𓊈44𓊉 Buku Tahunan

5 2 0
                                    

Aku menengadah, menatap ke langit-langit, membuat mataku menyipit karena silaunya lampu penerangan yang berada di tengah plafon ruangan.

Aku kembali menunduk dan menilik heran, membiarkan lantunan surah Al Baqarah bergema di sudut-sudut ruangan. Ku tatap lagi buku yang ada di tanganku, serta buku yang berada di dalam kotak yang telah ku buka.

Kenapa buku tahunan ayah lebih dari satu???

Seharusnya, setiap siswa hanya memegang satu buku tahunan yang menjadi tanda kelulusannya, sekaligus menjadi cenderamata dan kenang-kenangan di hari kelulusan. Tapi.. kenapa ayah punya buku sebanyak ini? Apakah masih ada lagi di dalam kotak itu?

Karena penasaran sekaligus heran. Aku kembali menoleh ke arah kotak, menilik dan mengeluarkan beberapa buku yang berada di dalam kardus yang ku buka, namun hasil yang ku dapatkan kembali membuatku terperangah.

Bagaimana bisa?? Isinya buku tahunan lagi?? Apa kebetulan saja???

Aku tak lantas diam dan terperangah saja ketika menyaksikan hal ini. Aku beranjak dan mengangkat kardus tinggi setengah lututku ini dengan lebar yang menyerupai buku album. Aku lantas membalik kardus tersebut hingga semua isinya berhamburan di atas lantai. Semua bukunya serupa, buku tebal bak skripsi dengan cover berwarna hitam.

Kenapa semua isi dalam kardus ini... buku tahunan semua? Apa sih yang ayahku lakukan? Apa dia mengoleksi semua buku tahunan? Tapi untuk apa? Buku tahunan tentu berisi foto, serta biodata dari semua siswa dan siswi seangkatan, jadi ia tak perlu mengoleksi semua buku tahunan angkatannya kan? Karena isinya sama saja.

Apa jangan-jangan....

Aku menilik sambil menyejerkan beberapa buku tahunan yang tergeletak sembarang di atas lantai. Aku menatap lekat dan melihat tahun kelulusan pada setiap buku. Ternyata, setiap buku menunjukkan tahun kelulusan yang berbeda.

Jadi.. ayah mengoleksi buku tahunan tiap angkatan??

Tapi.. untuk apa ia melakukan ini? Apa yang tengah ia cari?? Apa ia sedang menyelidiki sesuatu juga? Terang saja perbuatannya ini membuatku menaruh curiga.

Apa jangan-jangan.. ayah juga ingin mengungkap kasus beberapa tahun silam? Aku tak percaya kalau ia mengumpulkan semua buku ini tanpa alasan, lalu.. dari mana ia mendapatkan semuanya??

Lalu.. buku milik ayahku pada angkatan keberapa? Dan apakah, salah satu dari tumpukkan buku ini.. menyimpan biodata asli milik Kun??? Mereka berada di sekolah yang sama denganku kan??

Buku tahunan ini, berisi semua informasi siswa dan siswi.. Karena aku tak tahu nama aslinya, apa aku harus mencari dan melihat fotonya satu persatu. Hingga aku berhasil menemukan wajah Kun di foto tersebut?

Memang merepotkan, tapi inilah satu-satunya jalan.. untuk mengetahui....

Siapa Kun sebenarnya.

Yang pertama, aku harus mencari informasi ayahku dulu, siapa tahu aku bisa mendapatkan informasi tentang mantannya juga.

Aku mengambil random satu buku yang berada di hadapanku. Aku bersemangat sekali membukanya satu persatu, memperlihatkan cover depan berwarna hitam, nama sekolah, logo sekolah, serta tahun angkatan.

Ku alihkan cover dengan membuka halaman awal. Menampakkan wajah kepala sekolah, nama serta gelarnya.

Namanya terdengar asing. Barend Otte??? Dan wajahnya.. terkesan seperti wajah orang bule dengan rambutnya yang pirang keemasan, kulitnya yang putih kemerahan, bibirnya yang tipis, matanya yang tegas dan dalam, serta hidungnya yang begitu lancip.

Hebat sekali, orang ini adalah orang asing yang menjadi kepala sekolahnya.. Dan lagi, sepertinya ia pemilik atau orang yang mendirikan sekolah kami ini. Di sini juga tertulis begitu. Hebat sekali!! Apa dia begitu cinta Indonesia dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Aku jadi bangga padanya.

【 COPY K.U.N 】ADGAMWhere stories live. Discover now