Best Mistake

8.4K 506 10
                                    

Seperti biasa, Marc sebelum menjalankan race akan berdiam diri dan berkonsentrasi penuh. Mau tidak mau ia tidak ingin diganggu oleh siapapun. Bahkan lalat sekalipun.
Targetnya, ia harus berdiri diatas podium juara 1.

Marc mencoba mencari dimana keberadaan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Dua rival beratnya.
Mata Marc menangkap sosok legenda Rossi sedang melakukan ritualnya juga. Yaitu berjongkok dan memegang salah satu bagian dari tubuh si kuda besi miliknya. Namun sayang, Marc tidak dapat menangkap sosok Lorenzo sekarang. Orang itu terlalu misterius.

Suara penonton riuh di tribun sana. Seperti biasa, penonton di sirkuit Jerez ini selalu melebihi kapasitas kursi yang disediakan.
Keantusiasan orang spanyol akan race MotoGP patut diacungi jempol.

"Hey jagoan! It's time to kick their ass!" seru Emilio. Entah sudah berapa lama Marc tidak melihat Emilio tapi kali ini ia merasa sangat rindu dengan manager nya itu.

"Baiklah." ucap Marc singkat dan beranjak pergi menuju pole start. RC213V nya pasti sudah menunggu Marc untuk mengendalikan keliarannya.

*************
"Bagaimana bisa?" tanya Emma masih tidak percaya jika ia bertemu Lucy disini. Bahkan Lucy adalah ibu Andres.

"Tuhan mengirim malaikat secantik dirimu untuk menghibur kami disini" canda Lucy masih sibuk menyiapkan sarapan.
Emma sekali lagi memperhatikan wajah Lucy, ia bahkan tidak terlihat seperti sudah memiliki anak sebesar Andres. Malahan Lucy lebih terlihat seperti kakak bagi Andres.

"Kenapa? Ibu ku awet muda kan?" celetuk Andres sembari menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya.
Emma terkejut, apakah Andres dapat membaca pikiran Emma?

"Y-ya begitulah. Aku tidak percaya jika dia adalah ibumu. Lebih tepat jika dibilang kakakmu" balas Emma ikut menyuapkan makanan ke mulutnya.

Andres hanya tertawa. Begitu juga Lucy. Suara derap langkah kaki mendekat. Emma menoleh.

"Mama, si podía ir a jugar con un amigo? (Mah, apa aku bisa pergi bermain bersama teman laki-laki?)" tanya seorang gadis kecil berambut pirang memandang Lucy penuh harap.

"Oh itu adikku. Kami terpaut umur sangat jauh" ucap Andres tahu pikiran Emma yang sedang menanyakan sesosok gadis kecil ini.

"No! No le han familiarizado con la hermana de la derecha? Ven a presentarse, el desgaste Inglés. No puede hablar español. (Tidak, kamu belum berkenalan dengan kakak itu kan? Ayo perkenalkan dirimu, memakai bahasa inggris. Dia tidak bisa bahasa spanyol)" jawab Lucy. Tentu saja Emma tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan.

Namun tiba-tiba gadis kecil itu melirik Emma dan mendekatinya. Emma mulai mengerti apa yang dibicarakan Lucy tadi. Pasti Lucy memaksa gadis kecil ini untuk berkenalan dengannya.

"Hola little girls.." sapa Emma.

"Hello, my name is Alona Alonso. You can call me Alona. I'm 5 years old. I am a big fans of Marc Marquez because he is so handsome and he is amazing. What is your name?" ucap gadis yang diketahui bernama Alona dengan polosnya. Emma sepertinya mulai jatuh cinta dengan keimutan dan kepolosan Alona.

"Hay, my name is Emma Watson. You can call me Emma. I'm 22 years old. You are a big fans of Marc Marquez? Wow! So do I but I just adore him yesterday. Can you tell me all of about Marc Marquez please?" jawab Emma.

Mendengar jawaban Emma yang mengundang rasa senang bagi Alona. Alona tersenyum sumringah dan mulai mendudukkan dirinya di kursi tepat disamping Emma.
Kini, Alona mulai menjelaskan semua hal tentang Marc dari nama lengkap, tanggal dan tempat lahir bahkan sampai hal-hal kecil yang bahkan tidak semua orang tahu.
Emma kagum dengan 'kemampuan stalking' Alona yang bahkan lebih hebat dari kemampuan stalking mantan yang ditinggal kawin. Eh.

New Romantics (Marc Marquez Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang