makin penasaran

Mulai dari awal
                                    

Setelah melihat itu prilly makin mempercepat langkahnya, melewati mereka di parkiran. Ali tak mencegahnya karena ali mengingat gimana tadi ia sudah di tolak mentah2.

Prilly tengah menunggu angkot di depan sekolah. Entah kenapa hari ini angkot tak berpihak padanya. "ayo lah keburu mereka lewaaatt" gumam prilly
Yang di khawatirkan prilly benar ali and the genk beserta cindy yang membonceng ali dengan memeluk ali dari belakang pun melewati prilly. Ali tampak melirik prilly sedikit. Prilly hanya terdiam tanpa menoleh ke mereka.
Prilly pun memutuskan untuk berjalan kaki. Toh tadi sebenarnya prilly nunggu angkot juga karena tak ingin melihat ali.

"assalamu'alaikum..buk ily pulang.." sapa prilly saat sudah sampai di depan pintu rumahnya.

"wa'alaikumsalam.. Prilly km cepetan ganti terus makan. Udah ditungguin abang km d meja makan katanya ad yang perlu diomongin." jawab ibunya prilly sambil merapikan tamanannya di halaman.

" iya buk. Yudah prilly ke dalem dulu ya buk. Emuach." prilly sambil mencium pipi ibunya sebentar.

"ada apa bang td katanya mau ngomong sesuatu?" tanya prilly saat sudah menghampiri abangnya.

"km makan dl aja, cpetan"
Prilly hanya mengangguk mendengar perintah abangnya.
Tak butuh waktu lama untuk prilly menghabiskan makanan di piringnya. Apalagi itu masakan ibunya.

"bang udah selesai nih. Ada apa sih bang kok kliatannya serius banget?" tanya prilly setelah iya membereskan meja makan.

"gak kok cuma mau nanya sesuatu aja."

"apa?"

"apa bener kamu gak mau ikut pramuka?"

"bukannya g mau sih bang cuma abang kan tau sendiri prilly ky gimana? Prilly g kuat seperti cindy ato jesi bang fisiknya. Jalan sebentar aja udah ngos2an. Terus ntar langsung lemes. Takutnya ntar malah ngrepotin yang lain." jawab prilly menjelaskan.

"tapi untuk saat ini karena udah terlanjur nama ily tercantum ya udah bang gpp. Ily akan usaha buat kuat." lanjut prilly lg.

Dimas hanya tersenyum mendengar penjelasan prilly.
"tapi aku seneng km hari ini terlihat dewasa gak manja lg."

"ih abang..masak sih?" prilly sambil menggelendot manja di lengan dimas.

"yah kumat dah knp tadi aku ingetin segala sih.kirain karena jatuh cinta makanya udah gak mau manja ma abang lg." ujar dimas sembari mengusap kepala prilly gemas.

"diih abang nih..siapa yang lg jatuh cinta siih..iihh abang ud g mau manjain ily lg ya?" rengek prilly lagi.

"hmmm udah sana km istirahat sana. Abang mau ketempat ali mau nitip salam gak atau mau ikut?" tanya dimas menggoda prilly

"gak" jawab prilly cepat
"mendingan dpake buat tidur wleek" tambahnya lalu melangkah pergi.

Dimas hanya tersenyum melihat klakuan adiknya itu. Ia pun bangkit dari duduknya dan bergegas ketempat ali.

Di tempat ali sudah kumpul anak2 yang lain. Ada tian dan haikal temen se genknya ali dan dimas. Mereka hendak mengerjakan tugas kelompok mereka.

Tak lama dimas pun datang. "hai bro udah lama? Maaf ya soalnya td ngobrol dulu ma adik.."sapa dimas terhenti saat inget pesan dari prilly jgn sampai temen mereka tau kalo mereka serumah.

"udah lumayan..wah adik siapa nih?adik ketemu gedhe ya?" ucap tian dan hanya mendapatkan balasan senyuman dari dimas.

