Datang?

166 6 1
                                    

"ihh, lepasin kak!" Gadis itu menatap langit tajam penuh permusuhan.

"Berani ya cium cium linzy? Apalagi cium bibir linzy juga" omel gadis itu.

Ia melipatkan kedua tangannya didepan dada merajuk jangan lupakan bibirnya yang mirip seperti ikan koi.

"Tuh bibir kenapa? Ngode minta dicium hm?" Sontak linzy melirik sebal kearahnya.

"Makanya,sana cari cewek! Biar nggak curi ciuman adiknya terus..."
Ucap linzy, tetapi ucapan gadis itu membuat langit terdiam, ia mengigit bibirnya kuat.

"Enggak! Gue udah punya!"
Linzy mendelik.

"Dih? Siapa?"
Dia melotot, langit tersenyum.

"Cemburu?"

Plak!

"Anj-----"
Umpat langit ditabok gadis itu.

"Enak aja ngatain linzy cemburu, emang lzy siapanya kak langit? Pacar? Bukankan? Mana mungkin linzy cemburu!" Ucap linzy nge- gas.

"Bilang aja iya"

"Enggak!"

"Iya"

"Nggak!"

"Iya!"

"Terserah!" Gadis itu Sudah lelah dengan sifat langit.

"Dimana sih sifat dingin kak langit?"
Gerutunya, langit mendecih.

"Kenapa? Suka gue cuek sama lo?"
Tanya langit.

"Lagian kak Langit mesum! Mending cuek tapi gak mesum!"

"Mesum gimana?"

"Gak usah pura pura polos kak emang tadi kakak cium cium lzy Gak mesum? Itu namanya m-e-s-u-m dibaca mesum paham!" Langit diam menatap gadis itu dengan gaya bicaranya.

"Malah lihatin linzy"

"Lagian lo can------ jelek!"
Ejek langit membuat linzy melotot.

"Ngomong aja kalau linzy cantik, gengsi amat ngakuin kalau adiknya ini cantik!" Gadis itu dengan PD nya mengerlingkan sebelah matanya.

"Masih sakit, belagu lagi!"
Retuk cowok itu pelan

"APA?!"

*

Disisi lain seorang gadis tengah berbaring diatas brankar ia perlahan membuka matanya.

"Aws!" Ringgisnya saat merasakan pergelangan tangannya perih ia menatap sekitar hingga matanya membulat melihat ada empat cowok yang tengah menatapnya dingin.

Diantaranya ada Gleo, steaven, radya, dan luluv.

"Udah sadar rupanya!"
Gumam luluv.

"Pengen gue cingcang!"
Bisik steaven.

"Iya, pengen gue giling jadi daging lembut!"
Balas luluv.

"Hih,zizik!" Kirana menelan ludahnya susah payah saat ditatap oleh Radya dan Gleo begitu tajam.

"K-kalian?"

"Kenapa?"
Balas Gleo dengan cepat, jujur saja Gleo ingin sekali mencabik cabik kirana saat ini.

"Gue----- dimana?" Tanyanya.

"Cih, emang gak lihat? Ini rumah sakit dodol, gak bisa lihat ya? Oh atau jangan jangan lo buta!" Ucap luluv, kirana menggeleng ia menatap pergelangan tangannya.

"Gak! Gak mungkin tangan gue!"

"Itu balesnya cepat ambil videonya!"
Bisik luluv pada steaven, steaven mengangguk.

TIGA ABANG TIRI GUE POSESSIVEWhere stories live. Discover now