makin penasaran

372 23 0
                                    

Prilly hanya bengong sambil mulutnya terbuka. Ia kaget saat mendapati ali lah yang memakai parfum itu lg. Tapi kemudian prilly menggelengkan kepalanya "gak mungkin..oh ya kan parfum itu wanginya pasaran jd mungkin emang kbetulan sama aj. Jd g mungkin ali.." batin prilly
"iya bener gak mungkin" kata prilly lirih.

"apanya yang gak mungkin?" tanya ali heran.

Prilly yang sedari tadi bengong jadi bingung mau jawab apa. "oh em itu. Gak mungkin... Aa aku ggak mungkin ikut kemah." akhirnya kata itu yang muncul dari bibir mungilnya.

"ooohh" balas ali kemudian ia kembali melihat ke depan karena ternyata acaranya sudah di mulai.
Saat dpertengahan acara prilly mengangkat tangan.

"iya ada apa prill?" tanya dimas selaku ketuanya.

"eemm jadi gini kak..aku kan g pernah ikut ekstra pramuka ato ap aj yg berhubungan dg pramuka jadi aku merasa ada yang salah di sini."

"apanya yang salah?" ucap dimas memotong penjelasan prilly.

"yang salah itu... Ya kenapa aku ikut organisasinya padahal q sama sekali g minat ikut organisasi ini. Maaf sebelumnya.. Kalo saya lancang. Mungkin aja salah satu dari kalian ada yang salah menilis nama saya atau tadi hanya salah panggil saja?"

Mendengar penjelasan prilly, dimas tampak membuka buka buku yang sedari tadi ada dihadapannya dilihatnya susunan kepanitiaannya.

"emm disini nama kamu emang sudah tercatat kok. Kamu sebagai bendahara 2 dan bendahara 1nya ali." ujar dimas

"tapi saya benar2 gak bisa ikut organisasi ini. Maaf.." ucap prilly lagi.

"kalau gitu saya aja dim yang bantuin ali." usul salah seorang yang berada diruangan itu juga.

Ali tampak menggeleng memberi kode pada dimas. Dimas yang paham betul gimana risihnya ali lalu menjawab

"gak bisa gitu.toh kamu sudah di beri tanggung jawab sendiri kan? Kalo km pindah jdi bendahara lha tanggung jawab km gimana?" ucap dimas kembali menjelaskan.

"setuju." ucap ali dengan sangat semangat.

"jadi gini saja untuk prilly. Untuk saat ini km terima saja dulu soalnya kalo sekarang mau dirombak ulang waktunya tak cukup dari pada kita ngurus yang ini terus mending kita mengurus yang lain. Untuk persiapan kemah kita."

Prilly hanya mengangguk lesu mendengar penjelasan dimas. Ali terlihat tersenyum puas. "aneh banget sih ngapain coba senyum2 gitu." batin prilly saat ia menoleh ke arah ali.

"woi emang kita kemahnya kapan sih?" tanya prilly sambil berbisik karena rapatnya masih berlangsung.

"lusa. Hari sabtu ma minggu. Sabtu pagi kita berangkat minggu sorenya kita pulang." jawab ali tanpa menatap ke arah prilly.

"tapi bisa gak manggilnya jangan woi?bukannya km udah tau nama aku ya?"

"hmm iya makasih ali. Udah puas?"

"belum" jawab ali sambil mendekatkan wajahnya ke prilly.
Prilly tampak kaget kemudian ia mendorong tubuh ali agar menjauh darinya.
Sebelum rapatnya diakhiri, ali berbisik kepada prilly.

"ntar pulangnya bareng aja ya..km tungguin aku.."

"gak mau." jawab prilly singkat.
Ali terlihat sedikit kecewa, mungkin dia berharap prilly akan memikirkannya terlebih dahulu.

Saat bel pulang sudah dibunyikan secara otomatis murid2 langsung berhamburan keluar. Prilly agak melambatkan langkahnya, ia berharap ucapan ali tadi benar. Ia tak mau terlihat menunggu karena tadi dia sudah menolaknya mentah2.
Tapi saat prilly sampai di parkiran tampak dari jauh ada seseorang yang menggelendot manja di lengan ali. Orang itu adalah cindy. "bodoh km bodoh ily knpa tadi km sempet percaya pada org itu.bodoh." batinnya.

cinta yang dirindukanWhere stories live. Discover now