37. nightmare

1K 168 6
                                    

Pada pukul 8 malam, Jennie sedang duduk di kursi ruang kerjanya, ia baru saja menyelesaikan sebuah oprasi, tidak terlalu sulit namun cukup untuk membuatnya lelah, siang tadi ia menerima keluh kesah dari seorang residen yang bekerja dalam timnya, residen itu pun tak muncul lagi hingga saat ini.

Jennie memandang komputernya yang menampilkan berbagai informasi tentang kesehatan milik pasiennya, ia sedang memantau bagaimana perkembangan kesehatan pasien atas nama Kim dohyun yang sempat mengalami kejang tadi siang.

Jennie memandang ke sekeliling mejanya yang di penuhi berbagai kertas, ia menghela nafas kasar karena begitu banyak hal yang membuatnya pusing, terkadang ia merasa ingin berhenti bekerja tapi disisi lain ia juga mencintai pekerjaannya, bahkan umurnya masih muda sangat di sayangkan jika ia pensiun begitu cepat, ia bahkan belum mendapatkan gelar profesornya.

Jennie mengambil ponsel miliknya yang tergelar di atas meja, ia memandang ponselnya cukup lama, berpikir untuk menghubungi kedua adiknya, sudah lama ia tak mendengar suara mereka berdua, meski Lisa sering mengirim makanan setiap hari, namun setiap Lisa berada di ruangannya ia selalu tidak ada, jadi ia bahkan tak memiliki waktu untuk sekedar memandangi wajah adiknya atau bahkan suaranya. Jennie memang sangat jarang menghubungi saudara-saudaranya karena masalah pekerjaan yang sangat padat, namun Jisoo masih selalu menghubunginya berbeda dengan kedua adiknya yang tak pernah menelfonnya sama sekali, kecuali jika ia yang lebih dulu.

Jennie pun mendial nomor Rosé, menunggu pemilik nomor mengangkat terlfonnya, tak berselang lama terdengar suara Rosé dari seberang sana.

"wae?" jawab Rosé dengan suara malas dari seberang sana.

"yakk apa maksudmu!?, kau tak merindukan unnie hm?"

"tidak"

"yakk, kau ini!!" Kesal Jennie, ia sudah menyempatkan waktunya menghubungi adiknya itu tapi adiknya malah membuatnya kesal.

"katakan apa yang unnie inginkan"

"unnie hanya merindukanmu"

"aneh, kau biasnya menghubungiku sekali dua bulan, tapi ini sudah dua kali sebulan"

"memangnya tidak boleh?, unnie merindukanmu chaeyoung-ah"

"oke"

"astaga, unnie lelah mengobrol dengamu, bagaimana kuliahmu?, apakah kau menjaga kesehatanmu dengan baik?"

"beristirahatlah jika lelah, kuliahku baik, hidupku baik jadi kau tak perlu memikirkanku"

"kau ini benar-benar, unnie sibuk kau tahu, unnie sudah menyempatkan waktu untuk menghubungimu, setidaknya jawab dengan benar"

"kembalilah bekerja jika sibuk unnie, aku tak meminta untuk di hubungi" jawab Rosé mematikan telfonnya secara sepihak

Jennie menghela nafas kasar setelah Rosé memutuskan panggilannya secara sepihak.

"huhh, kapan anak itu dewasa" gumam Jennie.

Jennie pun kembali mendial nomor Lisa, berniat menghubungi adiknya yang satu lagi, ia menunggu cukup lama namun tak ada yang mengangkat, sampai kemudian Jennie pun menghubunginya kembali dan ia pun menunggu cukup lama sampai kemudian sebuah suara terdengar dari seberang sana.

"hallo, siapa?"

"e-oh, chaeyoung-ah?"

"e-oh, Jennie unnie?"

"unnie mengubungi Lisa, kenapa jadi suaramu yang unnie dengar"

"ya karena aku yang mengangkatnya"

"sialan, maksud unnie kenapa telfon Lisa ada padamu"

SHIELDजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें