31

404 18 2
                                    

Ali masih terus kefikiran prilly yang marah kepadanya.
Ali juga kefikiran dengan kata2 prilly.

"apa aku salah kalau aku cemburu?"

"kamu fikir aku g bisa cemburu? Aku selalu berfikir kenapa bukan aku aja yang jadi ghina? Dijanjiin sama ali. Ditungguin sama ali.. Apa aku salah?"

Ali tak menyangka jika prilly akan semarah itu.
"jadi prilly cemburu?" saat mengingat prilly sedang cemburu membuat ali menarik ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman, karena itu artinya prilly memang mencintainya. Tapi seketika senyuman itu menghilang disaat ia mengingat jika besok dirinya sudah harus balik lagi kesemarang sementara prilly masih marah kepadanya.

"aahhh kenapa aku tadi cerita soal ghina siihh.." ali mengacak rambutnya frustasi.

Berkali2 ali mencoba menghubungi prilly tapi selalu saja tak ada jawaban dan tak ada balasan.

"iiihhh prilly...angkat dooong..g tau apa kalo aku masih kangen.." gumam ali saat mencoba menghubungi prilly lagi. Tapi lagi2 ali harus menelan pil pahit karena prilly sama sekali tak menjawabnya.

Prill...

Kamu masih marah?

Aku besok balik..

Prilll...

Ayaaaaang...

Ayang emprill...

Beiiiibbbbb...

Nyonya aliiiii...

Bales doooong yang..

Yang aku kangen..

Yang...

Huft...

Yaudah besok aku berangkat jam 7. Kalo kamu mau anter aku..jangan telat ya..

Yang...

Kamu tidur yang...

Ayyyaaaa...nnnnggggg...

Met bobok sayang.. Nice dream..lope lope lope lope lope yuuuuuuuuuu.... :* :p

Begitulah rentetan pesan singkat ali yang dikirim untuk prilly.

Di kamar prilly.

Prilly tengah duduk dimeja belajarnya. Ponsel yang berada di depannya dari tadi menyala2 karena sudah prilly ganti profil diam. Ali terus saja menelfonnya. Tak ada niat prilly untuk mengangkatnya. Saat ponsel itu menyala prilly hanya melihatnya lalu kembali menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi belajarnya.

Hingga rentetan pesan singkat dari ali. Membuat prilly tersenyum, tapi tiba2 senyum itu juga menghilang.

"mungkin ini saat yang tepat" gumam prilly.

Biarpun ia sudah mantap untuk merelakan ali kembali bersama ghina tapi hati prilly seakan menolaknya. Buktinya prilly menjawab pesan ali "lope yuu tuu" walau hanya bergumam dan tak mengetiknya di ponsel untuk dikirimnya kepada ali. Ia begitu mencintai ali. Cintanya bukan hanya sekedar cinta monyet.

Saat ayam jantan sudah berkokok di ponsel prilly. Suara alarm prilly. Ia masih bingung, akankah ia mengantar ali? Atau berdiam diri dirumah?

"prill..katanya hari ini ali balik ya?" tanya dimas saat melihat prilly sedang menyuapkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya. Prilly hanya mengangguk.

"katanya keretanya berangkat jam 7 ya?" prilly hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan dimas.

"terus aku denger ali brangkatnya ma ghina? Lagi2 prilly mengangguk.

"terus kenapa kamu masih disini?" bentak dimas. Membuat prilly kaget.

"aduh bang prilly males.."

"karena ghina? Ya ampun deeeekkk ghina itu masalalunya ali.."

"waktu dia sama ghina, aku juga jadi masalalunya ali." jawab prilly enteng lalu pergi lagi ke kamarnya.

Di stasiun kereta.

Ali sudah duduk di bangku penumpang, bersama dengan ghina.
Ghina tengah membaca sebuah novel untuk menunggu keretanya berjalan. Sedangkan ali malah terlihat memejamkan matanya.

"segitu marahnya kah prilly.." batin ali lalu membuka matanya.

Hingga sang petugas mengumumkan bahwa kereta sebentar lagi akan berangkat.
Perlahan kereta itu pun berjalan.

"aliiiiiii...." teriak seseorang yang sangat ali kenal. Ali pun mencari orang yang memanggil namanya.

"prilly." gumam ali.
Ya orang itu adalah prilly. Prilly tengah berlari mengejar kereta yang masih berjalan pelan.

"ali...maafin aku.."

"bukan kamu prill..tapi aku yg harus minta maaf..maafin aku.."

Prilly tampak tersenyum, manis.

"aku mencintaimu.." ali tersenyum mendengarnya.

"aku juga cinta kamu..sangat cinta kamu.." ucap ali kemudian. Membuat prilly bersemu.

"apa li?"

Mendengar itu ali langsung celingukan mencari prilly. Ia menoleh ke luar jendela. Ternyata keretanya sudah berjalan dengan cepat.

"itu tadi hanya dalam lamunan aku?" ali mengacak rambutnya frustasi. Ternyata kejadian tadi hanya dalam lamunannya. Ali pun kembali duduk disamping ghina yang sedang menatapnya aneh.

***

Lama banget nextnya ya?
Hehe maaf lagi sibuk soalnya..
Selamat membaca...semoga suka ma cerita aku yang mungkin agak gak jelas ini..
Jangan lupa bintangnya..
Makasih buat yang udah setia baca dan kasih bintang..

cinta yang dirindukanWhere stories live. Discover now