HAMPIR.

230 9 1
                                    

"Sekarang mana janji lo"
Bisik radya tepat pada telinga gadis itu.

Linzy justru gugup di tatap intens seperti ini.

Apalagi wajah gadis itu sangat dekat dengan wajah pemuda itu.

"Kak, minggir dulu...."
Linzy hendak beranjak tetapi kedua tangannya di tahan oleh radya.

"Jawab dulu,jangan bikin gue marah"
Desis radya menatapnya.

Linzy meneguk lidahnya susah payah
"J-janji apa?"

Radya mengeraskan rahangnya
"Janji apa lo bilang?lo janji bakal balas budi gue kalau kita ketemu lagi? Tapi apa buktinya lo pura pura lupa"
Ucap radya sedikit lantang.

Linzy memejamkan matanya lalu memberanikan diri menatap radya.

"I-itu"

"Gue sekarang nagih?mana janji elo? Gue paling nggak suka ingkar janji"
Potong radya cepat.

Tetapi linzy hanya diam dirinya benar benar tidak menyangka jika yang menolongnya waktu itu adalah radya, yang jadi kakanya sendiri.

"Oke gue nggak akan tagih janji elo, gue pergi!" Radya segera beranjak membuat linzy mengerutkan keningnya.

Ia menatap radya yang berjalan keluar rumah, linzy tau perasaan radya sekarang pasti pemuda itu kecewa padannya.

RUMMMMMM

Linzy tersentak saat mendengar deru motor itu pasti radya dengan cepat gadis itu berlari keluar.

"Kak?" Panggilnya panik menoleh kesana kemari menatap radya.

Tetapi pemuda itu sudah pergi dengan motor ninja sportnya miliknya.

"Kak radya kemana"

Ia berlari ke gerbang bisa dirinya lihat jika disana masih terlihat motor milik radya.

"Itu dia?" Linzy pun hendak mengejarnya, tetapi ia binggung mau naik apa.

"Aakhhh....Eh,eh bang?boleh tolongin saya gak bang?tolong kejar motor di depan itu ya?" Linzy memberhentikan mobil avanza berwarna hitam.

"Tapi neng, saya mau-----"

"Plis bang! Nanti saya kasih uang,tapi tolong kejar motor di depan sana" orang yang berada di dalam mobil itu pun mengangguk.

"Yaudah neng, ayo cepat"

Gadis itu pun segera masuk ke dalam mobil avanza berwarna hitam itu.

*

*

*

"Bang bisa agak cepat nggak sih"
Omelnya.

"Ini juga udah cepat atuh neng kalau cepat cepat nanti kita kecelakaan"

Linzy mendecak ia berkali kali melongok motor warna hijau itu.

Hingga kini telah tiba disebuah 'club' linzy mengernyit kenapa motor radya berhenti disini.

Atau jangan jangan dia mau mabuk seperti langit lagi, wah gak bisa di biarin.

"Bang! Stop bang turun disini!"

"Baik neng" linzy pun mengeluarkan selembar uang berwarna merah di saku jaketnya itu.

"Ini bang uangnya,kembalian nya ambil saja" gadis itu pun buru buru keluar dari mobil.

"Iya neng? Saya juga makasih"

Kini linzy telah berada di sebuah 'club' itu ia menatap sekeliling semua orang tampak berjoget ria.

TIGA ABANG TIRI GUE POSESSIVEWhere stories live. Discover now