34. Numbers?

1.1K 154 14
                                    

Di dalam kamar yang sunyi, cahaya pagi mulai menyusup masuk melalui jendela yang terbuka. Rosé baru saja bangun dari tidurnya, masih merasakan kelelahan yang menyelimuti tubuhnya. Matanya terbuka perlahan, dan dia meraih ponselnya di meja samping tempat tidurnya. Melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul 10.40 pagi.

Rosé membuka aplikasi pesan, memeriksa apakah ada pesan masuk dari pacarnya. Tetapi tak ada satu pesan pun dari orang yang ia harapkan. Rasa cemas mulai menyelinap ke dalam pikirannya, menggantikan keheningan pagi itu dengan ketegangan yang tidak diinginkan.

Dia menatap layar ponselnya dengan harapan yang memudar, mencoba mengatasi rasa kegelisahannya. Berpikir jika ini semua pasti karena Lisa, karena sejak pertengkarannya dengan Lisa, pacarnya tak pernah menunjukkan batang hidungnya lagi, bahkan mengabarinya saja tidak.

Rosé berinisiatif menghubungi pacarnya, ia pun menekan ikon panggilan namun nomor jaehyun ternyata tak aktif. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk keluar dan mengunjungi apartemennya joy untuk menyelesaikan proyek musik mereka, sekalian untuk mengalihkan kegelisahannya, ia akan berbicara dengan jaehyun ketika bertemu langsung di kampus.

Rosé membersihkan diri dan bersiap-siap untuk ke apartemen Joy, setelah selesai Rosé keluar dari apartemen miliknya, mengendari mobilnya menuju ke apartemen Joy.

Sekarang Rosé sudah duduk bersama kedua temannya yakni sana dan joy yang sekaligus menjadi partnernya untuk proyek terbarunya. Mereka mengerjakan proyek milik mereka selama beberapa jam sampai-sampai melewatkan jam makan siang mereka.

Kruk

Suara perut Rosé menghentikan kegiatan mereka, sana dan joy yang mendengar suara perut Rosé pun seketika tawanya pecah.

"yakk!!! jangan tertawa"

"sebaiknya kita hentikan dulu, aku akan memesan makanan" ucap Joy, menghentikan tawanya, sementara sana masih tertawa terbahak-bahak membuat Rosé membekap mulutnya.

Tak berselang lama makanan mereka datang, mereka pun memakan makanan mereka sambil berbincang-bincang.

"chaeyoung-ah, aku hanya penasaran, tentang saudara kembarmu, kenapa kau tak akrab lagi dengannya?, kita sudah berteman cukup lama tetapi kau tak pernah bercerita" ucap Joy membuka obrolan

"aku hanya merasa harus jauh dengan keluargaku, aku selalu merasa sesak jika berdekatan dengan meraka, membuatku teringat orang tuaku. Kau tau terkadang kita harus menjauhi seseorang untuk menjaga kewarasan diri sendiri dan aku menjauhi saudara saudaraku untuk menjaga kewarasanku" ucap Rosé lagi, sebenarnya ia tak nyaman membicarakan ini tetapi sahabatnya berhak tau, ia hampir tau seluruh kehidupan sahabatnya sementara ia jarang membicarakan dirinya.

"apa kau berniat menjauhi keluargamu atau menghilangkan kenangan tentang meraka?" Tanya sana.

"aku menjauh untuk menghilangkan kenangan, aku hanya tak ingin mengingat apapun, jika bisa aku ingin membenturkan kepalaku agar melupakan semuanya, mungkin dengan begitu aku akan baik-baik saja jika berdekatan dengan saudara-saudaraku lagi"

"chaeyoung-ah, menurutku kau tak harus menjauh untuk hidup lebih baik" ucap Joy

"apa maksudmu?"

"kau tahu, ayahku meninggal waktu aku berumur 14 tahun dan aku tahu rasanya kehilangan orang yang kita sayangi, aku terpuruk selama beberapa tahun. Rasa duka yang mendalam khususnya kehilangan memang tak akan hilang, luka itu akan selalu ada, tapi setidaknya kita harus membuat luka itu tak mendominasi hidup kita, hidup terus berjalan dan begitulah adanya. To accept and move on" jelas Joy menatap Rosé serius.

"Kenangan tak harus di lupakan tapi di hargai, jika kau menyayangi orang tuamu hargai kenangan bersama mereka, bukan malah ingin melupakannya, kau bisa hidup dengan baik jika kau menerima apa yang terjadi pada hidupmu, jika kau terus berusaha melupakan kenangan itu maka aku yakin kau akan merasa semakin sakit, kenapa? karena bukan kenangannya yang menyakitimu, tapi dirimu sendiri, kau yang memilih untuk tak move on, coba sekali saja kau mencoba untuk menerima apa yang terjadi, maka kau akan mengerti pada akhirnya" lanjut Joy lagi

SHIELDWhere stories live. Discover now