ada yang bangun!

277 7 0
                                    

"brengsek!" Umpat radya mendorong adiva.

Gadis itu sedikit terhuyung kebelakang "rad! Kok elo tega sih?"
Adiva menatap radya tidak percaya.

"Emang lo siapa gue"
Tanya radya dingin.

"Gue? Jelas jelas teman lo dari SD, tapi kenapa elo jadi kayak gini setelah dewasa? Oh, atau gara gara elo udah punya cewek ini" tunjuk adiva pada linzy yang tersentak ditunjuk.

"Cewek kayak gitu kok bangga?"
Sinis adiva menatap linzy dari ujung kaki sampai ujung rambut.

'dih aneh banget sih temen kak radya'
Batinnya menatap aneh adiva.

Adiva merunduk, menatap paper bag yang dibawa oleh radya.

"Wah wah..... Sampai dibeliin perhiasan segala! Pasti elo porotin radya kan? Lo cuman mau duitnya aja kan?" Linzy menggeleng pelan.

"Jangan berani hina dia!" Ucap radya.

Adiva justru tersenyum miring
"Dibelain juga, gue udah tau cewek modelan kayak elo ini! Maunya cuman uangnya radya aja kan!"

Linzy menyerngai "hei, emang gue cewek apaan! Sorry ya kalau gue nyingung elo, tapi gue bukan cewek yang seperti lo caper! Dan suka morotin harta orang" ketus linzy ngarang.

Adiva mendelik sepenuhnya kearah linzy, sedangkan radya tersenyum kecil dengan keberanian gadis itu.

"Heh! Jangan sotau ya elo! Gue gak morotin duit orang, emang lo?" Geram adiva.

"Loh? Anda juga jangan sotau dong, emang anda tau kalau saya suka morotin harta orang? Enggak kan?" Linzy tersenyum miring.

Adiva mengepalkan kedua tangannya ia mengalihkan wajah kearah radya.

"Radya! Tuh, marahin! Masa dia berani sama gue!" Adu adiva membuat linzy mendelik

'cih, najis kale!!!!'

"Bukan urusan gue" balas radya cuek membuat adiva mendecak.

"Loh tuh ya! Udah kasih apa sama radya? Paha sama dada? Iya?" Tanya adiva menyorot.

Linzy terkejut saat adiva berkata seperti itu.

"Jangan bikin ribut disini! Sekali lagi lo bilang kayak gitu sama dia lo akan tau sendiri akibatnya" desis radya menatap tajam adiva.

Linzy menatap adiva tenang "lo salah paham! Gue bukan pacarnya kak radya tapi gue----- adiknya kak radya!"

Deg!

Adiva mematung ditempat apakah dirinya tidak salah dengar.

Kalau emang iya? Dirinya pasti akan malu sekali.

"M-maksudnya?"

Radya menekan pipinya dalam dengan lidahnya mendegar kata 'adik' yang diucapkan oleh linzy.

"Gue adiknya kak radya, paham!"
Ulangannya membuat adiva membelalak.

Adiva menoleh kearah radya
"A-apa benar itu" tanyanya.

Radya mengusap wajahnya kasar lalu kemudian mengangguk.

"Hm, dia adik gue!" Ucap radya menekan kata 'adik'

Adiva tersenyum kecil malu
"O-oh gitu ya, maafin gue ya? Gue udah ngira kalau elo ceweknya Radya! Eh gak taunya adiknya " ucap adiva menatap linzy.

Gadis itu hanya diam ditatap adiva seperti itu "nama elo sia------eh"
Ucapan adiva terhenti saat tiba tiba radya menarik tangannya pergi.

"Ayo, gak usah ladenin orang gak penting" ucap radya membawa linzy kearah motornya.

"Naik!" Titahnya setelah radya sudah naik diatas motornya.

TIGA ABANG TIRI GUE POSESSIVEWhere stories live. Discover now