42. she died

1.2K 202 10
                                    

Lisa terduduk di aspal jalan dengan luka gores di siku dan tangannya, matanya terpaku melihat tubuh yang terlempar jauh dan terbaring tak berdaya di aspal jalan dengan darah merah pekat yang mengalir di sekujur tubuhnya. Pada saat sebuah mobil melaju ke arahnya, seseorang mendorong tubuhnya dari belakang, sehingga ia hanya tersenggol mobil dan lukanya tak begitu parah, namun orang yang menyelamatkannya tak sempat menjatuhkan dirinya kesamping karena laju mobil yang sangat cepat. Lisa memandangi mobil yang sekarang pergi menjauh, mobil sedan abu-abu dengan kaca depan retak, mobil yang sangat ia kenal milik siapa.

Lisa berdiri dari duduknya, berjalan dengan kaki yang melemas, suara gemuruh dari orang-orang yang menyaksikan kecelakaan tersebut menghantui kepalanya, Lisa mendekat dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Unnie...., kau harus bertahan!!!" Tanpa sadar Lisa berteriak, Lisa memandang wajah Sohee yang dipenuhi darah segar, matanya berkaca-kaca melihat kondisi SoHee yang terluka parah.

"gwenchana lisa-ya...." Ucap Sohee mengangkat tangannya yang memerah karena darahnya, ia menyentuh pipi Lisa, menatap mata Lisa, dan tersenyum sangat tulus kepada Lisa, mungkin senyum terakhir yang ia tunjukkan untuk seseorang yang ia anggap adiknya. Setelahnya Sohee menjatuhkan tangannya dari pipi Lisa meninggalkan noda merah di pipi Lisa, matanya terpejam dan ia kehilangan kesadaran.

"Unnie!!!, kau tak boleh tertidur, kau harus sadar!, kita akan ke rumah sakit, ambulance akan datang " ucap Lisa terdengar begitu pilu. Lisa menepuk pipi Sohee dan terus menggoyangkan badannya namun tak ada respon sama sekali.

Badan Lisa seketika melemas kini ia merasa sangat tak berdaya, Lisa menjatuhkan tubuhnya di samping tubuh Sohee, memandang langit dengan air mata yang mengalir dari pelupuk matanya, tak ada isakan hanya ada air mata yang berbicara.

Orang-orang yang berada di sana kini mengerubungi mereka, di antaranya ada Ruka, Ruka yang menyaksikan langsung apa yang terjadi hari ini, tepat di depan matanya, nampak gadis itu tidak baik-baik saja, dia terlihat menangis dengan histeris memandang tubuh Sohee, seorang wanita yang baru saja menjadi keluarganya.

Ambulance datang setelah beberapa menit, petugas medis mengangkat tubuh Sohee yang tak bernyawa ke dalam ambulance, di ikuti Ruka dan Lisa yang ikut naik. Ambulance melaju menuju ke rumah sakit, di dalam ambulance terlihat Ruka yang menggenggam tangan Sohee, ia tak henti-hentinya menangis sejak tadi, sementara Lisa kini hanya bersandar di badan mobil, memandang tubuh Sohee dengan pandangan kosong.

........

Disisi lain, di bandara Jennie sebentar lagi berangkat, namun Lisa belum juga datang, hanya ada Jisoo dan Rosé saat ini, Lisa bahkan tak memberi kabar apapun. Jennie merasa cukup kecewa karena Lisa mengatakan akan datang namun dia tak ada sampai sekarang sedangkan penerbangan Jennie sebentar lagi, hanya tinggal menunggu beberapa menit pesawat akan lepas landas.

"Masuklah jennie-ya pesawat sebentar lagi lepas landas, nanti aku akan berbicara pada Lisa eoh, jangan sampai kau ketinggalan pesawat" ucap Jisoo.

"Pergilah unnie, dia tak akan datang" ucap Rosé.

Jennie pun hanya menghela nafas berat, ia mendekati jisoo lalu memeluknya, Jisoo pun membalas pelukan Jennie, mengelus punggung lembut.

"Jaga dirimu jennie-ya"

"heem, pasti" ucap Jennie. Setelahnya Jennie melepas pelukannya pada Jisoo, lalu beralih memeluk Rosé. Sementara Rosé hanya menerima pelukan Jennie tanpa berniat membalasnya.

"Bersikaplah lebih baik chaeyoung-ah" ucap Jennie, Rosé hanya menjawab dengan gumaman.

Jennie melepas pelukannya pada Rosé, berjalan perlahan ke pintu masuk menuju ke area lapangan penerbangan. Sebelum masuk ke area lapangan penerbangan, Jennie melambaikan tangannya menatap kedua saudaranya. Jisoo membalas lambaian tangan Jennie sementara Rosé hanya terdiam melipat kedua tangannya di dada, memandang Jennie yang mulai menjauh.

SHIELDUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum