Langit kangen Linzy?

173 7 0
                                    

Nola terkejut saat disentak seperti itu oleh Radya.

"K-kamu-------"

"Gue risih sama lo!" Tekan Radya, nola merunduk.

"I-iya aku minta maaf!
Radya pun pergi dari sana membuat Nola mendongak.

"Kok Radya sekarang berubah?"
Tiba tiba bi ety datang.

"Maafin Den Radya ya non? Sekarang sifatnya udah  berubah sejak  kepergian nyonya aluna, apalagi Den langit dan Den leo!" Ujarnya tak enak.
Nola tersenyum.

"Enggak apa- apa bik Nola maklumi kehilangan orang yang disayang itu memang sulit dilupakan"

Bi ety mengedarkan pandangannya ia tak sengaja ber sitatap dengan linzy ditangga.

"Non Linzy?"
Gumam bi ety sontak Nola menoleh ia mengernyit melihat seorang gadis yang tengah menatapnya. Nola mengalihkan wajahnya ke bik ety.

"bik, dia------siapa?"
Tanya Nola, bi ety menoleh.

"Itu Non linzy, dia adeknya den langit den Radya dan juga Den leo!"
Balasnya membuat Nola tersentak.

"What? J-jadi dia adik mereka bertiga?" Tanya Nola tak percaya, wanita paruh baya itu mengangguk.

"Iya Non, tapi anehnya mereka bertiga keliatan deket gitu sama Non linzy!" Ucap bi ety membuat Nola mengangguk, ia menatap linzy intens.

"Bik tolong panggilkan dia kesini!"
Titahnya menatap gadis itu sinis, bi ety mengangguk semoga aja Nola tidak berbuat aneh aneh.

"Non!" Lamunan linzy terbuyar.

"I-iya bik?"

"Disuruh kesana sama Non Nola!"
Ucap bi ety merunduk. linzy menatap Nola dari kejauhan.

'GAK SERU IH KALAU DIRUMAH INI ADA ANTAGONIS!' batin linzy was- was.

"Baik bik" gadis itu berjalan pelan kearah Nola, ia sekarang berada dihadapan Nola linzy agak mendongkak agar bisa mensejajarkan tubuhnya karena tubuh linzy pendek.

Nola menatap intens dari ujung kaki sampai ujung rambut tiba tiba Nola mengulurkan tangannya.

"Kenalin, aku Nola Anfersca! Panggil aja Nola!"  Ucapnya memperkenalkan diri, linzy dengan ragu menerima uluran tangan tersebut.

"Linzy erlanskia panggil aja Linzy!"
Nola melepas jabatan tangan itu bi ety yang melihat keduanya dari kejauhan hanya bisa ketar ketir, takut jika kedua Nona berantem.

"Aaaaaa... Seneng banget deh akhirnya aku punya temen ngobrol!"
Linzy tersentak saat Nola tiba-tiba memeluknya, linzy menatap Nola.

"M-maaf kamu kan pacarnya kak Radya ya?" Tanya linzy membuat Nola tersentak.

"Eh, bukan! Aku bukannya pacarnya Radya, yakali aku pacaran sama sepupu sendiri!" Ucap Nola terbahak. Bi ety melihatnya jadi tersenyum dia tau, sifat Nola dari kecil, dia bisa mencium bau orang jahat.

Maka dari itu Nola tadi menatap linzy untuk menerawang linzy dia orang jahat atau bukan.

"Syukurlah, mereka akur!"
Bi ety lekas pergi dari sana membiarkan linzy dan Nola berdua.

"Hah? J-jadi kamu bukan pacarnya kak radya! Sorry?" Ucap linzy, Nola menggeleng.

"Bukan! Aku tuh sepupunya! Ponakan om ardiaz!" Jelas Nola,linzy tersenyum kikuk.

"O-oh aku kira tadi Kamu pacarnya! Soalnya tadi kamu------ peluk kak radya" ujar linzy Nola tertawa pelan.

"Aku emang gitu, aku suka peluk peluk! Kita dulu selalu bareng bareng ya walaupun mereka itu sifatnya cuek sama aku! Tapi gapapalah mereka tuh anti cewek!" Bisik Nola.

TIGA ABANG TIRI GUE POSESSIVEWhere stories live. Discover now