3 Years Gone

5.9K 381 6
                                    

"Apa yang akan kau lakukan jika kau tidak mendapatkannya?" tanya Shailene menoleh pada Emma dan menatapnya tepat di mata indahnya.

Emma membalas tatapan Shai. Memang pertanyaan Shai lebih menarik daripada sunset dipantai dan burung-burung yang sedang kembali ke peraduannya masing-masing.

"Siapa yang kau maksud?" tanya Emma balik seraya mendengus kecil.

"Marc, mungkin? Kau sudah lama mencintainya. Dengar, suatu hubungan tidak butuh pengakuan. Kau hanya bisa merasakan walaupun dia tidak menjadi milikmu seutuhnya" balas Shai.

Emma serasa tertusuk jarum kembali mendengar nama itu. Kenapa disaat seperti ini? Kenapa harus nama itu?
Seperti tertelan bumi, tak ada satu katapun yang melintas di benak Emma. Begitu lama Shai menanti jawaban dari Emma. Emma berdiri dan mengambil tasnya dari kursi kayu itu.

"Cause I can't make him for loving me. I don't wanna hit him so hard" Emma tersenyum dan berlalu pergi.

"Cut!!!" seru sang sutradara. Semua crew terlihat menghembuskan nafas lega nya.

"Terimakasih. Satu bulan lagi pengeditan selesai dan kita akan segera mengadakan premiere film ini" lanjut sang sutradara.

"Selamat Emm. Aktingmu sangat mengesankan" puji Shailene Woodley. Atau sering dipanggil Shai.

"Terimakasih Shai. Aku terus belajar agar menjadi yang terbaik" Emma tersenyum menanggapinya.

"Kau sangat berpotensi untuk menjadi nominasi di penghargaan besar" Shai mensejajarkan langkahnya dengan Emma yang akan kembali ke ruang make up.

"Oh tidak. Kemampuanku belumlah sesempurna dirimu"

**************
British Academy Awards

Emma tampil begitu cantik malam ini. Ia tampil dengan busana dress indah berwarna putih bersih. Dan tak lupa accesories tambahan yang dipegang Emma di tangan kanan.
Ia tampil begitu anggun.

Baru saja ia keluar dari mobil dan menginjakkan kaki nya di red carpet. Serbuan cahaya kamera paparazzi menyerangnya. Emma sudah terbiasa dengan cahaya yang terangnya tak lazim itu menyerangnya.
Bahkan Emma sudah sangat terbiasa dengan paparazzi yang sudah stand by di depan rumahnya hanya untuk mengambil gambar saat Emma bangun tidur.

Saat sampai ditengah red carpet Emma berhenti dan mengijinkan semua paparazzi itu untuk mengambil gambarnya.
Juga mempersilahkan para panitia untuk menilai penampilan Emma malam ini. Emma berharap, dress nya kali ini mendapat apresiasi tinggi.

Emma kembali melanjutkan langkahnya. Walaupun ia sudah terbiasa dengan serbuan cahaya flash kamera, namun ada kalanya mata Emma tak kuat menahan serbuan itu terlalu lama.
Mata Emma terfokus pada satu wanita diujung sana yang mengenakan baju berwarna putih namun mengenakan celana hitam panjang. Hmm, bagus juga dress Shai malam ini.

"Kau sudah lama, Shai?" sapa Emma.

"Hey Emm, Wow! Maksudku lihat dirimu. Kau sangat cantik" puji Shai terpukau tanpa menjawab pertaanyaan Emma.

"Kau bisa saja. Kau hanya belum melihat diriku yang bulukan waktu dulu" canda Emma.
Sontak respon itu mendapat tertawaan dari Shai. Shai akui, Emma memang orang yang humoris.

"And the best actress in a support goes to...." kini giliran aktor kawakan lawan main Emma, Theo membacakan kertas yang bertuliskan nama pemenang.

"Emma Watson" seru Theo lalu diikuti suara teriakan dan tepuk tangan. Emma masih tidak percaya terhadap apa yang ada.

Emma segera menaiki panggung dan menerima piala penghargaan yang berbentuk wanita sedang memegang beberapa rol film. Piala itu berwarna kuning emas.
Emma mendekati mimbar pidato.
Saat Emma memulai untuk mengucapkan sepatah duapatah kata, para paparazzi itu bersiap untuk menembakkan cahaya flash kamera.
Clap!

New Romantics (Marc Marquez Fanfict)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن