Rencana Kirana

238 3 0
                                    

"UDAH NGAPAIN AJA SAMA DIA!" Sentak radya marah membuat gleo terkejut.

"Tunggu! Ada apa ini sebenarnya" tanya gleo yang masih binggung.

Radya melirik gleo "semalem,linzy mabuk!" Gleo tersentak menatap linzy.

Gadis itu merunduk dengan mata merah.

"Kenapa? Kenapa bisa mabuk?"
Tanya gleo tak habis fikir.

Radya mendesah panjang "ceritanya panjang" radya mengalihkan wajahnya kearah gadis itu.

"Setelah semalem gue tinggal,elo ngapain aja sama dia? Karena dia yang gue suruh jagain lo malem itu"
Radya tepat berdiri depan gadis itu.

Linzy hanya diam dengan tubuh bergetar, ia benar benar tidak ingat kejadian semalam.

Apa benar? Dirinya semalam berbuat hal hal yang tidak tidak dengan langit?

Apa itu nyata? Apa sebuah mimpi?.

Aakhhhhh

Ia tidak bisa berfikir jernih saat ini.

"Gue tanya, kenapa gak dijawab! Punya mulutkan!" Radya mengangkat dagu gadis itu membuat linzy dengan parah mendongkak.

Mata gadis itu memerah gleo yang melihat hal itu melepaskan tangan radya dari dagu gadis itu.

"Bisa nggak?, jangan kasar kasar sama cewek!" Tepis gleo menatap radya.

Pemuda itu mengeraskan rahangnya samar.

"Lo tau? Tanda merah ini kan?"
Radya menunjuk arah leher jengjang gadis itu.

Gleo mengangguk "gue tau, tapi siapa yang------"

"Langit!" Potong radya cepat membuat gleo tersentak.

"A-apa"

Radya kemudian menatap kembali linzy, ia menangkup dua pipi gadis itu agar menatapnya.

  "Lo-------" ucap radya terhenti saat melihat bibir linzy yang sedikit memerah.

Seperti bekas luka.

Mata pemuda itu menajam "apa senikmat itu yang langit berikan ciuman untuk lo" tanya radya dengan nada meninggi.

Linzy menggeleng dengan bibir menekuk kebawah "enggak kak! Linzy bener nggak" 

"Alah bohong, gue harus kasih pelajaran sama langit" radya mengepalkan kedua tangannya lalu pergi.

Tetapi di cegah oleh linzy
"K-kak linzy sama kak langit enggak nggak ngapa ngapain" gadis itu menahan tangan radya.

Tetapi pemuda itu menepis tangannya kasar "jangan halangin gue!" Desisnya.

"Kak? K-kak radya mau kemana?"
Linzy hendak mengejar radya tetapi tangannya ditahan oleh gleo.

"Jelasin!" Ucap gleo tidak mau dibantah.

"T-tapi------"

"Jelasin!" Gleo menarik pergi gadis itu .

"Eh kak, tunggu" linzy menoleh kebelakang,ia jadi khawatir apa yang akan dilakukan radya.

*

Sedangkan kini,radya berdiri didepan pintu kamar langit dengan mata memerah.

Dengan gerakan cepat,ia mendobrak pintu kamar langit.

BRAKKKK!

Dengan tendangan satu kali, ia berhasil mendobrak pintu itu.

Dengan nafas memburu,pemuda itu memasuki kamar langit.

TIGA ABANG TIRI GUE POSESSIVEWhere stories live. Discover now