UPAYA MINTA MAAF

256 6 0
                                    

Radya membawa linzy ke uks disana, ia meletakan tubuh gadis itu di atas brankar.

Nafa dan dan yang lainnya dan guru juga mengikuti langkah radya dari belakang.

"Bubar bubar jangan ngumpul disini"
Intruksi bu endah.

"Tapi bu kita mau liat keadaan -----"

"Udah sana teman kalian ada yang pingsan jangan pada ngumpul disini"
Bu endah pun menutup pintu UKS.

"Gimana keadaannya" tanya pak pakem yang baru saja datang.

Radya menggeleng" panggilkan petugas PMR" titah pak pakem.

Tak lama kemudian dua petugas PMR itu terlihat memasuki ruang UKS.

"Coba kamu periksa"

PMR itu pun langsung memeriksa keadaan linzy yang terbaring lemah dan bibirnya terlihat pucat.

"Apakah dia belum sarapan"
Tanya petugas PMR yang telah selesai memeriksa linzy.

Radya tampak terdiam, dirinya tidak tau jika linzy udah sarapan atau belum.

"Ini bisa di sebabkan karena dia tidak sarapan pagi tadi"

Beberapa menit telah berlalu kini hanya radya dan linzy yang berada di ruang UKS.

Radya duduk di samping brankar ia meraih tangan gadis itu yang terasa dingin, lalu menggengamnya erat.

"Bangun" ujarnya lirih.

Tetapi tidak ada respon dari gadis itu.

Radya berkali kali menghela nafas,oh iya,ngomong ngomong gleo hari ini tidak absen, langit juga entah kemana dua saudara itu.

"Kenapa lo tadi pagi nggak sarapan."
Tanyanya menatap wajah pucat itu

Tiba tiba jari gadis itu bergerak kecil radya yang menyadarinya langsung menatap penuh harap.

"Lin"

Kepala gadis itu menoleh kemana kemari seperti gelisah.

"Jangan! Jangan tinggalkan aku fernand" teriak gadis itu histeris lebih tepatnya mengingau.

Radya yang melihat kondisi linzy khawatir ia langsung mengelus kepala gadis itu.

"Bangun, lo harus sadar lin"

"Nggak!, JANGAN PERGI FERNAND"
Teriaknya dengan masih mata terpejam.

Tiba tiba saja gadis itu berjingkat duduk, nafasnya terlihat tersenggal senggal tidak beraturan.

"Elo gak papa" tanya radya khawatir pada gadis itu.

Linzy menoleh kaget" K-kak radya" dengan kondisi yang masih belum sepenuhnya pulih, gadis itu segera memeluk radya.

Tentu saja yang di peluk terkejut begitu saja, cowo itu mematung saat tubuh munggil memeluknya mendadak jantung tak karuan.

"Linzy takut...." cicit gadis itu pelan.

Radya berusaha mengusai diri, ia dengan pelan mengelus punggung gadis itu.

"Tenang, ada gue di sini"
Ucapnya berusaha menenangkan gadis ini.

Linzy mendongak dengan keadaan mata sayu " aw " gadis itu memegangi perutnya.

Radya langsung merunduk" mana yang sakit? Perut?" Tanyanya khawatir.

Linzy mendongkak dengan suara ragu
"K-kak " panggilnya dengan suara lirih.

Radya menatapnya" hm"

Terlihat bibir pucat itu ia gigit pelan, lalu menatap radya.

TIGA ABANG TIRI GUE POSESSIVEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora