Gak sengaja kecium

242 8 0
                                    

"Bawa pergi cewek ini! Jangan sampai dia masuk lagi! Kalau hal itu terjadi, akan saya pecat kamu!" Ancaman radya membuat satpam mengangguk cepat.

"Rad! Lo kok ngusir gue sih!"
Berontak adiva saat tangannya dicekal oleh satpam.

"Ayo neng pergi dari rumah Den radya!" Suruhnya.

Tetapi adiva melepaskan cekalan tangan tersebut " jangan sentuh gue, gue bisa sendiri!" Tukasnya lalu melirik radya dan linzy bergantian.

"Gue suatu saat akan bertemu elo lagi radya!" Setelah mengatakan itu adiva langsung pergi dari sana dengan perasaan kesal.

"Kalau begitu, saya pamit dulu den,non!" Linzy mengangguk.

"Heh mau kemana?" Radya dengan cepat mencekal pergelangan tangan linzy yang hendak pergi.

"Kak! Linzy mau pergi! Ini udah telat loh gara gara kak radya!"
Keluhnya dengan wajah cemberut.

"Pergi sama gue!"
Tekannya membuat linzy membelalak.

"E-eh jangan! M-maksud linzy jangan karena ini urusan cewek! Hehehe iya cewek!" Linzy tersenyum kikuk.

"Ganti dulu bajunya!"
Suruhnya membuat linzy menggeleng ngeyel.

"Enggak, linzy nggak mau!"

"Begitu?" Tanpa aba aba radya langsung mengangkat gadis itu seperti karung beras.

"Kak! Jangan gila ya! Turunin linzy, kak!" Gadis itu meronta-ronta minta diturunkan.

"Ihhhhh, turunin kak!"
Linzy memukul mukul punggung cowok itu.

"Gak!"

"Linzy malu kak, nanti ada yang lihat! Turunin linzy!" Berontaknya.

"Gue bilang enggak ya enggak!"
Ucap radya seraya memasuk kedalam rumah.

Didalam para maid yang berkerja membersihkan ruangan jadi menoleh kaget saat tuan muda dan nona mudanya bertingkah seperti itu.

"Itu non linzy sama den radya?"
Bisik para maid.

"Iyaa bener, mereka kayak bukan seperti adik kaka! Tapi selayaknya kayak sepasang kekasih!" Balas maid yang membawa sapu.

"Tapikan mereka ga ada hubungan sedarah! Bisa aja mereka saling suka"

"Hussttt..... Ngomong apa kamu barusan!" Delik maid yang tengah mengepel.

"Kan bisa aja, tuh liat! Mereka keliatan sosswet banget!"

Tiga maid itu menatap linzy dan juga radya yang tengah rusuh disana.

"Kak! Awas ya! Turunin linzy!"
Teriaknya cukup keras.

"Diam!"

Radya membawa linzy masuk kedalam kamarnya gadis itu lalu meletakan gadis itu dikasur.

"Ganti atau nggak usah pergi sama sekali!" Ancamannya membuat linzy  melipat kedua tangannya didadanya.

"Males."

Radya sontak meletakan kedua lengannya disisi kiri dan sisi kanan gadis itu linzy tersentak dan sedikit terdorong keduanya saling pandang beberapa detik.

Tetapi linzy lebih dulu melepaskan kontak mata.

"Ck, minggir!" Linzy sedikit mendorong cowok itu agar menyingkir.

"Gak mau, sebelum lo ganti baju! Jangan pakai baju kurang bahan kayak gini!" Titahnya tak suka.

Linzy mendelik "kurang bahan gimana? Ini udah ketutup astaga!"

Radya menggeleng "gak! Itu bahu sama punggungnya keliatan itu!"
Ucap radya tak suka.

Linzy mendecak "modelnya emang kayak gini"

"Ganti!" Suruh radya.

Tetapi gadis itu keras kepala ia beranjak.

"Linzy nggak mau!" Gadis itu  pergi hendak menyentuh knop pintu.

Tetapi radya memeluknya dari belakang membuat linzy tersentak kaget.

"Kalau pakai baju kayak gini, gak boleh dilihat sama cowok lain! Paham?" Bisik radya seraya mengigit kecil telinga radya.

Gadis itu jadi merinding dan meringgis "K-kak, lepasin!" Linzy berusaha melepaskan diri dari rengkuhan cowok itu.

"Nggak! Lo gak boleh pergi kalau lo masih pake pakaian seperti ini?"

Radya menghirup aroma leher gadis ini, menurutnya sangat.... Nyaman untuk di hirup.

Bekas kemerahan itu masih ada sedikit.

"Lo udah dicium sama cowok berapa kali?" Tanya radya serak.

Linzy tersentak saat ditembak pertanyaan seperti itu, tentu saja private baginya.

"Lepasin kak!"

"Jawab dulu, lo udah dicium berapa kali sama cowok!" Tanya radya walau dirinya sudah tau.

Tetapi ia ingin tau apakah gadis ini jujur, atau justru sebaliknya.

Linzy menghela napas panjang,lalu mengeleng "yakin! Gak tau?" Tanya radya memicing.

Linzy hanya diam, takut jika radya bisa membaca ekspresi wajahnya.

"Linzy nggak jadi pergi aja deh..."
Putus gadis itu membuat radya tersenyum kecil.

"Yakin?" Linzy mengangguk singkat.

"Hmmm" radya sudah tau jika gadis ini ngambek.

"Hey? Jangan marah" linzy mendongkak.

"Gak marah"

"Itu jutek!"

"Enggak!"

"Iya!"

"Enggak!"

"Iya!"

"Enggak kak!"

"Iya lin!"

Linzy mendecak kesal menatap radya
"Ihhhh kak radya nyebelin banget sih!!!" Gadis itu mendorong kuat tubuh' radya.

Karena linzy tidak bisa menjaga keseimbangan ia sontak jatuh kedepan.

Radya pun otomatis terdorong kebelakang membuat linzy memejamkan matanya.

Bugh!

'kok nggak sakit' batin linzy.

Tetapi tunggu...

Seperti ada yang aneh menurut gadis itu, ia seperti terjatuh diatas tubuh seseorang.

Bahkan bukan itu yang membuat merasa aneh, tetapi bibirnya seperti menyentuh benda kenyal.

Linzy perlahan membuka mata, ia terkejut dan shock linzy terjatuh diatas tubuh radya.

Gadis itu membulat saat bibirnya dengan bibir radya bersentuhan

Deg!

Linzy tersentak dan meringis kecil saat merasakan bibirnya digigit kecil oleh radya.

Linzy yang tersadar langsung bangkit
"Kak radya ngapain cium linzy sih?" Decak gadis itu.

Radya beranjak dan mengusap bibirnya pelan, ia tersenyum kearah linzy.

"Manis!" Linzy mendelik

"Apaanya yang manis?"

Radya tersenyum kecil dan berjalan mendekati kearah linzy.

"Ini yang manis" radya menyentuh dan menekan bibir linzy membuat tubuh gadis itu membeku.

TIGA ABANG TIRI GUE POSESSIVEWhere stories live. Discover now