33

405 18 0
                                    

Sesampainya di bandara adi sucipto jogjakarta. Prilly sudah di jemput oleh seseorang yang membawa papan bertuliskan namanya. Prilly pun menghampiri wanita tersebut lalu menyalaminya dan mengikutinya menuju ke mobil.

Prilly dibawa ke sebuah rumah yang lumayan besar.

"ayo nak masuk. Nenek kamu sudah menunggu di dalam." ucap wanita paruh baya tersebut. Kemudian membawa prilly masuk kedalam rumah.

"prilly...iki kamu nduk? Cucuku..."ucap seorang nenek dengan mata yang mulai basah.

Prilly mengangguk kemudian berhambur ke pelukan nenek tersebut.

"kenalkan, dia bulekmu namanya susi. Dia adik bapakmu." ucap nenek itu dengan bahasa campuran, saat sudah melepas pelukannya.

"iya nek.. Tadi juga udah kenalan kok.." jawab prilly lalu memeluk neneknya kembali.

Prilly pun diajak menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua. Mereka pun melanjutkan bercerita saat sudah berada di kamar prilly.

"jadi nenek dulu itu berpindah2 karena harus mengikuti kakek kamu yang selalu di pindah tugaskan. Sampai akhirnya nenek disini dan kakekmu meninggal. Sejak saat itu y nenek tidak lagi berpindah2. Jadi mungkin sahabat bapak kamu yang sudah merawat kamu itu tidak bisa nemuin nenek." cerita nenek prilly dengan nada khas medoknya.

Prilly pun mengangguk paham.

"maafkan nenek yang tidak mencarimu."

"nenek..yang pentingkan sekarang kita udah ketemu.."

"prill..bulek mau pergi nih..kamu kalau butuh sesuatu jangan sungkan untuk menghubungi bulek ya?" bulek susi membuka suara setelah dari tadi hanya menjadi pendengar setia.

Prilly pun mengangguk. "makasih bulek.."

Prilly dan neneknya menghabiskan waktu untuk bercerita. Menceritakan perjalanan hidup mereka masing2. Hingga prilly pun mencurhatkan tentang hubungannya dengan ali.

"yen wis jodo ra bakal ngandi2 nduk.." tanggapan dari sang nenek, membuat prilly bingung karena tak tahu artinya.

"maksudnya. Kalau sudah jodoh tidak bakal kemana2." nenek kembali mengucapkannya tapi kini menggunakan bahasa indonesia.

"nduk..kok g enak y dipanggil nenek. Kamu manggile eyang aja yo.?"

"aahhh baiklah eyangku.." prilly kembali memeluk neneknya itu, satu2nya keluarga kandung yang ia punya.

****

Hari kedua di jogja, prilly habiskan untuk jalan2 ke tempat wisata yang ada di jogja. Tentu saja ditemani neneknya.

Prilly sangat antusias saat ia diajak ke alun2 jogja. Yang mitosnya kalau bisa melewati 2 pohon beringin besar dengan mata tertutup maka keinginannya akan terkabul. Ada pula yang mengatakan jika bisa melewatinya itu artinya hatinya bersih. Prilly pun mencobanya. Menutup matanya menggunakan syalnya sambil berkata dalam hati "jika ali jodohku maka kami akan bertemu."

"sudah sekarang buka mata kamu nduk." suruh neneknya.

"aaaa..prilly bisa eyang..." teriak prilly girang lalu memeluk eyangnya yang juga tersenyum bahagia.

Apa itu artinya ali jodohku? Batin prilly lalu menggelengkan kepala menghilangkan semua pemikiran aneh di otaknya.

Keduanya pun menghabiskan hari itu dengan terus berjalan2. Tak lupa prilly selalu mengabadikan setiap moment bersama eyangnya. Berselfi ria di bawah pohon, di tempat makan, dan saat duduk untuk istirahat.

Karena sudah sore, eyang putri- (nama nenek prilly) mengajak prilly untuk pulang. Awalnya prilly belum mau tapi setelah dijanjikan untuk diajak kembali jalan2 esok hari prilly pun mau.

Karena masuk kuliahnya masih 2minggu lagi jadi selama itu pula prilly menghabiskan waktunya untuk jalan2, tapi terkadang prilly membantu buleknya di butik, atau ke rumah makan eyangnya.

