masih bau yang sama

Start from the beginning
                                    

**************
Kriiiiiiiiing......kriiiiiiiiiiing....
Suara alarm prilly yang membuatnya mengerjap2kan matanya. Iya berusaha membuka matanya yang tampaknya masih enggan untuk terbuka. "aaahhh rasanya baru 5menit yang lalu ily tidurnya.." ucap prilly saat matanya berhasil terbuka. Ia lalu merapikan tempat tidurnya dan bergegas untuk mandi.

"pagi semuaaa" sapa prilly menghampiri kluarganya dmeja makan. Prilly sudah rapi mengemakan seragamnya dan rambutnya yang dibiarkan terurai.
"pagi juga sayang.." balas ayahnya. Sekarang semua tampak berkumpul dan segera menyantap sarapan mereka. Menu pagi ini begitu spesial. Nasi goreng dan telur ceplok.
Kini prilly sudah di depan rumah hendak berangkat sekolah setelah tadi menghabiskan sarapannya dan tak lupa berpamitan dengan menciumi orang tua adik dan abangnya.
Seperti biasa prilly berangkat sekolah dg menggonakan angkot. Perjalanannya pun seperti biasanya tak ada yang berbeda.
"kiri bang.." ucap prilly saat angkot yang dinaikinya sudah sampai di depan sekolahannya.
Prilly lalu berjalan memasuki gerbang. Tak lupa ia menyapa satpam sekolahnya. Prilly memang di kenal sangat ramah kepada siapapun. Terkecuali dengan ali. Saat melihat ali and the genk senyum prilly yang sedari tadi merekah tiba2 jd hilang. Ia memasang muka datar dengan menatap ali tajam. Ia benar2 tak suka dengan rutinitas ali and the genk ini. Apalagi disana terlihat juga abangnya. Walaupun abangnya tak ikut2an menggodai murid cewek dsekolahan ini dan lebih memilih membaca buku tapi tetap saja prilly merasa tak suka. Prilly merasa abangnya sudah salah memilih teman.
Namun saat prilly hendak melewati gerombolan ali and the genk. Tiba2 mereka semua minggir dan malah tersenyum kepada prilly. Prilly sempat bingung tapi kemudian ia tersadar dan segera melanjutkan langkahnya. "kenapa emg aku gak cantik ya?sampai mereka pada minggir gto?"batin prilly namun tiba2 ia memukul jidatnya sendiri "ya ampun priill..bagus dong kalau mereka gak godain kamu" batinnya lagi. Ia lalu berjalan menuju kelasnya tapi entah kenapa, entah karena dorongan apa dan siapa. Tiba2 prilly menoleh kebelakang melihat ali and the genk. Terlihat ali tengah tersenyum sambil melihat kearahnya.
Seeerrr tiba2 darah prilly terasa mengalir begitu cepat mengiringi detak jantungnya yang berdetak begitu cepat pula. Prilly segera membalikkan badanya dan masuk ke kelasnya. Sambil memegangi dadanya.
Ali terlihat tersenyum melihat polah prilly yang tampaknya tengah salah tingkah.

