergi meninggalkan prilly dan juga erika.

"kalo menurut kamu itu yang terbaik untuk kalian aku dukung aja prill..tapi ntah kenapa aku merasa sangat yakin kalau kalian bakalan disatuin lagi." ucap erika lembut.

"makasih ya kakak ipar kuuu.." prilly pun memeluk erika.

Erika memang sangat perhatian pada prilly. Walaupun mereka seumuran tapi erika bisa sangat mengerti sifat prilly. Dan karena sudah merasa sangat klop dan cocok dengan erika, prilly sampai memperingati abangnya untuk tidak menyakiti erika.

****

Sebulan sudah berlalu. Kini prilly menunggu hasil dari perjuangan dia selama ini mengenakan seragam putih abu2.

Menunggu di depan ruang kelas, menguping rapat antara wali kelas bersama orang tua masing2 siswa. Hari ini wali kelas hendak mengumumkan lulus atau tidaknya para siswanya.

Saat amplop berisikan pengumuman kelulusan telah dibagikan, para orang tua murid pun keluar ruangan. Mereka menemui putra dan putri mereka menyerahkan amplop pengumuman.

Prilly merasa tegang saat hendak membuka amplopnya. Berkali2 ia mengibaskan tangannya karena merasa gemetaran.
Dengan perlahan prilly membukanya. Hingga terlihat sebuah tulisan dengan huruf kapital yang berada di tengah kertas tersebut.

LULUS

"aaaaa prilly lulus yaaahhh...horeeee..." prilly berteriak lalu memeluk ayahnya.

"ehhh prilly..." ayahnya mengingatkan.

"oh iya..alhamdulillah ya allah..terimakasih.." lalu prilly melakukan sujud syukur. Kemudian kembali memeluk ayahnya.

Kemudian prilly menghampiri teman2nya. Saling memberikan ucapan selamat sekaligus mengucapkan kalimat perpisahan. Karena pasti mereka sudah tak bisa lagi bertemu setiap hari dan memakai seragam lagi.

Tak ada corat coret diseragam mereka. Itu karena mereka telah sepakat untuk mengumpulkan seragamnya dan menyumbangkannya. Sebagai gantinya mereka mencoret2 buku dengan coretan yang akan selalu mereka bisa baca kemudian hari.

cinta yang dirindukanWhere stories live. Discover now