SHIELD

9

Sepulang sekolah tepat pada pukul 5 sore, Lisa tidak langsung pulang ke rumahnya, melainkan ingin ke lokasi tempat ia akan mengambil senjata yang telah ia pesan sebelumnya, tak lupa sebelum pergi ia mengirimkan pesan kepada saudari saudarinya agar tak mencari dirinya, mengatakan jika dia akan mampir ke suatu tempat, ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi sebelum ada yang mengikutinya, motornya meliuk liuk melewati mobil yang berkendara dengan sangat lincah

Lisa kini memarkirkan motornya di sebuah pelabuhan, berjalan masuk menuju sebuah tempat sampah berwarna hijau dengan ukuran 3×4 m sesuai dengan arahan Elio, ia membuka tutup tempat sampah, dapat ia lihat sebuah kantong sampah berwarna hitam dengan noda cat berwarna putih

Lisa mengambil kantong sampah tersebut lalu membukanya dan mengambil sebuah tas yang di dalamnya berisi senjata, sesuai pesanan di dalam tas tersebut terdapat 5 buah Glock 19 generasi ke lima disertai sarung tenicor dan tidak lupa beberapa kotak peluru

Glock 19 gen 5 merupakan pistol yang solid secara keseluruhan, pistol ini dapat dengan mudah di sembunyikan karena ukurannya yang ringkas dan desain yang sederhana, bisa digunakan dengan ukuran tangan apapun dan pengguna tangan apapun baik itu kidal. Glock 19 gen 5 memiliki standar 15 peluru dengan sistem tali belakang modular yang memungkinkan pistol dengan cepat di sesuikan, berat dari pistol ini yakni 30,16oz termasuk senjata yang tak terlalu berat dan memiliki lebar 1,26 serta tinggi 5,04. senjata ini juga terbilang cocok di gunakan untuk pemula.

Setelah mengambil senjata pesanannya, Lisa kembali melajukan motornya ke arah mansion keluarganya, ia kini mengambil jalan yang berbeda untuk menghindari hal hal yang tak di inginkan, karena sekarang numbers pasti sudah mengetahui jalan yang ia lewati tadi, jadi jika ia melewatinya lagi makan itu akan cukup berbahaya, Lisa melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalan Seoul dengan langit yang mulai gelap dan cahaya matahari yang telah tergantikan dengan cahaya bulan

Sesampainya di mansion, Lisa memarkirkan motornya di dalam garasi kemudian melepas helm full facenya, ia menggendong tas selempang yang berisi senjata tersebut dan berlari ke arah kamarnya dengan kecepatan kilat, sebelum ada yang menyadari kepulangannya, sesampainya di kamar ia menutup pintu kamar tersebut dan menguncinya agar tak ada yang masuk untuk memeriksa senjata yang ia miliki lebih lanjut dan memodifikasi dua buah Glock 19 yang akan ia gunakan nantinya

Di tengah membongkar senjata seseorang mengetuk pintu kamarnya

tok

tok

tok

"lisa-ya, apakah kau di dalam? bolehkan aku masuk?" tanya Rosé kepada Lisa

"aku ingin membersihkan diri dan istirahat chaeyoung-ah, aku lelah, kembalilah ke kamarmu, jika ingin bicara nanti saja" ucap Lisa karena tak mungkin ia membiarkan Rosé masuk dan melihat apa yang sedang ia lakukan apalagi sekarang ia sudah memisahkan bagian bagian senjata untuk memeriksanya

"arasso lisa-ya, istirahatlah aku akan kembali ke kamarku" jawab Rosé sambil berjalan menjauh dari kamar Lisa dan masuk ke kamarnya. Mendengar ucapan Lisa tadi, rose merasa cukup sedih sekarang ia benar-benar ingin bertemu Lisa untuk berbicara padanya mengenai kejadian tadi, mengucapkan terimakasih karena telah menyelamatkan nyawanya namun Lisa tak mengijinkannya untuk menemuinya, Rosé berusaha mengerti kembarannya sedang kelelahan ia tak mungkin memaksa Lisa berbicara dengannya

Mendengar suara langkah kaki Rosé yang telah menjauh, Lisa melanjutkan kegiatannya kemudian pergi untuk membersihkan dirinya

Setelah selesai membersihkan diri dan berganti baju, Lisa menghubungi ayahnya untuk meminta akses cctv mansion untuk ia sambungkan ke ponsel miliknya agar dapat terus mengawasi area mansion, mengantisipasi jika ada hal yang mencurigakan di mansion keluarganya, ia juga meminta ayahnya untuk memperketat penjagaan di area mansion dengan menambah beberapa orang penjaga, ayahnya pun mengijinkan hal tersebut dan meminta Lisa untuk mengatakan apapun yang ia butuhkan.