47. Salamanca?

1K 177 13
                                    

Rick baru saja sampai di kemah, ia keluar dari mobil dengan cepat dan berlari masuk, melihat teman-temannya yang terlihat biasa saja, sepertinya mereka belum di ketahui. Dengan wajah serius Rick mulai membuka suaranya.

"Apakah tak ada yang terjadi?" tanya Rick kepada teman-temannya.

"Apa maksudmu?" tanya Dylan.

"Dimana Lisa?" tanya Kate, memperhatikan penampilan Rick yang cukup kotor, bajunya terlihat berdebu dan wajahnya nampak kusam. Teman-temanya yang mendengar pertanyaan Kate kini memusatkan seluruh perhatian kepada Rick menunggu jawaban.

Rick menghela nafas sebentar sebelum menjelaskan. "Dalam perjalan pulang, aku dan Lisa di hadang komplotan Salamanca, dan Lisa tertembak di perut, aku terpaksa membawanya ke desa terdekat untuk di obati, kebetulan di sana ada program relawan jadi banyak dokter, jika membawanya ke sini dia mungkin akan kehilangan nyawanya" jelas Rick.

"wtf!!, apakah Salamanca mengetahui keberadaan kita?" tanya Akita

"Sepertinya tidak, karena kalian masih aman di sini" jawab Rick.

"Lalu untuk apa mereka menghadangmu?" tanya Dylan.

"Aku tidak tahu, mungkin hanya kegiatan gangster biasa. Meski begitu ini tetap akan merepotkan kita, karena aku dan Lisa membunuh mereka semua"

"Yeah yeah, kau dan Lisa akan segera di bunuh, hanya menunggu waktu mereka menemukan kalian" ucap Akita.

"Heyy!! Heyy!!, Lisa kita harus menjemputnya kalau begitu, sebaiknya misinya di tunda, aku tak ingin ada yang menjadi korban" ucap Kate.

"Sekarang bereskan barang-barang dan kita cari tempat lain untuk membuat kemah, kemungkinan keberadaan kita akan segera terlacak" ucap Rick, "oh ya, Akita bagaimana kamera tersembunyi di kediaman salamanca?, Apakah mereka masih belum menyadarinya"

"Dari monitor tak ada kejanggalan"

Rick, Dylan, Kate, Alfa dan Akita pun segera membongkar kemah mereka, mulai memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih aman. Dan setelahnya berencana untuk pergi menjemput Lisa.

......

Pukul 18.30 Albuquerque, new Mexico, Amerika serikat.

Jennie sedang menngganti baju dan infus Lisa, Lisa terlihat masih tak sadarkan diri. Setelah mengganti infus, Jennie memandangi wajah Lisa dan menghela nafas kasar menatap Lisa dengan mata sendu. Jennie berjalan menuju area dapur, mengambil sekotak makanan, yang sebelumnya telah di beli oleh salah satu teman dokternya. Jennie mencoba mengisi perutnya setelah seharian tak makan apapun, setidaknya dia harus sehat untuk menjadi seorang dokter.

Dengan wajah lesu, Jennie mulai memakan suapan demi suapan makanan tersebut, bersamaan dengan air matanya yang keluar begitu saja dari pelupuk matanya. Di tengah keheningan hanya suara isakan Jennie yang terdengar di area dapur, air matanya seolah-olah berbicara betapa sesak hati dan pikirannya, suara isakannya yang halus dan tertahan menandakan seberapa sedih hatinya saat ini, makanan yang penuh cita rasa kini hanya terasa hambar di mulut Jennie. Setelah makanannya habis, Jennie mengusap air matanya kasar, mencoba kembali menetralkan ekspresi wajahnya.

Sebelum kembali menghampiri Lisa Jennie mencuci tangan dan membasuh wajahnya terlebih dahulu. Di saat sedang sibuk membasuh wajah, suara keributan terdengar dari luar, dengan cepat Jennie menyelesaikan kegiatannya. Jennie berlari kecil ke sumber suara, dan melihat dua orang pria kembar dengan kepala botak mengkilap, mencoba melepas infus Lisa dan membawanya.

"Heyy!!!, What are you doing?" Ucap Jennie mendekati salah satu pria yang kini mencoba melepas infus Lisa, Jennie menahan tangan pria tersebut. Kembarannya dengan kecepatan kilat yang bahkan tanpa Jennie sadari sebuah pistol menempel tepat di kepalanya, hanya tinggal menekan tringgernya maka peluru akan menembus kepala Jennie. Wajah Jennie kini dipenuhi keringat dingin, ia membeku di tempatnya, suasana hening dimana dokter yang lain hanya bisa menyaksikan tanpa melakukan apa-apa, kedua pria kembar tersebut bahkan tak mengucapkan sepatah katapun.

SHIELDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang