4

2.2K 191 4
                                    

"Kenapa hanya menatap makananmu saja sayang?" Tanya krystal kepada Lisa yang hanya menatap makanannya

"aku tidak mengerti bagaimana memakannya" Bagaimana tak bingung Lisa di berikan berbagai peralatan makan di mulai dari sendok yang berjejer di samping piringnya, hingga beberapa jenis pisau bahkan garpu yang memiliki ukuran yang berbeda beda, lalu makanannya pun nampaknya cuma sekali masuk di mulut saja sudah habis pikirnya makanan apa yang memiliki porsi sekecil ini, biasanya dia makan hewan buruan atau makanan dari camp yang porsinya cukup mengenyangkan dan tak perlu menggunakan alat makan sebanyak ini cukup dengan sendok saja atau hanya makan menggunakan tangan

"eomma akan menyuapimu sayang" krystal tersenyum lembut menatap anaknya sambil menyuapinya

"Bagaimana apakah enak?"

"enak" ternyata di balik porsinya yang kecil makanan ini sangat enak pikir Lisa mungkin karena enak jadi hanya di berikan sedikit saja namun sama saja tidak memuaskan

"Lisa-ya cobalah ini" Kini jisoo menawarkan Lisa makanan yang berbeda dari yang di makannya sekarang, jisoo menyodorkan sendoknya berniat menyuapi Lisa, Lisa pun hanya menerima suapan jisoo

"Lisa-ya coba ini jugaa" kini Jennie ikut ikutan menyuapi Lisa, lisapun hanya menerima suapan yang di berikan kakak kakaknya itu

"Lisa-ya meskipun aku sangat menyukai makanan tapi aku lebih menyukaimu jadi aku akan berbagi makananku kepada orang yang ku sukai" rose pun ikut menyuapi lisa, semua orang yang mendengar ucapan rose hanya terkekeh bisa bisanya di mengatakan itu

Suho tersenyum melihat keluarganya yang tampak sangat harmonis, dapat di lihat gurat bahagia benar benar terpancar dari wajahnya

"Lisa-ya appa akan mendaftarkanmu ke sekolah yang sama dengan ketiga saudaramu, bagaimana apakah kau mau?"

"Aku akan mengikuti keputusanmu"

"Appa juga akan memperkenalkanmu ke publik sebagai anak appa yang telah lama hilang, bagaimana menurutmu?"

"Tidak, jangan perkenalkan aku ke publik aku belum siap untuk sekarang" Lisa sudah tau bagaimana popularitas keluarganya tentu saja dia tidak ingin di ketahui publik bisa bisa dia di temukan oleh kelompoknya dia takut membahayakan keluarganya

"arasso, appa akan menunggu hingga kamu siap"

_____________

Lisa kini berada di balkon kamarnya menatap langit malam yang di penuhi bintang bintang, Lisa tenggelam dalam pikirannya dengan di temani hembusan angin malam yang menyejukkan

tok tok tok

"Lisa-ya apakah kau sudah tidur?" Lisa yang mendengar suara dari arah pintu segera berlari ke kasur menyelimuti dirinya dan berpura pura tertidur

Jisoo melangkah mendekati kasur Lisa, terlihat Lisa yang tengah tertidur, jisoo duduk di pinggir kasur sambil menatap wajah adiknya mengelus lembut rambut sang adik

"lisa-ya kau benar benar sudah besar aku melewatkan pertumbuhanmu, maafkan eonnie karena tidak menemanimu tumbuh dewasa" kini mata jisoo berkaca kaca dengan air mata yang tertampung di pelupuk matanya

"aku tidak tahu apa yang kau hadapai disana sehingga membuatmu susah di dekati kau sedingin es lisa-ya, eonnie merindukanmu sangat merindukanmu, aku ingin melihatmu tersenyum manis namun sejak kau datang kau belum pernah tersenyum, eonnie akan terus berusaha dekat denganmu dan berusaha mengembalikan senyummu, eonnie akan membuat Lisa bahagia" air mata jisoo sudah tidak dapat di bendung lagi kini cairan jernih itu membasahi pipinya, jisoo mengecup kening lisa lembut

Lisa sedari tadi hanya mendengar apa yang di ucapkan kakaknya, rasa sesak saat mendengar ucapan kakaknya tak dapat ia mengerti

"Tidur yang nyenyak lisa-ya, eonnie ingin sekali tidur denganmu tapi eonnie akan membiarkan kau sendiri untuk sekarang, kau pasti lelah dan butuh istirahat"

SHIELDWhere stories live. Discover now