masih bau yang sama

437 30 0
                                    

Sebenernya ini cerita ada yang baca gak sih?hmmm sedih jadinya..

#########

Di perjalanan pulang prilly tampak ceria bercanda dengan tasya. Walaupun tasya itu bukan adik kandungnya tapi prilly sangat menyayangi tasya. Melihat polah Tasya yang manja dan menggemaskan membuat prilly tiba2 mencubit pipi cubby Tasya.
"aduh kak ily sakiiitt" rintih tasya sambil memegangi pipinya.
"hehe maaf.. Abis kamu gemesin banget sih.." jawab prilly tersenyum.
"emmm kak kita balapan lari sampai rumah yuk..1...2...3..."
Kemudian tasya berlari tanpa menunggu persetujuan dari prilly.
"jangan lari..ntar jatuuh" teriak prilly namun tak dgubris oleh tasya. Kini Tasya makin jauh, jadi mau tak mau prilly pun juga harus berlari menyusul adiknya. Malam2 lari sambil membawa blanjaan itu cukup menguras tenaga. Sesampainya mereka dirumah ibu dan ayahx pun sudah menunggu di meja makan.
"prilly kenapa kalian ngos2an gitu sih?ada apa?" tanya ayahnya.
"ini ni yah..tasya ngajakin lomba lari malem2 mana ily bawa blanjaan lg" jawab prilly memasang muka betenya.
"terus siapa yang menang?" tanya dimas yang baru keluar dari kamarnya langsung ikut nimbrung.
"ya jelas tasya dong." jawab tasya penuh kemenangan.
"wiiihh adik abang emang hebat ya..sekarang udah bisa ngalahin kak ily." puji dimas
Prilly pun memasang muka cemberutnya. Sontak semua tertawa. Prilly pun juga ikut tertawa.
Selesai makan prilly menghampiri dimas yang tengah duduk di teras memainkan gitasnya.
"bang bantuin ily ngerjain tugas donk. Ini agak susah. Ily bingung."
"tugas apa?"
"kimia. Ily masih bingung kok bisa gini rumusnya gimana?trus kok ini juga bisa gini?" tanya prilly sambil memperlihatkan bukunya.
"emang kamu gak dengerin ya kalo ibu guru tengah menjelaskan?" balas dimas sambil sedikit melirik ke buku prilly.
"bukannya gak dengerin bang tp kmren waktu bu guru jelasin bagian ini ily di panggil rapat osis jadi ily ketinggalan. Ily udah minta djelasin jesi tp bukannya ngerti malah makin bingung." jelas prilly memasang muka manyunnya.
Kemudian dimas pun meraih buku prilly dan mulai menjelaskannya, prilly tampak mengangguk paham. Lalu prilly mencoba mengerjakan tugasnya, dengan sedikit berfikir prilly mencoba mengerjakannya. Terkadang ia memainkan pensilnya lalu memijat kepalanya. Prilly memang kurang menyukai pelajaran ini karena gurunya yang kurang jelas kalau menjelaskan. Butuh waktu lama untuk prilly menyelesaikan tugasnya.
"aaa akhirnya..ni bang coba abang cek udah bener belum?"
"emmm yang ini nih..ini masih kurang..seharusnya gini.." jawab dimas sambil membenarkan jawaban prilly.
"oooo ok..makasih bang.." ucap prilly sambil tersenyum.

"bang..abang itu temenan deket ma ali yak?" tanya prilly saat dia sudah menutup bukunya.
"hmm knp? Km naksir dia? Kalo km naksir dia siap2 buat sakit hati soalnya dia banyak yang suka. Cantik cantik lg.."
Jawaban dimas sontak membuat prilly langsung membelalakkan matanya. "emang prilly gak cantik apa?bukannya setiap suka ma seseorang itu emang harus sudah siap dengan segala resikonya ya?" batin prilly.
"ah gak bang..bukan gitu maksud ily..ily cuma mau minta tolong sama abang..temen2 abang jangan sampai ada yang tau kalo kita tinggal serumah gitu aja." jelas prilly
"emangnya kalo tau kenapa?kamu malu?"
"ya bukan gitu bang. Ily cuma gak mau aja. Ya bang yak..pliiisss" ucap prilly sambil memasang muka melasnya.
"iya iya..udah sana lanjutin belajarnya jangan mikirin ali mulu ntar nilai km turun lho."
"iiihhh abang mah..aku gak lg mikirin ali.." blas prilly sambil memukul pelas lengan abangnya.
Dimas hanya tertawa. Dan prilly pun segera berlari masuk kedalam rumah.
"hmm kpn km bisa dewasa sih dek." batin dimas sambil tersenyum melihat polah prilly yang masih seperti anak kecil. Bahkan terkadang tasya lebih terlihat dewasa. Sikap prilly sama tasya hampir sama. Sama2 manja.

Dikamar prilly tampak sedang membereskan buku2nya yang berserakan."ok..jadwal dulu sebekum tidur..biar besok kalo bangunnya kesiangan gak repot..bahasa inggris..matematika.. Bahasa indonesia sama fisika..oke sudah selesai..gosok gigi dulu lalu pergi tidur..selamat malam.."
Ini sudah jadi kebiasaan prilly, tiap mengecek sesuatu pasti sambil bersuara. Itu yang membuatnya tadi di tegur oleh ali.

cinta yang dirindukanWhere stories live. Discover now