Say You Love Me

5.9K 393 11
                                    

Emma mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan pesta ini. Begitu ramainya. Lampu disko yang berputar dengan tempo pelan tertanam di atas langit-langit ruangan.
Di ujung kanan terdapat band yang memainkan musik lembut khas genre jazz. Entah sudah berapa lama Emma duduk dan memegang segelas anggur di tangan kanannya.

Banyak pasangan yang sedang berdansa dilantai dansa yang ada ditengah-tengah ruangan ini.
Menatap Andres yang sedang menginterview beberapa artis kenamaan dunia, Emma lebih baik menunggu. Lucunya saat ia dan Andres berjalan diatas red carpet. Banyak paparazzi yang saling memandang dengan tatapan penuh tanda tanya. Siapa pria yang keningnya ditutupi perban ini? Apalagi ia menggandeng seorang aktris kenamaan seorang Emma Watson.

Suara peralatan musik tidak seindah tadi. Musiknya berhenti, yang terdengar hanya alat-alat musik yang dipindah tangankan. Benar saja, band itu sudah berganti personil. Dilihat dari penampilan vokalis dan personel nya, sepertinya lantai dansa akan segera dipenuhi orang-orang.

Emma menoleh saat seseorang mencolek bahu kanannya. Terlihat seorang pria paruh baya mengenakan tuksedo hitam dan berkumis tebal. Emma seperti pernah melihatnya. Sang direktur Met Gala.

"Miss Watson, anda harus berbaris untuk menjadi orang pertama yang berdansa romantis disana" tunjuk pria itu pada lantai dansa yang luas bernama Govern Ball.

"Apa kau sudah mempunyai pasangan dansa sendiri?" lanjut pria itu.

"Yap. Saya membawa teman saya. I'll be there soon" Emma mengangguk pasti.

Setelah sang direktur melangkah pergi, Emma memanggil Andres dan membawanya ke ujung jalan menuju lantai dansa.
Emma memasukkan tangan kanannya ke sela-sela tangan Andres layaknya seorang putri berjalan dengan anggunnya menggandeng seorang pangeran.

"You ready?" bisik Emma pelan dan memandang Andres yang notabene lebih tinggi darinya.

"You know I'm always ready" balas Andres memamerkan barisan giginya yang putih dan rapi.

Baru sambutan dari sang direktur, Emma merasakan tangan Andres gemetar dan bergetar. Ia tahu pria ini sedang gugup. Sontak Emma menyentuh telapak tangan Andres. Sangat basah.

"Kau gugup" ucap Emma setengah tertawa.

"Siapapun akan gugup jika kau akan berdansa dengan wanita cantik dan dilihat ribuan pasang mata" balas Andres tetap fokus menatap ke depan.

"Mr. Marquez, anda sudah siap berdansa di govern ball?" tanya seorang panitia wanita.

"I'm afraid to say that I can't." balas Marc menatap Emma dan Andres dari balkon atas.

"Okay. It's alright. Enjoy the party" wanita itu pergi begitu saja.

"We better go" ucap Emma menggandeng pelan Andres mengingat pria itu baru saja sembuh.

Rasa gugup Andres begitu kentara ketika mereka berjalan dan dilihat banyak artis dunia.
Sesampainya mereka di tengah-tengah arena govern ball, tangan kanan Andres mengenggam jari-jemari Emma dan tangan kiri memegangi pinggulnya. Tubuh mereka hampir berhimpitan.

Saat musik dimulai, Andres berdansa dengan Emma dipenuhi rasa gugup. Emma memberi kode agar Andres fokus memandang dirinya saja.
Emma dapat merasakan betapa gugupnya Andres disini, telapak tangannya begitu dingin dan basah.

Disela-sela dansa itu, Emma tertawa. Betapa lucunya wajah Andres yang gugup. Emma tak begitu kesusahan bergerak dengan leluasa walau mengenakan dress sexy nya.
Baru beberapa kali gerakan berulang, banyak orang memasuki lantai dansa menggandeng pasangannya masing-masing. Memang diperbolehkan, namun itu terlalu cepat membuat Emma merasa tidak nyaman. Tanpa sadar, semua orang yang berdansa disini melakukan gerakan yang sama satu sama lainnya. Bergerak ke kanan, bergerak ke kiri, maju, mundur dan berputar dan diakhiri tubuh pasangan masing-masing saling bertubrukan dan sang pria memegangi tubuh wanita.

New Romantics (Marc Marquez Fanfict)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα