Pulang

371 42 18
                                    

Kapan kah patah hati terbesar itu terjadi?

Saat merindu tapi beda dunia (jleebbb)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Phi.... Bangun sayang..ayo bangun"

Suara bisikan itu terdengar di alam bawah sadar ku yang membuat aku menangis.

"Kenapa menangis? Ayok bangun phi" suara itu kembali berbisik yang sekian kali nya harus buat aku membuka mata.



Aku menatap langit-langit kamar ku yang berwarna putih dan ditempel beberapa bintang yang menyala dalam gelap.

Mungkin karena ini sudah pagi, bintang itu tidak terlalu perlihatkan cahaya nya.

Tapi aku tetap menatap bintang-bintang itu..

Bintang yang dikerjakan oleh kongpob.

Bintang yang dia tempatkan di langit-langit kamar dengan tujuan agar aku menutup mata dengan ditemani bintang.

Bintang yang membuat aku selalu merasa aman setiap menutup mata.

Aku mulai berjalan mencari sosok pria yang kucinta itu.


"Ternyata kau disini kong, sudah sarapan kan?" tanya ku saat aku menemukan sosok itu sedang duduk di balkon.




"Hari ini aku akan pulang phi" kata kongpob.

"Ok, aku siapkan pakaian mu ya, salam untuk mae" jawab ku dengan senyum.

Aku melangkah ke kamar lalu mengambil koper dan mengisi nya dengan beberapa pakaian untuk dipakai kongpob di rumah.


Dari kamar, aku mendengar kongpob memasang lagu yang beberapa waktu ini selalu kudengar.



Aku pun tersenyum mendengar nya karena lirik nya sungguh pas.


Setelah selesai dengan koper, aku mulai ke dapur untuk siapkan bekal untuk kongpob makan di jalan.


Kongpob yang tadinya di balkon, sekarang pindah duduk di ruang tamu sambil mendengar lagu itu.


"Phi arthit" panggil kongpob.


"Hmmmm, kenapa" jawab ku.




Dia hanya diam tak menjawab ku.


Aku menyusun bekal yang ku persiapkan itu kedalam tas kecil dan meletak kan nya di meja dapur.


Langkah ku yang ingin menemani kongpob harus terhenti karena dia melangkah menuju kamar.

Aku pun putuskan untuk menunggu nya di ruang tamu sambil mendengarkan lagu itu.



Aku menyukai lirik-lirik nya..

"I'm still holdin' on to everything that's dead and gone
I don't wanna say goodbye, 'cause this one means forever
And now you're in the stars and six-feet's never felt so far
Here I am alone between the heavens and the embers"

Lagu itu terhenti saat kongpob terlihat sudah rapi dengan setelan jas nya itu.


Lelaki milik ku itu sungguh sangat ganteng..


Aku sperti kembali kagum pada sosok nya.




Menemani dia dari menjadi mahasiswa baru sampai menjadi sosok hebat seperti sekarang, kadang aku bingung, kapan kongpob ini menjadi pria dewasa yang gagah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Just Another Ordinary Day Where stories live. Discover now