Antara

162 7 1
                                    

Linzy membeku di tempat tubuhnya merasa merinding seketika.

"Kak langit apaan sih?" Linzy berbalik dengan cepat ia menahan gaunnya yang hendak melorot ke bawah. Langit mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa?" Tanyanya dengan tenang seolah tidak terjadi apa apa. Linzy menggeram kesal.

"Makasih kak langit udah bantu aku, tapi aku mohon kak langit keluar dulu! Linzy mau mandi" katanya sedikit ketus. Langit menatapnya dalam.

"Kok kak langit malah natap Linzy sih?" Cowok itu menarik smirknya.

CUP!

Linzy membeku seketika saat langit mencuri ciuman di pipinya. Hal itu mampu membuat wajah Linzy memerah. Bukan, bukan karena salting. Tapi menahan kekesalannya.

"Kalau lo keluar berani pakai gaun kayak gitu lagi gue akan kurung lo di kamar" ancamannya menatap lekat manik mata gadis itu.

Linzy terdiam memandang wajah tampan langit dari dekat. Tetapi namanya kesal ya kesal.

"KAK LANGIT KELUAR GAK? LINZY MAU MANDI!!!" Koar gadis itu galak ia bahkan mendorong dorong tubuh langit agar pergi. Langit melipat bibirnya kedalam.

"Udah berani ngusir gue hm?" Langit menahan tangan gadis itu membuatnya tersentak.

"Lepas kak!"

"Kalau gue gak mau gimana?" Tangtang langit linzy mendelik lalu ia melirik ke bawah.

"Maaf ya kak Linzy bukan gadis yang menye - menye lagi!" Gadis itu tersenyum miring.

DUGH!

"Anjing lo gila hah?" Umpat langit tertahan sembari memegangi aset berharga miliknya. Linzy tersenyum puas.

"Sekarang Linzy minta kak langit keluar!" Suruhnya, langit menatap Linzy.

"Setelah lo tendang milik gue, habis tuh lo ngusir gitu aja?"

"Kenapa? Kalau Kak langit gak keluar, Linzy nggak mau ketemu sama kak langit! Dan aku bakal marah sama kak langit selamanya!" Langit tersentak.

"Why?"

"Pikir sendiri lah kak?" Gadis itu cepat berbalik badan menuju kamar mandi. Sudut bibir cowok itu berkedut menahan senyum.

"Cukup menarik"

"Good gril"

...

Setelah selesai dari kamar mandi, gadis itu berjalan menuju kasurnya.  Sekarang ia mengunakan piyama tidur.

Linzy naik ke atas kasur duduk disana sambil termenung sendiri.

"Kenapa gue ke pikiran kata kata cowok brengsek tadi ya?" Gumamnya mengingat ngingat ucapan ahang tadi.

"ASAL LO TAU YA, LANGIT ITU, SUKA SAMA LO! BUKAN SEKEDAR ADIK KAKA' MELAINKAN SEBAGAI CEWEK"

"I'TS OKEY GAK PAPA KALAU LO GAK PERCAYA INTINYA GITU LANGIT NAKSIR SAMA LO TAPI DIA GAK BILANG SAMA LO KARENA GENGSI"

Linzy menggelengkan kepalanya mana mungkin bukan, langit menyukai dirinya. Tapi kalau dipikir-pikir secara logika....... What? Linzy langsung menegakan diri.

"Jangan bilang kalau.... Perlakuan Kak langit selama ini...." Gadis itu menggeleng tegas.

"Gak! Ini gak mungkin kak langit kakak gue sekarang jadi gak mungkin kalau kak langit suka sama gue" lirihnya.

"Tapi kenapa kak langit cium gue? Itu artinya.... Kak langit suka sama gue?" Linzy membekap mulutnya.

"Ck gak mungkin deh"

TIGA ABANG TIRI GUE POSESSIVEWhere stories live. Discover now