28

505 17 0
                                    

Di kamar prilly terlihat mondar mandir dengan menggenggam handphonenya. Ia ragu untuk menghubungi ali. Tapi sampai sekarang ali sama sekali tak menghubunginya.

"apa kamu marah?" gumam prilly.

"malem li..lagi apa? Udah makan belum?"
Ucap prilly via sms.

"malem. Belajar. Udah kok." balas ali singkat.

"aduuuhhh tu kan ali pasti marah. Gimana dong caranya aku jelasin ke ali?" oceh prilly.

"kamu marah ya li?" tanya prilly via sms lagi.

"gak ngapain marah." balas ali bohong

Prilly memutuskan untuk telfon ali, ia merasa benar2 tak enak jika dicuekin seperti ini.

"assalamu'alaikum. Ada apa prill." tanya ali saat sudah mengangkat telfon prilly.

"kok lama jawabnya? Lagi sibuk ya? Aku ganggu ya?"

"aku lg belajar, ada apa?" tanya ali cuek.

"eeemmm itu annuuu..." tut tut tut tiba2 sambungan telfon terputus, ternyata hp prilly mati.

"Aaarrggg kenapa mati siiihhh baru juga mau jelasin..aaahhhh" prilly menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Sementara dirumah ali, ia tampak bingung. Karena tiba2 telfon prilly tadi yang terputus. Tapi ali tak mau memikirkan itu ia kembali sibuk dengan buku2nya. Ia memang masih agak kesal sama prilly tapi ia sekarang lebih mwngutamakan belajarnya, walau terkadang memori tadi siang kembali lagi tapi ia berusaha menepis fikiran buruknya tentang prilly. Ia mencoba untuk percaya sama prilly, sakit memang rasanya melihat prilly lebih milih pulang dengan cowok lain tapi mungkin dia punya alasan. Ia memang kecewa tapi ia menunggu prilly menjelaskan semuanya.

Jam pun sudah menunjukkan pukul 21.00, ali mengemasi bukunya, ia memasukkan ka dalam tasnya. Kemudian ia berjalan ke ranjangnya dan merebahkan badannya ke atasnya. Ia merasa lelah, ia pun tertidur.

Sementara prilly malah masih menunggu handphonenya terisi penuh, ia berharap ali belum tertidur.

Ia segera mengaktifkan handphonenya dan mengetik nama ali dan menekan layar hijau, ia berniat untuk menelfon ali. Satu kali tak ada jawaban, prilly mencoba lagi sampai berkali2 namun hasilnya sama tak ada jawaban. Ia pun memutuskan untuk mengiriminya pesan singkat.

"ali kok gak diangkat?"
...........
"marah atau tidur?"
............
"liiii aku mau jelasin sesuatu ma kamu lii.."
.............
"aliii jangan maraahhh..."
............
"udah tidur ya li?"
............
"liiii...."
............
"kamu udah tidur ya? Yaudah met bobok ya sayang. Mimpiin aku ya..love u" prilly mengakhirinya dengan ucapan selamat tidur untuk ali.

Ia pun merebahkan badannya di ranjang. Ia mencoba mencari posisi yang nyaman, ia menggonta ganti posisi tidurnya namun ia merasa sangat tak nyaman, ia masih resah. Untuk menghilangkan kegalauannya ia memilih membuka kembali pesan2 ali lewat sms, wa maupun bbm. Ia tersenyum dengan semua pesan ali yang terlihat sangat posesif. Tapi prilly sangat menyukainya. Tak terasa prilly pun tertidur dengan memeluk handphonenya yang terdapat foto ali.

*****

Pagi hari..

Ali mengerjap2kan matanya mencoba membuka matanya saat tadi ia mendengar adzan shubuh dari masjid yang tak jauh dari rumahnya. Ia segera berjalan ke kamar mandi dan hendak melaksanakan kewajibannya.

Selesai berzikir dan berdoa ali membuka handphonenya terdapat banyak sekali misscall dan sms yang masuk dan ternyata itu semua dari prilly. Ali tampak tersenyum melihatnya.

cinta yang dirindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang