24

345 19 0
                                    

Prilly sedang bersama ibuk dan ayahnya, berada di ruang makan, sementara dimas masih bermalas2an di kamar dan tasya sedang asik menonton film kartun kesukaannya. Karena hari ini hari libur jadi mereka tampak masih bermalas2an.

"yah, udah lama nih kita nggak jalan2. Mumpung anak2 gak ada acara kita jalan2 yuk yah?" ucap ibuk saat mereka tengah sarapan.

"ya kita tanya dimas dan prilly dulu lah ntar mereka ada acara." jawab ayah.

"emm prill, panggil abang kamu gih." perintah ibuk.

Prilly pun bergegas pergi ke kamar dimas untuk membangunkannya.

"ada apa sih buk? Dimas masih ngantuk nih.." tanya dimas sewaktu berjalan menghpiri ayah dan ibunya yang berada di ruang makan.

"jadi gini, tadi ibuk ngajakin jalan2 nah kamu ma prilly ada acara nggak?"

"kalo illy sih gak ada acara yah." jawab prilly

"ya udah dimas ikut tapi boleh ngajak erika ya?" usul dimas.

"boleh kalo illy mau ngajak ali sama jesi juga boleh, makin rame makin seru kan?" jawab ayah.

"ya udah nanti illy telfon jesi ma ali y yah. Emang mau berangkat jam berapa yah? Terus mau kemana kita?"

"emm ke pantai aja ya..ya segera aja deh biar nanti pulangnya gak kesorean."

Prilly dan dimas segera bergegas.

Kini mereka sudah berkumpul di rumah, ada jesi, tian dan erika.

"ali ikut gak prill?" tanya dimas

"ikut bang kebetulan ali ada rencana buat kesana juga ma bunda jadi kita ketemuan disana aja." jawab prilly.

Mereka pun berangkat menggunakan mobil milik ayah dimas. Di perjalanan mereka sambil bernyanyi2. Terlihat mereka begitu bahagia.

Pantai berpasir putih, dengan deru ombak yang kencang khas laut kidul. Laut yang biru. Membuat prilly dan yang lainnya segera berlari ke pinggir pantai, mereka asik bermain air. Pengunjungnya tidak terlalu banyak sehingga membuat mereka bisa dengan leluasa bermain. Prilly mengedarkan pandangan mencari ali, namun belum ada. Prilly pun melanjutkan permainannya dengan yang lain, sementara itu ayah dan ibu hanya mengamati mereka dari kejauhan.

"hey.." seseorang mengagetkan prilly yang masih asik bermain pasir dengan tasya.

"alii...kok lama?mana bunda.."

"bunda masih di dalem mobil, bantuin yuk, tadi bunda bawa makanan buat kita semua." jawab ali kemudian menarik tangan prilly. Prilly mengikutinya.

"bundaaa.." sapa prilly saat tiba di parkiran mobil.

"prillyyyy... Gimana kabarnya sayang? Udah lama gak maen ke rumah.." jawab bunda ali.

"kabar baik bunda..maaf bund prilly kemaren2 sibuk di sekolahan, maaf ya bund. Oh ya gimana kabar bunda?" jawab prilly

"alhamdulillah baik juga."

Mereka asik berbincang sambil berjalan menghampiri ayah dan ibu prilly. Ali segera manarik tangan prilly dan berlari menghampiri dimas dan erika yang tengah asik main air.

"ali aku takuutt jangan alii.." rengek prilly saat ali mengajaknya bermain ombak.
Ali tak menggubrisnya.

"yah kan baju aku basah..iiihh kamu mah ngeselin banget.." gerutu prilly saat mendapati bajunya sudah basah.

"heyyy semuanya ayo kumpul dulu.." teriak ibu dimas dari kejauhan.

Mereka pun berlari menghampirinya.
Saat prilly berjalan menghampiri ayah dan ibunya, tiba2 ibunda ali memeluknya. Tubuhnya bergetar. Prilly tampak bingung ada apa dengan bunda ali.

"bunda..ada apa bund?" tanya prilly bingung.

"maafin bunda sayang..maafin bunda.." jawab bunda masih dengan tangisnya.

"iya bunda tapi maaf buat apa?emang bunda ada salah sama illy?"

Tubuh bunda makin bergetar. Air mata terus mengalir membasahi pipinya. Sedangkan prilly dan yang lainnya tampak bingung. Ibu nimas berjalan menghampiri prilly dan bunda mia.

"sudah mia..jangan nangis lagi.." ucap nimas menenangkan mia sahabatnya.

"ibuk..sebenernya apa yang terjadi buk?" tanya prilly penasaran.

"gini prill..bunda minta maaf..karena bunda mama papa kamu meninggal..." tangisnya kembali pecah.

Prilly tampak begitu terkejut mendengar penjelasan tentang mama dan papanya.

"mia udah..ini bukan salah kamu..jangan selalu menyalahkan diri kamu terus, itu sudah jadi takdir jadi itu bukan salah kamu.." ucap nimas menenangkan dengan mengusap punggung mia yang masih memeluk prilly.

Prilly tak mampu berkata apa2. Waktu kecelakaan itu terjadi prilly masih terlalu kecil untuk mengetahui apa yang menjadi penyebabnya.

Beda dengan ali. Ia tampak begitu emosi, kemudian menatap prilly sedih.

"maafin aku prill.." ucap ali kemudian berlari menjauh.

"aliiii... Aliiii tunggu dulu liii.." panggil prilly namun tak digubrisnya.

Ali masuk ke dalam mobilnya, ia tampak begitu emosi. Ia memukul2 setir mobil frustasi.

"kenapa priill, kenapa hatiku selalu jatuh ke hatimu..kenapa cinta itu kembali lagi kepada mu? Orang selama ini udah aku jauhi tapi malah aku cintai lagi. Aku tak mau menyakitimu lagi prill..maafin aku..aku gak mau kamu sedih lagi..aaaaarrrrggggghhh" ali benar2 kesal.

Mia menjelaskan apa yang sebenernya terjadi.

"dulu ayahnya ali dan mama papa kamu mempunyai sebuah bisnis yang mereka rintis bersama, saat papa kamu mau mengurusi cabang bisnisnya yang berada di luar kota tiba2 aja ayah ali berniat untuk merebut perusahaan itu. Entah apa yang dia lakukan tiba2 mobil mama papa kamu menabrak sebuah pembatas jalan. Kata polisi itu karena remnya blong." jelas mia ibunda ali.

Prilly masih tak mampu berkata apa2 lagi, ia hanya terdiam. Ia bingung dengan perasaannya. Ia merasa bahagia saat bisa menemukan dikta alias ali dan bundanya, tapi disisi lain ia merasa sangat sakit saat mengetahui penyebab ia kehilangan orang tuanya.
Prilly berjalan meninggalkan bunda mia yang masih terus terisak. Prilly berjalan dengan langkah gontai. Ia masih tak percaya dengan apa yang terjadi hari ini. Kini ia sudah tau penyebab kak diktanya dulu meninggalkannya, dikta alias ali tak mau lagi menyakiti prilly. Karena setelah mengetahui kalau ayah ali bermain curang dengan rekan bisnisnya, bunda ali langsung meminta cerai. Prilly bingung apa yang akan ia lakukan sekarang, baru kemarin ia bersama ali saat ditaman. Ia merasa bener2 bahagia saat itu, tapi hari ini ia merasa hancur.

"apa yang harus aku lakukan? Bahagia kah? Atau sedih? Aku bahagia saat mengetahui ali yang aku cintai ternyata adalah cintaku yang dulu yaitu kak dikta. Muhammad ali pradikta itu adalah cintaku dulu, saat ini dan mungkin selamanya.
Tapi mama dan papa? Mengetahui penyebab kecelakaan mama dan papa itu membuatku sangat terluka.
Tapi itu bukan salah ali, tapi kenapa ali selama ini malah pergi ninggalin aku? Kenapa liii..kenapa? Apa kamu gak tau kalau sampai saat ini aku masih selalu menjaganya?" batin prilly dengan masih terus berjalan menyusuri pantai.

"prill maafin aku priill..aku gak bisa lagi liat kamu, saat liat kamu aku selalu inget dengan kejahatan ayah aku. Aku sangat membencinya prill. Dan aku gak mau mau lagienyakitimu.
Biarlah aku menjauh sekarang prill. Karena cepat atau lambat kamu juga bakalan jauhin aku prill saat kamu tau penyebab orang tua kamu meninggal. Dan sekarang kamu sudah tau itu, aku yakin kamu sudah sangat membenciku. Aku selalu mencintaimu prillyku..tak ada yang bisa menggantikan kamu dihatiku.." suara hati ali.

-------
Gimana, gimana ceritanya? Bikin mewek gak? Gak ya? Aduuuuhh belum berhasil jadi penulis ini..hmmm

Jangan lupa voment ya..

Love u all..❤❤❤

cinta yang dirindukanWhere stories live. Discover now