Dan hari ini prilly sedang membantu neneknya di rumah makannya. Melihat para juru masak neneknya tengah menyiapkan pesanan dari para pelanggan. Rumah makan eyang putri tampak ramai, rasa yang enak, tempat yang bersih serta harga yang terjangkau, itu menjadi alasan kenapa banyak sekali pelanggan yang hadir. Terkadang saat jam makan siang. Semua pelayan sampai kewalahan, dan tak jarang pula prilly pun ikut membantu.

Merasa kakinya pegal, prilly pun duduk sambil memukul2 kakinya saat rumah makan sudah ditutup,hari ini memang harus tutup lebih awal karena habisnya hidangan serta bahan bakunya.

"capek y nduk?" tanya eyang putri, lalu duduk disamping prilly.

"lumayan lah yang"

"ya udah ini pakaiin ini biar capeknya ilang."

Prilly pun menerima minyak urut eyangnya lalu mengoleskan pada kakinya sambil memijitnya pelan.

"iya yang..ini udah enakan." eyang putri pun tersenyum lalu beranjak dari duduknya.

***
Tak terasa sudah 2 minggu prilly berada di rumah neneknya. Dan itu artinya, hari ini prilly akan masuk kuliah untuk yang pertama kalinya.

Untung saja di kampusnya tidak ada lagi ospek yang membikin ribet. Jadi prilly tak perlu berdandan aneh atau berpakaian yang aneh saat untuk yang pertama kalinya ia masuk kuliah. Berdandan dan berpakaian biasa selayaknya seorang mahasiswa.

Prilly pun berjalan menyusuri tiap lorong mencari ruang kelasnya. Prilly yang belum tau dimana letak kelasnya pun kebingungan.

"hai..mahasiswa baru ya?" tanya seseorang dari belakang prilly.
Prilly pun membalikkan badannya.

"iya nih makanya dari tadi nyari kelas g ketemu." jawab prilly.

"emmm sama kalo gitu.. Oh y kenalin nama aku nayla."

"oh iya..nama aku prilly.."

Keduanya pun berjabat tangan.

"kamu ambil jurusan apa?" tanya nayla.

"ekonomi manajemen. Kamu?"

"hehe sama lagi..ya udah kita cari sama2 yuk." prilly pun mengangguk.

Keduanya pun berjalan beriringan sambil berbincang. Hingga mereka sampai di ruangan paling ujung. Itu adalah ruang kelas yang akan mereka tempati untuk menimba ilmu.

Prilly pun masuk kedalam bersama nayla. Walaupun baru berkenalan tapi prilly dan nayla sudah terlihat sangat akrab. Bercerita dan juga tertawa bersama, hingga para mahasiswa yang lainnya pun masuk hampir bersamaan dengan sang dosen.

Prilly tampak serius mendengarkan penjelasan dari sang dosen dengan sesekali ia mencatatnya di buku agendanya.

"prill..kantin yuk.." ajak nayla saat dosen sudah mengakhiri pertemuan kala itu.

Prilly pun mengangguk lalu bangkit dari tempat duduknya. Tapi sebelum mereka berjalan ada seseorang yang menghadang mereka.

"bolehkah aku berteman dengan kalian?" tanya seseorang itu dengan menunduk seperti malu2, membuat prilly dan nayla saling bertatap, bingung.

"oh baiklah kalau tidak boleh." ucapnya lagi lalu berjalan meninggalkan prilly dan nayla.

"eh tunggu.." cegah nayla. Orang itu langsung berhenti. Prilly dan nayla pun menghampirinya.

Orang itu terus saja menunduk dengan tubuh yang bergetar. Keringat mengucur di dahinya, membuat prilly dan nayla tambah bingung.

"siapa bilang g boleh? Ya boleh lah." ucap prilly. Orang itu pun menoleh dengan cepat. Matanya pun berbinar. Meneteskan iar mata tiba2.

"lho2 kenapa malah nangis?" tanya nayla.

"beneran boleh aku temenan ma kalian?"

"y bolehlah bro..siapa nama kamu?" ucap nayla memukul pelan lengan orang itu.

"su..sur...surya.." jawab orang bernama surya dengan gugup.

"oke..nama aku nayla dan ini prilly." ucap nayla memperkenalkan diri lalu memperkenalkan prilly.

Nayla namanya saja yang terlihat feminim tapi tingkahnya tomboy abis. Berbanding terbalik dengan surya, namanya laki banget tapi tingkahnya gemulai, sangat feminim. Batin prilly kemudian menggelengkan kepala menginggat tingkah kedua teman barunya itu.

Tbc

cinta yang dirindukanWhere stories live. Discover now