pertemuan

1.2K 38 2
                                    

"Priiiil! Kamu mau sekolah nggak sih?"

Suara itu membuat Prilly sedikit membuka matanya. Diraihnya ponsel yang ada di meja sebelah tempat tidurnya.

"Apa sudah jam 7?aku telat." Ia segera bergegas menuju kamar mandi.

Tak butuh waktu lama kini Prilly sudah siap dan tengah berjalan menuju ke ruang makan menghampiri ayah dan ibunya.

"Buk. Bang Dimas udah berangkat ya?" tanya Prilly sembari mengambil roti di piringnya.

"Udah dari tadi" jawab ibunya.

"Eemm ... ya udah aku berangkat y buk,yah." ucap prilly sambil mencium tangan ayah dan ibunya.

"Gak diabisin dulu sayang rotinya?" tanya ayahnya.

"gak, yah, ily udah telat banget ini, assalamu'alaikum."

"wa'alaikumsalam. Hati2 sayang." jawab ayah dan ibu kompak.

Kini Prilly sudah berada di dalam angkot menuju ke sekolah. Tak butuh waktu lama,hanya sekitar 5 menit Prilly sudah berada di depan sekolahannya. Namun tiba-tiba ia berteriak ketika melihat pintu gerbangnya ditutup.

"tunggu dulu paaaakk! Jangan ditutup dulu!" Prilly berlari secepat yg ia mampu.

"Tumben kamu telat?" tanya satpam sekolahnya itu yang bernama pak Darto.

"iya pak ceritanya panjang. Makasih ya pak." jawab Prilly sambil berlari.

Saat sudah dekat dengan kelasnya ia melihat sahabatnya Jesi sedang berdiri, terlihat sangat ketakutan. Prilly langsung menghampiri sahabatnya itu.
"jesi km ngapain disini? Ayo masuk udah telat ini." tanya prilly sambil menarik tangan Jesi namun dengan cepat Jesi menariknya lagi, dan itu membuat Prilly bingung.

"ada apa?"tanya prilly penasaran.

"itu pril," jawab Jesi sambil menunjuk kearah depan. "aku gak mau berurusan ma mereka."

Ada segerombolan cowok yang tengah duduk di jalan menuju ke kelas X2, kelas Prilly dan Jesi.

"mereka suka gangguin dan godain cewek-cewek." lanjut Jesi.

"oh, itu, ngapain takut sih? Sini sama aku. Mereka gak bakalan berani godain kita." ucap Prilly dan langsung menarik tangan Jesi.

Saat sudah dekat dengan gerombolan itu terlihat seorang cewek yang tengah digoda 5 cowok. Salah satunya Dimas.

"Waaahh ... jadi tiap hari berangkat pagi cuma mau godain cewek?" batin Prilly.

"Ehmm ehmm." Ke lima cowok itu kompak menoleh ke arah Prilly. Tanpa menghiraukan tatapan kelima pria itu Prilly meneruskan langkahnya. Saat melihat Dimas -- abangnya, tengah sibuk membaca buku Prilly berniat untuk memberinya peringatan. Prilly menginjak kaki Dimas. Dan itu tentu saja membuat Dimas kesakitan.

"Aduuuhhh." Sempat terkejut namun Dimas membiarkan Prilly lewat begitu saja. Ia tak akan mungkin membentak atau membalas adik tersayangnya.

Begitu juga dengan Prilly, acuh dengan jeritan sang abang, ia masih melanjutkan jalannya.

Namun tiba-tiba ada yg menarik tasnya. "heeeyyy mau kemana? Kamu udah menginjak kaki temenku dan kamu mau langsung kabur gitu aja? Minta maaf dulu dong." kata lelaki itu.

Prilly masih membelakanginya dan berkata dengan ketus. "Gak sengaja."

"wah ... wah. Cepetan minta maaf." ucap lelaki itu lagi sambil menarik tas Prilly ke belakang.

"Lepasin tas aku.!" kata prilly sambil membalikkan badannya lalu memukul tangan yang masih memegang tasnya.




Lagi latihan nulis..hhe
Kira2 ada yang baca gak ya?hhe

cinta yang dirindukanWhere stories live. Discover now