29. New journey

1.3K 166 5
                                    

5 tahun kemudian

Di dalam sebuah klub yang intens, lampu-lampu berkedip-kedip menciptakan suasana yang memikat, sementara musik berdenyut dengan keras memenuhi udara. Di sudut ruangan, terdapat seorang wanita muda berusia 20 tahun yang duduk di kursi VVIP dengan segelas bir di tangannya, menikmati tegukan bir yang menyegarkan. Dalam keheningan relatif di tengah kebisingan klub, bir tersebut menjadi teman setianya, meredakan rasa lelah dan sesak di hatinya, menyisakan sedikit kelegaan di dalamnya. Dalam momen itu, wajahnya memancarkan ketenangan, sementara matanya menyiratkan kelegaan yang tersembunyi di balik gemerlapnya club.

Suasana club menjadi lebih hidup dengan berbagai jenis pegawai yang bekerja di club. Bartender sibuk mencampur minuman dengan presisi, sementara waiter/waitress bergerak lincah mengantar pesanan dari meja ke meja. Di atas panggung, DJ mengatur musik dengan energi yang menggema, membuat seluruh klub bergoyang dalam irama yang menghipnotis. Sementara itu, security/bouncer memastikan bahwa semua tamu merasa aman dan nyaman di dalam club yang ramai itu. Di belakang layar, manajer club bekerja keras memastikan segalanya berjalan lancar, sedangkan promotor acara berupaya untuk membuat malam itu menjadi momen yang tak terlupakan bagi para pengunjung. Dalam kebisingan dan kegemparan club yang dipenuhi dengan lampu-lampu berkilauan, wanita itu menemukan sedikit kelegaan di antara keramaian, sementara kehidupan di club terus berjalan dengan intensitas yang tak kenal lelah.

Seseorang pria berusia 26 tahun yang bekerja sebagai bartender di cafe itu mendekati wanita tersebut dengan langkah percaya diri di tengah keramaian klub. Pria itu, dengan profesional, mencampurkan minuman favorit wanita itu dengan sempurna.

"Hey boss, need a drinking buddy?" ucap pria itu kepada wanita tersebut.

"No tom, go away"

"Oh come on Lisa, jangan terlalu jahat, kau tahu aku selalu kerepotan karenamu, kakakku selalu bertanya apa yang aku kerjakan selama ini, dan aku berbohong setiap saat untuk melindungimu"

"hey heyy kau sendiri yang ingin bekerja denganku" ucap Lisa menyipitkan matanya, karena penglihatannya sudah memburam akibat alkohol yang ia minum.

Pria yang di sebut Tom itu duduk di sebelah Lisa sambil menyandarkan kepalnya di sandaran kursi, tersenyum kecut setelah mendengar ucapan lisa, memegang sebotol alkohol lalu meneguknya.

"kenapa juga kau harus menyembunyikannya, kau sudah 20 tahun sebentar lagi kau 21, umurmu sudah legal tahu" ucap tom melirik Lisa yang berada di sampingnya.

"ini rumit, aku hanya malas"

Tom pun terkekeh mendengar ucapan  Lisa.

"kakakku menjadi sangat setia dengan kakakmu, aku ter abaikan sama sepertimu bukan"

"berhenti membahasnya bodoh, aku ingin menikmati minumanku"

"Yaa nikmati minumanmu" ucap tom tersenyum bodoh menatap langit-langit club. Tiba-tiba perasaannya tak enak, ia menegakkan duduknya dan menoleh ke kanan-kiri, di sudut ruangan ia melihat seorang wanita cantik menatapnya tajam.

"oh God, aku harus pergi manajer kesayanganmu sudah menatapku tajam di sudut sana" ucap tom bergidik ngeri menatap wanita yang memberikan tatapan membunuh padanya.

"yeah kembalilah bekerja pemalas" setelah itu Lisa memejamkan matanya, perlahan memasuki alam mimpi, ia terlelap di kursi club.

.......

Di sisi lain, di dalam ruangan yang elegan dan mewah, seorang CEO muda terlihat sedang duduk di meja kerjanya, wajah cantik dan ekspresi tegas miliknya memancarkan aura kepemimpinan yang elegan dan tegas. Di sekelilingnya, dekorasi kelas atas dan lukisan-lukisan seni memberikan sentuhan kesan profesionalisme dan keanggunan. Namun di balik itu semua ada kekacauan tersamar di antara tumpukan kertas dan laptop yang tersebar di meja kerjanya. Tatapannya tajam dan fokus, menunjukkan tekadnya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menantang. Meskipun sibuk, dia tetap memancarkan kepercayaan diri dan kemampuan kepemimpinan yang kuat.

SHIELDWhere stories live. Discover now