Tak lama bel pun bunyi pertanda murid2 harus segera masuk ke kelas. Hari ini diawali dengan pelajaran bahasa indonesia. Siswa mendapatkan tugas mengumpulkan sebuah karangan dengan tema alam sekitar. "tugasnya dikumpulkan minggu depan ya." jelas bu rina sebelum beliau meninggalkan kelas. Pelajaran dilanjutkan dengan matematika. Belum selesai pak restu menerangkan tiba2 bel bun bunyi pertanda istirahat.
"kantin g pril?" tanya jesi.
"gak ah aku mau ke perpus aja"
"kalo km mau ke kantin ke kantin aja."lanjut prilly saat melihat sahabatnya itu malah kembali duduk.
"gak ah aku mau ikut km ke perpus aj deh biar makin pinter. Ya udah ayuk buruan.." jawab jesi semangat.
Prilly berjalan mengikuti jesi. Entah kenapa hari ini ia tampak bersemangat. "biasanya tiap diajak dia gak mau..knp hari ini dia mlh terlihat semangat yak." batin prilly saat melihat sahabatnya yang tengah berjalan dengan semangat selangkah lebih di depan prilly.
Saat melewati lapangan basket tiba2 jesi berhenti membuat prilly menatapnya. "pril km dsini aja ya. Aku ke perpus buat pinjemin buku terus balik lg kesini.kita baca bukunya dsini aja." prilly mau menjawab tapi jesi lebih dulu berlari meninggalkannya. Ia pun memilih duduk di bangku deket lapangan basket. Ia melihat murid entah kelas berapa. Ia tengah asik melihat mereka yang bermain basket namun tiba2 ada yang mengagetkannya.
"suka liat basket juga?"
Orang itu ternyata ali yang entah dari mana tiba2 sudah duduk di sebelah prilly.
"gak juga. Td mau ke perpus tp gak jadi." jawab prilly tanpa menoleh ke ali. Entah kenapa kalau dengan ali rasanya pengen marah aja. Mungkin karena pertemuan pertama mereka yang salah.
"aliiiii ayoo" teriak seseorang dari tengah lapangan.
"km disini dulu ya liatin aku main basket..oke" ucap ali sambil berlari meninggalkan prilly yang tampak bingung dengan ucapan ali barusan. "kenapa aku harus liatin dia maen."batin prilly
"aneh." lanjutnya lirih tapi mampu di dengat oleh jesi yang kini duduk di samping prilly.
"apanya yang aneh?" tanya jesi penasaran.
"oh bukan ap2."
"oh y mana bukunya..lama banget sih.." ucap prilly mengalihkan pembicaraan.
Jesi pun memberikan buku yang td ia pinjem dari perpus. Prilly kini tengah asik membaca. 1 halaman 2 halaman 3 halaman 4 halaman 5 halaman. Tiba2 konsentrasinya pecah ketika terdengar suara."Aliiiii..ayooo" teriakan histeris para cewe saat melihat ali membawa bola menuju ke ring. Dan hap ali melompat memasukkan bola. "horeeeee ali. Ali. Ali." teriakan histeris lg dari para fans ali. Prilly hanya melirik sebentar lalu kembali fokus pada bukunya.
Teeeeettt tettt teeeettt tak terasa waktu istirahat pun usai prilly dan jesi pun hendak kembali kekelas namun langkahnya terhenti karena dihadanh oleh seseorang.
"makasih ya udah liat aku maen tadi." ucap seseorang td yang ternyata ali.
"aku td gak liatin km td aku cuma baca buku." jawab prilly menjelaskan.
"wih wiiiihh ada apa nih?" sahut jesi heran dg kedua orang dhadapannya ini.
"tp dg km yang hanya diem aja walaupun km g liat aku itu udah membuatku semangat." balas ali tanpa memperdulikan pertanyaan jesi td.
Prilly berlalu dari ali tanpa berkata apa2. Jesi terlihat bingung. Ia lalu berlari menyusul prilly yang sudah agak jauh.
"cie cie..km udah pdkt sama ali pril?" tanya jesi saat ia sudah bisa menyamai langkah prilly.
"pdkt apa sih..kn td yg ngajakin q duduk dlapangan basket itu km bukan aku..jd mana ku tau kalo ali sedang maen..km tuh pasti lg tptp ma seseorang.ya kan?
Jesi hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"hehe aku lg tptp sama tian pril dia sekelas sama ali ma bang dimas juga. Jdi kmren waktu pulang dr rumah pak dwi kami tabrakan pril trus dy nanya nama aku trus yaa pokoknya gto deh susah ngejelasinnya."
"menurut km dy cakep g pril? Dia itu ketua kelas lho prill.sebenernya kita satu organisasi tp ntah knp q gak ngeh klo ad dia.tadinya pesonanya dia ketutup sama ali sama bang dimas tp sekarang...hhe" ujar jesi panjang lebar. Prilly hanya menjadi pendengar setia.ia seneng melihat sahabatnya bahagia seperti ini.
"oh y pril lusa aku bkalan kemah dan itu artinya aku bs lama2 mandang tian priill" jesi terlihat sangat gembira dan itu membuat prilly tersenyum bahagia.
"jesi jesi..yudah ayo kekelas keburu dateng pak restunya ntar kena omel lg." kata prilly dan hanya mendapat anggukan dari jesi. "hari ini dia bener2 terlihat bahagia" batin prilly saat melihat jesi selalu tersenyum.

Kini pak restu tengah melanjutkan pelajaran yg td sempat tertunda karena bel istirahat. "sudah jelas semuanya?" tanya pak restu.
"sudah paaakk" jawab murid2 serentak.
Tiba tiba. Tok tok tok suara pintu yang diketuk dari luar dan tampaklah seseorang masuk ke dalam. Prilly masih asik mengerjakan soal2 yg ada di buku paketnya. Sehingga dia tak melihat siapa yang datang. Ia sudah menebak pasti itu dari anggota pramuka yang hendak minta ijin pak restu untuk membawa jesi sama yudi. Namun tiba2 ia mendengar namanya di panggil. "prilly aprillia, yudi saputra dan jesika maharani. Harap segera menuju ruang osis."
"lhah jes kok q juga?kan q g ikut keanggotaan pramuka?" prilly tampak bingung.
"ya udah lah priil ikut aja siapa tau ad yg penting..lgian klo km jg dsuruh ikut y gpp sekalian temenin aku." jwb jesi
"tapi aku kan g suka ikut pramuka. Panas2an..aduuuhh"
Bukan apa apa, prilly g ikut pramuka karena merasa fisiknya g terlalu kuat. Sedangkan kalo ikut pramuka harus berjalan jauh, panas2an.

Setibanya di ruang osis prilly duduk dibangku yang paling pojok. Ia masih berharap tadi hanya salah panggil saja. Sedangkan jesi mengambil posisi di depan berharap pangerannya duduk di sampingnya. Satu persatu anggota masuk keruangan tersebut. Harapan jesi pun terkabul. Tian duduk tepat berada di sampingnya, jesi tampak sangat gembira, ia menoleh kearah prilly, tampak senyum yang slalu mengembang diwajah jesi. Sedangkan prilly tampak malas mengikuti rapat ini. Kepalanya ia sandarkan di meja dg tangan sebagai bantalnya.
Namun tiba2 ia mencium sesuatu. "hmmm harumnya menenangkan, ini parfum yang kemaren." batin prilly. Ia penasaran siapa gerangan yang memakai parfum tersebut. Ia segera menoleh ke sampingnya dan ternyata ia mendapati seorang yang tengah duduk sambil tersenyum padanya.
"ali.." itu yang terucap lirih dari mulut prilly namun mampu di dengar oleh ali.
"iya.." jawab ali namun tak mendapat respon apa2 dari prilly.

------------------------------------------------------

Kalo ada yang baca tolong tinggalin jejak dong..komen kek ato ap gto..hhe

cinta yang dirindukanWhere stories live. Discover now