43. the twins

1.2K 161 6
                                    

Siang ini Jennie sedang dalam perjalanan menuju ke desa tempat dimana dia akan menjadi relawan, ia baru saja membeli mobil bekas di tempat rongsokan untuk ia gunakan. Bukan tanpa alasan ia membeli mobil bekas dan bukan mobil baru atau mewah, di kota Albuquerque banyak kriminal yang benar-benar mengerikan, apalagi dia seorang wanita yang mungkin saja menjadi target jika terlihat kaya. Jennie yang dulu mungkin akan jijik dan tak sudi melakukan hal-hal remeh dan rendah yang jauh dari kemewahan, namun sekarang ia berbeda, proses belajar menuju menjadi dokter membuat pandangannya tentang dunia berbeda, ia menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

Jennie singgah di sebuah restoran ayam dengan nama 'Los Polos Hermanos'. Ia berencana makan siang di restoran tersebut.

Pada saat keluar dari mobil, Jennie di hampiri oleh seorang pria dengan kemeja orange dan menggunakan luaran jas abu-abu, dilengkapi dasi berwarna oranye dengan motif-motif yang terlihat mencolok.

"hello, jika kau ada masalah kau bisa menghubungiku, aku seorang pengacara, jika kau bersalah aku bisa membuatmu tak bersalah" ucap pria tersebut dengan bahasa Inggris yang khas, dia berbicara dengan nyaman dan luwes, sambil menyerahkan kartu nama yang berisi nomor ponselnya. Jennie hanya terdiam melihat pria itu, dia bersikap seolah-olah sudah mengenalnya dengan akrab, terlihat jika orang tersebut sangat pandai berbicara, mulut pengacara yang terkadang terdengar sangat manis, Jennie menerima kartu nama pria tersebut dengan ragu-ragu.

"better call saul, Ms?" ucap pria yang di kenal dengan nama saul tersebut.

"Jennie" jawab Jennie.

"yeah, Ms. Jennie. Saul dapat menyelesaikan apapun masalah anda" Ucap pria itu lalu pergi meninggalkan Jennie dan masuk ke dalam mobilnya. Jennie menggelengkan kepalanya, lalu lanjut berjalan masuk ke dalam restoran untuk makan siang.

Jennie melangkahkan kakinya, berjalan perlahan dan memesan makanan, setelahnya Jennie duduk di salah satu meja yang tersedia di sana, menunggu pesanannya diantar ke meja.

Tak berselang lama seorang pria berumur sekitar 50-an, berkulit hitam dengan kacamata yang bertengger di wajahnya, tak lupa celemek khas restoran yang ia kenakan, dan ia tersenyum ramah ke arah Jennie, membawa kentang goreng dan seporsi ayam goreng di atas nampan, tak lupa satu cup cola, sesuai pesanan Jennie.

"Enjoy your lunch miss" Ucap pria tersebut meletakkan nampan di atas meja Jennie.

"Thankyou sir" jawab Jennie setelah menerima makanannya.

"wait, are you a doctor?" pria tersebut  memperhatikan Jennie dari kepala hingga kaki.

"yeah sir"

"anda tak berasal dari kota ini, kan?"

"bagaimana anda tau?"

"di tempat ini saya mengenal banyak dokter, dan wajah anda juga tak terlihat seperti seorang Amerika" ucap pria tersebut dengan wajah ramah.

Jennie mengangguk anggukkan kepalanya mengerti dan menjawab.
"Saya orang Asia, untuk sementara sedang menjadi relawan di sini"

"apakah anda menjadi relawan di desa batas kota?"

"ahh, anda benar, bagaimana anda mengetahuinya?"

"perkenalkan saya Gustavo Fring, anda bisa memanggil saya Gus. Saya salah satu orang yang menyuntikkan dana dalam program relawan tersebut" ucap Gustavo mengulurkan tangannya kepada Jennie.

"ohh, Jennie Kim, anda bisa memanggil saya Jennie" jawab Jennie meraih uluran tangan Gus.

"alright, Jennie. Apakah anda akan pergi ke desa?" Tanya Gustavo dan duduk di kursi tepat di depan Jennie, sepertinya pria itu berniat berbicara banyak hal dengan Jennie.

SHIELDWhere stories live. Discover now