Adiós Spain!

6.1K 425 3
                                    

Untuk pertama kalinya Emma belajar bahasa spanyol bersama Andres. Sebelumnya, yang Emma tahu tentang bahasa spanyol hanyalah sekedar ucapan selamat pagi, siang ataupun malam hanya untuk menyapa Marc yang cuek bebek.
Namun, kali ini berbeda. Emma belajar karena rasa ingin tahunya, bukan karena Marc.
Saat Emma meyakinkan diri seperti itu, ada rasa di hatinya yang seperti hampa.

Ini adalah hari terakhir Emma berada di spanyol. Sudah 12 hari Emma berada di negeri matador yang mengagumkan.
Itulah sebabnya mengapa di rumah kediaman keluarga Alonso sedang ramai. Andres berinisiatif untuk memberikan persembahan yang menakjubkan bagi Emma. Selain itu, Andres sangat ingin sebuah pesta kecil-kecilan yang ramah bagi suatu keluarga kecil miliknya.

Belakang rumah keluarga Alonso dijadikan lokasinya. Emma mengedarkan pandangan, Lucy terlihat sangat senang, apalagi dengan si einstein marquez kecil, Alona, yang terlihat begitu bergembira. Emma sengaja memesan tiket pesawat kepulangannya malam hari karena ingin meninggalkan kesan yang bagus disini. Mungkin, Emma tidak akan pernah lagi kembali ke negara ini.
Pertemuannya dengan Marc ia anggap sebagai impian tergilanya yang tidak bisa semua orang dapatkan.

Andres terlihat sangat sibuk. Ia sedang memanggang semua daging dan sosis itu. Dengan baju berwarna biru langit yang kerah lengannya digulung beberapa senti keatas, juga celana pendek selutut berwarna krem menambah kesan tampan dari seorang Andres.
Juga ada seorang wanita yang terus saja tersenyum manis kearah Andres, bukan Emma melainkan seorang terkasih dari Andres Alonso.
Camilla terus saja bergelayut mesra dengan Andres. Romantis sekali mereka, pikir Emma.

"Food is ready guys!" seru Andres. Seruan Andres tersebut menimbulkan respon Lucy dan Alona berlari mendekat untuk mencicipi daging dan sosis panggang buatan Andres.

Emma tak ingin kalah. Ia juga berlari untuk mencoba mencicipi daging sosis buatan Andres.
Kini, mereka semua duduk di salah satu kursi kayu yang panjang.
Ada Andres dan Camilla disebelahnya, Lucy bersama Alona dan Emma.
Emma berpikir, kenapa tidak ada ayah Andres. Ingin hati menanyakan, tapi siapa Emma? Keluarga ini sudah berbaik hati padanya, tidak mungkin Emma dengan semena-mena menanyakan hal privasi seperti itu. Sebelum memulai mencicipi makanan, Andres membuka pidato kecil-kecilannya.

"Semuanya!" seru Andres mencoba mendapatkan perhatian.

"Terimakasih kepada Tuhan karena telah mengumpulkan kita disini. Di pesta yang sederhana ini, pesta bagi teman baru kita yang sudah ku anggap sebagai sahabat baruku. Emma, adakah yang ingin kau ucapkan?" lanjut Andres. Emma menoleh dan mengangguk.

"Selamat siang semuanya. Aku ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada kalian semua. Aku ingin mengucapkan terimakasih untuk Andres, sahabat baruku, dia telah membantuku dalam menyelesaikan pekerjaanku, telah rela meminjamkan kamera kesayangannya dan yah untung saja aku tidak merusaknya hehe" ucap Emma meringis dan melirik Andres yang senyum-senyum sendiri.

"Aku ingin mengucapkan terimakasih pada Lucy. Dia telah membantuku, really really help me. Telah mengijinkanku untuk menginap di rumahnya yang sangat-sangat indah. Telah rela meminjamkan laptopnya untuk menyelesaikan laporanku. Aku berharap dia dapat menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya. Aku yakin akan itu" Emma tersenyum manis menyipitkan matanya.

"Selanjutnya, aku ingin mengucapkan terimakasih pada Alona. Si einstein kecil versi wanita. Dia telah memberitahuku semua hal tentang Marc Marquez. Yah walaupun hal itu tidak semuanya masuk ke dalam otakku tapi setidaknya itu membantu. Terimakasih telah mengijinkanku tidur di kamarnya, dan rela berdesak-desakan denganku. Terimakasih sayang" ucap Emma sembari mencubit kedua pipi Alona yang chubby.

"Terimakasih pada Camilla, telah mengijinkan pacarnya untuk pergi berduaan denganku. Hehe" goda Emma. Camilla hanya tersenyum malu.

"Dan yang terpenting, terimakasih pada kalian semua. In here, I learn a lot of things. Kalian telah mengajariku cinta dan keharmonisan sebuah keluarga. Aku tahu bahwa orang spanyol ramah juga dari kalian. Terimakasih banyak. Kalian...." ucap Emma terputus.

New Romantics (Marc Marquez Fanfict)Where stories live. Discover now