I LOVE U

5.5K 389 18
                                    

Emma memamerkan senyuman tiga jarinya di depan kamera-kamera handphone yang menjepretnya entah sudah berapa kali jepret.
Emma berpikir baru kali ini ia mendapat serangan fans nya yang memaksa dirinya untuk berfoto dengan mereka. Seakan-akan yang terpenting di acara itu bukanlah kebahagiaan sang pengantin, melainkan bertemu dengan sang aktris cantik. Inilah konsekuensinya, jika tidak ada mereka yang mendukung Emma, terutama fans, apalah arti seorang Emma dimata publik dunia bukan?

Sejujurnya, di pesta pernikahan ini, bukan hanya sang pengantin saja yang menjadi sorotan. Tetapi Emma pun menjadi headline utama disini. Didalam hati terdalamnya, Emma berdoa semoga ada malaikat penolong yang dapat mengeluarkannya dari kerumunan ini.
Tak lama kemudian, sebuah suara teriakan laki-laki memanggil nama Emma terdengar, bahkan teriakan itu menyebabkan semua yang sedang berselfie ria dengan Emma menoleh ke arah nya.

"Permisi saya ingin berbicara dengan sahabatku, Emma Watson" Andres berjalan memaksa diantara kerumunan. Tidak jarang dari mereka mengaduh kesakitan karena kakinya diinjak oleh Andres.

Andres menarik tangan Emma dan mengeluarkannya dari kerumunan. Tatapan tajam dari orang-orang yang diinjak kakinya tidak Andres hiraukan. Emma pasrah saja kemana ia akan dibawa. Harapan Emma tidak salah, ternyata beberapa saat setelah ia berdoa, datanglah seorang malaikat. Memang Andres ini pengertian sekali, batin Emma berteriak bahagia.

Emma memandang sekitar. Tidak jauh dari pesta pernikahan terdapat sebuah air mancur dimana ditengahnya berdiri sebuah patung bergambar cupid menuangkan air dari bejana. Dilengkapi dengan lampu berwarna putih terang. Menambah kecantikan artistik.

Andres berhenti dan memandang Emma lekat. Kini, perasaan Emma tidak enak. Cara menatap Andres juga berbeda dari biasanya. Lebih anehnya lagi, Andres memegang tangan Emma sangat erat. Hanya terdapat lampu penerangan dari patung cupid yang menyinari tatapan-tatapan mereka berdua.
Emma takut jika Andres sampai menyatakan cinta padanya. Bukannya Emma menolak sih, tapi mendadak banget. Dulu Emma memang kagum akan sosok Andres, namun kagum dengan rasa suka kan berbeda? Hooh.

Andres tersenyum manis pada Emma. Tatapan bahagia terpancar dari mata Andres saat masih menatap kedua bola mata Emma.
Tuh kan tuh kan, batin Emma menuduh.

"Ada apa? Kenapa kau membawaku kesini?" tanya Emma dengan nada semanis mungkin.

"Aku ingin mengucapkan bahwa aku...." Andres sengaja menggantungkan ucapannya.
Emma bertambah penasaran. Degup jantung Emma tak karuan.

"Ingin mengucapkan apa, Andres?" tanya Emma lagi tak sabar.

"Aku ingin mengucapkan bahwa pesta masih lama. Kau pasti capek, ingin pulang?" tawar Andres yang membuat rasa kepedean Emma runtuh seketika.

"Oh itu. Enggak. Aku masih ingin menikmati pesta nya" balas Emma dengan nada datar dan wajah jutek. Emma kira ini akan menjadi semacam momen romantis dimana Andres ternyata mempunyai perasaan terhadap Emma.

"Duduklah.." perintah Andres menunjuk sebuah bangku disamping mereka.

Bangku itu tepat membelakangi air mancur.
Emma duduk dan kembali memandang acara pesta pernikahan tersebut. Suara musik dari band yang sama masih terdengar sangat menghibur. Udara dingin menusuk kulitnya, Emma mengelus kedua lengannya sendiri.
Andres mengerti itu dan menanggalkan jasnya untuk dipakaikan pada Emma.

Emma terkejut akan tingkah Andres yang memakaikan jasnya pada tubuh Emma. Begitu romantis, pikirnya.

"Aku tahu kau pasti kedinginan" ucap Andres memandang Emma.

"Bagaiamana denganmu? Kau pasti kedinginan juga"

"Tidak apa. Aku sudah terbiasa dengan udara malam Spanyol" balas Andres kembali meneguk minuman soda yang dibungkus kaleng itu.

New Romantics (Marc Marquez Fanfict)Where stories live. Discover now