Kemarahan Langit

190 6 0
                                    

BRAKKK!

Pintu di dobrak keras dari luar, seorang pemuda dengan wajah bringas terlihat menyorot tajam.

Ia memasuki toilet itu, hingga tubuhnya terpaku melihat seorang gadis yang tergeletak dilantai berlumuran darah

Pemuda itu langsung berjongkok mendekatinya "Zy,bangun!" Dia menepuk nepuk pipi gadis itu panik, tanpa sadar matanya memerah dengan tangan mengepal kuat.

"Brengsek!" Umpatnya melihat pergelangan tangan gadis itu begitu banyak darah disana.

Perlahan, mata gadis itu terbuka membuat pemuda itu menatapnya dalam kepala gadis itu diletakan dipaha pemuda itu.

"K-kak langit?" Gumamnya lirih dengan suara lemah.

Ya pemuda itu adalah langit dirinya tadi di panggil oleh felis untuk menemui linzy dikamar toilet, takut hal yang tidak tidak terjadi.dan ternyata benar hal yang tidak di inginkan terjadi.

"Iya,ini gue!" Linzy tersenyum kecil, tangan gadis itu digengam erat oleh pemuda itu.

"M-maaf kak...." Katanya lirih.

"Kenapa minta maaf hm? Lo gak ada salah" ucap langit.

"L-linzy mau pergi kak, t-tolong sampaikan ini ke mama linzy-----

"GAK! ELO GAK BOLEH PERGI!"
Sentak langit seraya langsung memeluk tubuh gadis itu.

"K-kak?"

Entah mengapa melihat kondisi gadis ini rasanya langit ikut sakit, ia jadi teringat mamahnya dulu.

"Gue gak mau kehilangan untuk kedua kalinya!" Langit masih setia memeluk kepala gadis itu.

"Kak... Linzy udah------ gak k-kuat lagi!" Napas gadis itu tersengal sengal membuat langit menggeleng keras.

"Zy! Lo kenapa sih? Jangan lakuin hal bodoh kayak gini! Emang dengan cara sakitin diri sendiri semua masalah akan selesai?" Ucap langit mengebu.

"K-kak maaf... linzy mau pergi dari dunia ini kak, uhukkkk!" Langit menggeleng.

"GAK! LO GAK BOLEH PERGI!"

Tiba tiba tangan yang digengam oleh langit lemas begitu saja, langit segera menoleh ke arah linzy, terlihat gadis itu tersenyum kecil kearahnya.

"Maafin linzy kalau linzy selama ini ada salah...." Setelah mengatakan itu linzy menutup matanya membuat langit dengan cepat menggeleng.

"Zy, bangun! Lo gak bercanda kan!"
Pemuda itu menatap linzy intens tetapi gadis itu sama sekali tidak bergerak.

"NGGAK! LO GAK BOLEH PERGI!

Baru kali ini langit menangisi seorang gadis, langit menangis batinya ikut sakit melihat maat gadis itu menutup untuk selamanya ,mungkin.

"GUE NGGAK AKAN BIARIN PERGI!"
Langit mengepalkan kedua tangannya.

"Kak, linzy gima------" felis datang dengan napas ngos ngosan, ia tersentak melihat darah yang mengalir dari pergelangan tangan linzy.

Mata felis berkaca kaca, tubuhnya melemas begitu saja melihat linzy yang berada dalam pelukan langit.

"Kak linzy nggak papa kan?"
Felis berjongkok memeriksa gadis itu langit hanya diam dan menangis pelan disana. Felis sempat tersentak melihat langit menangis untuk pertama kalinya.

"GAK! INI GAK MUNGKIN LINZY...."
Felis tak sanggup melanjutkan ucapannya, ia menangis sejadi jadinya.

"LINZY! BANGUN LIN!"
Tetapi tidak ada respon, langit dengan mata memerah langsung menatap felis.

TIGA ABANG TIRI GUE POSESSIVEWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu