26

333 17 0
                                    

"illy..maafin ayah.."

"ayah maaf buat apa?"

"soal orang tuamu." jawab pria itu dalam tangisnya.

"bram cukup..ini sudah saatnya mereka tau yang sebenernya." ucap pak roni.

"ayah..illy yakin bukan ayah yang celakain mama papa." sahut prilly.

"jadi illy mohon supaya ayah mau jelasin apa yang sebenernya terjadi.." bram hanya terdiam. Bibirnya terlihat bergetar.

Setelah menceritakan semuanya bram kembali meminta maaf karena merasa sudah tak bisa menjaga sahabatnya. Prilly bisa mengerti dengan penjelasannya dan kini ia berniat untuk menjelaskan semuanya supaya tak ada lagi salah faham antara mereka.

"ayah..sekarang illy mohon..ayah ikut illy kerumah bunda.." ucap prilly bersimpuh di depan ayah ali.

"maaf, ayah gak bisa. Mereka udah benci sama ayah."

"makanya yah illy mau ayah jelasin semuanya, illy pengen kita kaya dulu lagi yah.."

"tapi prill ayah gak bisa.. Bunda udah sangat membenci ayah dan mungkin bunda udah gak mau lagi ketemu sama ayah."

"ayah illy mohon..demi illy dan ali." air mata prilly kembali mengalir.

"maksud kamu?"

"jadi gini yah. Sekarang ali sama prilly sedang menjalin hubungan tapi saat ali tau kalau prilly ini adalah prilly teman masa kecilnya ali jadi menjauhi prilly karena ia merasa bersalah dan ia tak mau nyakitin prilly lagi. Mereka saling jatuh cinta yah." ucap dimas menjelaskan.

"maafin ayah prill..lagi2 ini gara2 ayah.."

"ini udah takdir yah dan illy akan makin sakit kalau kita terus2an seperti ini."

Bram pun mengangguk dan bersedia untuk ikut dengan prilly ke rumah mia bunda ali.
Prilly memeluknya erat.

******

Di rumah ali. Prilly turun lebih dahulu. Ia akan mencoba menjelaskannya sendiri dulu.

"assalamu'alaikum"

"wa'alaikumsalam."
"prilly.." bunda mia tampak keget dengan kedatangan prilly.

"bunda..illy minta maaf.."

"kenapa jadi kamu yang minta maaf ly? Ini bukan salah kamu."

"tapi gara2 jaga perasaan illy kalian jadi susah, maafin illy yang biarin itu semua terjadi bunda.."

"illy...sayang.. Ini bukan salah kamu nak.." ucap bunda mia mengelus pucuk kepala prilly.

Prilly langsung memeluk bunda mia erat.

"bund..illy boleh ketemu ali?"

"ali lagi sakit..dia di kamar gak mau makan dari kemaren, kamu kalau mau ketemu langsung masuk aja." jawab bunda.

"makasih bunda.." ucap prilly dan segera masuk ke kamar ali.

Ali sedang tidur, prilly melangkahkan kakinya pelan agar tak mengganggunya.
Perlahan ia duduk di samping ranjang ali. Ia menggenggam lembut tangan ali. Di usapnya pipi ali. Aktivitas itu membuat ali membuka matanya. Matanya terlihat sembab.

"apa kamu habis nangis?" batin prilly.

"prilly..ngapain kamu disini?" ucap ali dan langsung duduk di sisi ranjangnya.

"ali aku mohon..dengerin aku saat ini."

"gak prill..aku gak mau nyakitin kamu..aku gak mau buat kamu nangis lagi." ucap ali menciba berdiri tapi di cegah oleh prilly.

cinta yang dirindukanWhere stories live. Discover now