27

321 18 0
                                    

"maaf waktu itu aku gak ngasih kamu waktu untuk menjelaskan semua, karena waktu itu aku kebawa emosi." ucap mia

"aku ngerti gimana perasaan kamu, lia sahabat kamu dan pras juga sahabat aku, kita sama2 kehilangan mereka. Waktu itu aku sangat merasa bersalah karena aku gak bisa melindungi pras, seakan2 aku malah yang memperlancar aksi iblis itu. Maafkan aku sekali lagi." ucap bram tertunduk lemas mengingat kejadian waktu itu.

"ayah..." ucap ali penuh linangan air mata menghampiri dan memeluk ayahnya.

"ayah maafin ali.." lanjutnya masih dalam dekapan ayahnya.

"ayah yang harusnya minta maaf. Bukan kamu, maaf karna ayah udah misahin kalian berdua." balas bram sambil menatap prilly.

"tapi kini kita sudah kembali lagi yah, bukan cuma aku dan prilly. Tapi kita semua yah. Kita semua akan slalu bersama." ucap ali melepas pelukan ayahnya kemudian berjalan menghampiri prilly.

Prilly tersenyum, akhirnya mereka sekarang sudah bisa bersama2 lagi. Bukan hanya dirinya dan teman masa kecilnya yang sekarang menjadi kekasihnya tapi juga ayah dari kekasihnya yang sudah lama menghilang.

Mereka terlihat sangat bahagia, walaupun bagi prilly itu masih kurang lengkap karena kedua orang tuanya yang tak mungkin bisa kembali. Tapi prilly sudah cukup bahagia karena ada orang tua dimas yang mengangkatnya sebagai anak dan juga sudah pasti karena ali yang kini kembali dan menjadi kekasihnya.

Allah memang maha adil, di balik hujan akan ada pelangi, dibalik tangis pasti ada tawa. Dan itu sudah terbukti.

####

"prill..sebenernya beberapa hari ini kamu gak masuk itu kemana sih?" tanya jesi saat di perpustakaan.

Beberapa hari prilly memang tak masuk sekolah, karena sibuk mencari ayah ali.

"ada deeehh.." jawab prilly enteng.

"haiii prill.. Lama gak liat kamu..jarang ke perpus ya sekarang?" ucap seseorang yang berjalan mendekati prilly dan jesi.

"haii juga kak..ah enggak kok kak. Aku masih sering ke perpus kok. Cuma kita gak ketemu aja." balas prilly

Pria itu duduk di samping prilly lalu membuka bukunya. Prilly pun melanjutkan aktifitas membacanya. Beda dengan jesi, ia malah masih sibuk menerka2 siapa cowok yang kini berada di samping prilly.

"kalo di liat dari seragamnya sih anak kelas XII, tapi siapa kok prilly bisa kenal ma dia? Terus kliatannya akrab banget." batin jesi sambil terus memandang ke arah pria tersebut.

Merasa ada yang tengah memperhatikan pria itu pun menoleh ke arah jesi. Dan benar jesi masih terus memperhatikan pria itu. Pria itu tersenyum manis ke arah jesi, membuat jesi tersadar dari lamunannya dan segera membalas senyuman pria itu lalu tertunduk pura2 ikut membaca buku yang kini di baca prilly.

"hmmm berkacamata, senyumnya manis, dia terlihat pintar, biarpun berkacamata tapi ia tak terlihat culun, malah terlihat keren." batin jesi.

"uuuuhhh jesiiii ingeeett kamu udah punya tiaann.." batin jesi lagi sambil menggeleng2kan kepalanya.

"kenapa kamu jes?" tanya prilly saat melihat jesi yang tiba2 menggelengkan kepalanya.

"ah gak papa.. Cuma agak pening aja baca buku ini." jawab jesi bohong.

Prilly pun melanjutkan aktifitasnya kembali. Jesi pun kembali asik dengan lamunannya.

"oohh iya aku ingeettt.." ucap jesi tiba2 membuat prilly dan pria disamping prilly kaget.

"sttttttttttttt" ucap seseorang di seberang meja mereka, karena suara jesi yang begitu keras.

"jes ini perpus jadi jangan teriak2"bisik prilly. Dan dibalas anggukan oleh jesi.

cinta yang dirindukanWhere stories live. Discover now