Sirkuit balapan

223 15 0
                                    

Jangan lupa vote part ini terlebih
Dahulu ya, biar gak kelupaan
Nanti hehe^^
.

.

"

Kak radya sama aja kayak kak leo!"
Kilah gadis itu terhadap radya.

Cowok itu tersenyum. "lo baru tau? Kita semua punya sifat kayak gitu bahkan langit lebih dari ini! Jadi hati hati sama dia."

Linzy terdiam membeku mendengar ucapan radya barusan.

"K-kalian bertiga jadi-----"
Radya mengangguk.

"Gue bukannya nakut nakutin, tapi itu kenyataan!" Ucap radya.

Linzy mengusap bibirnya pelan, tak lupa dari pandangan radya.

"Kenapa? Mau coba lagi?"
Radya menangkap kedua tangan gadis itu membuat linzy tersentak dan refleks menatapnya.

"E-enggak!"

"Terus?"

"Aw! Lepasin kak?" Radya melepaskan cekalannya.

"Gue mau tagih janji yang waktu itu!"
Tiba tiba tubuh linzy kembali membeku.

"J-janji?"

Radya menatapnya " jangan pura pura lupa!".

Ekor mata gadis itu gelisah kesana kemari.

"I-itu..."

"Janji apa yang lo maksud?"

Linzy meremas bajunya sendiri "janji--- suci eeh!" Sontak gadis itu menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Anjrittt! Apa yang habis linzy katakan?

Radya tersenyum miring lalu menatap gadis itu, yang di tatap justru mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

"L-linzy salah bicara! Pliss jangan di dengerin!" Ucap linzy seraya memejamkan matanya.

"Jadi janji itu yang lo maksud? Janji suci? Itu artinya... Menikah sah dimata tuhan!" Linzy menggeleng cepat.

"B-bukan itu yang dimaksud linzy kak!" Dia menggeleng.

"Terus? Janji apa yang lo maksud?"
Linzy menghela nafas lalu memberanikan diri menatap radya tinggi.

Sedangkan dirinya hanya sebatas dada cowok itu, hampir sebatas perut karena ukuran linzy yang pendek.

"Janji yang linzy maksud adalah---- linzy bakal turutin apa yang kak radya perintah! Tapi kalau hal yang negatif linzy gak mau!" Ucap linzy.

Radya menyirgai " cuman itu? Nggak bakal cukup!" Linzy mengerutkan keningnya.

"T-terus apa?"

Tok

Tok

Tok

"Non!" Itu suara bi ety linzy lekas langsung berlari ke arah daun pintu menghindari radya.

"I-iya bik ada apa?" Tanyanya seraya membuka pintu kamar.

"Eh non, non linzy lihat Den radya nggak! Saya ketuk ketu pintu kamar Den radya gak ada! Apa non tau?" Ucap bi ety.

Linzy mendelik ke arah belakang
"Emangnya kenapa ya bik?"

"Itu non, dibawah ada yang cariin! Kayaknya mah temen Den radya" jelas  bik ety.

"Oh gitu ya, kebetulan kak radya ada di---" belum sempat linzy berbicara, radya sudah muncul lebih dahulu. Bik ety sempat tersentak saat mengetahui den radya ada di kamar linzy.

TIGA ABANG TIRI GUE POSESSIVEWhere stories live. Discover now