"adik km? Namanya siapa? Kls berapa?" tanya haikal penasaran.

"tauk ah kalian mah kepo." jawab dimas.

"udah2 kita disini buat ngerjain tugas bukan buat ngepoin adiknya dimas." ucap ali yang tiba2 muncul sambil membawa minuman untuk teman2nya.

Mereka pun lanjut mengerjakan tugas dg fokus. Mereka beruntung karena mereka satu kelompok dimas dan ali slalu rebutan juara 1 dan 2 sementara tian dan haikal rebutan juara 3 dan 4. Entah bagaimana cara gurunya menentukan klompoknya, karena yang pintar ngumpul di klompok ali.

"alhamdulillah selesai juga" ucap tian setelah tugas yang mereka kerjakan telah rampung.

Mereka tinggal berbincang santai membicarakan ap aja yang biasanya cowo2 lg pada ngumpul. Tak lepas dari soal motor sepak bola.

"eh aku kok jadi penasaran sama prilly ya bro?" ucap ali saat yang lain membicarakan tentang bola.

"penasaran gimana maksudnya?"tanya dimas.

"ya penasaran aja. Dia tu anaknya ky gimana sih? Kok kalo sama aku judesnya minta ampun." jwab ali menjelaskan.

"aku udah coba baikin tp makin judes makin jutek, baru kali ini aku kenal ma cewe ky gini, bikin penasaran tau gak." tambah ali.

"eemm bro gimana klo kita taruhan?" ucap haikal tiba2 dan membuat dimas sedikit geram dan marah dengan idenya ini. Namun harus ia tahan karena mereka belum tau kalau prilly itu adiknya. "awas aja klo sampai ali setuju, dia bkalan berurusan sama aku" batin dimas.

"taruhan gimana maksudnya?" tanya tian mencari penjelasan.

"ya taruhan klo ali bisa daperin prilly maka ali boleh deh makan gratis dikantin ntar aku yang bayar." jelas haikal.

"wah jangan gila deh kalian. Jangan sampai kalian mempermainkan cewek coba kalian fikir gimana klo yang di jadiin taruhan itu adik perempuan kalian?ap kalian terima? Klo emang ali suka beneran sama prilly y kejar dong jgn nyerah." tolak tian.

"aku setuju sama tian" ucap dimas. "untung aja tian mikir gto..huuuffft" batin dimas.

"aku juga g setuju. Bukannya cemen atau gimana tp aku g mau ngambil resiko klo ntar kita taruhan terus prilly udah suka ma aku dan aku jg suka dia bneran terus rahasia kita kebongkar mlah ntar susah ngejelasinnya." ucap ali.

Haikal tampak kesal tapi kemudian dia bisa ngerti dan faham.

"jadi gini aja li..kamu coba terus deketin dia ntar klo dia masih ttp cuek km coba agak jauhin dia. Pasti dia akan mendekat.klo dia sd rasa sama km." kata tian menjelaskan yang sepertinya sudah pakar dalam mendekati cewek.

Ali hanya mengangguk setuju. Sedangkan dimas hanya tersenyun melihat sahabatnya yang sedang kasmaran dengan adiknya. "oo jadi ini maksud prilly melarang aku kasih tau ketemen2. Maksud dia supaya ali usaha sendiri dalam mendekatinya. Kalo ali tau prilly itu adiknya pasti ali cm minta tolong sama aku, ya ya aku faham." batin dimas sambil ngangguk2 juga.

"ngapain km ngsngguk2 gto?" tanya ali bingung mlihat dimas hanya mengangguk2.

"aku setuju sama ide km ian. Pokoknya aku dukung..semangat ali." Ucap dimas sambil mengangkat tangannya yang mengepal seperti jaman perjuangan.

Mereka langsung tertawa lepas melihat semangat dari dimas.

cinta yang dirindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang