32. Jaehyun

1.1K 146 21
                                    

Siang ini Jisoo ada pertemuan dengan direktur rumah sakit miliknya, ia ingin melihat bagaimana perkembangan rumah sakit yang telah ia bangun, sekalian untuk menemui Jennie di sana.

Jisoo bersama Noah yang mengemudikan mobil membelah jalan seoul yang terlihat ramai dengan kendaraan, sekitar 30 menit perjalanan, mereka sampai di rumah sakit, Noah memarkirkan mobilnya, keluar dari mobil dan membuka pintu untuk Jisoo.

Jisoo melangkah memasuki rumah sakit, berjalan dengan percaya diri di ikuti Noah yang setia mengikutinya dari belakang. Jisoo memasuki lift menuju ke lantai 5 dimana kantor direktur berada. Jisoo masuk ke ruangan direktur, duduk di salah satu sofa yang ada di sana, direktur pun menyambut jisoo dengan hangat, mereka berdua membahas mengenai perkembangan rumah sakit, serta apa saja yang dibutuhkan rumah sakit tersebut. Sekitar satu jam jisoo berada di sana, hingga pertemuannya pun selesai dan ia keluar dari ruangan tersebut, selanjutnya ia berencana menemui Jennie.

Jisoo sekarang sudah berada di ruangan Jennie, menunggu adiknya yang katanya sedang berada di ruang oprasi dan sebentar lagi selesai dengan tugasnya.

Tak berselang lama Jennie datang dengan jubah dokternya dan kacamata yang bertengger di wajahnya. Melihat kedatangan adiknya, Jisoo mendekat dan memeluknya, menyalurkan rasa rindunya selama beberapa minggu ini, sudah tiga minggu ia tak bertatap muka secara langsung dengan adiknya, mereka satu negara, satu kota namun mereka jarang bertemu akibat kesibukan masing-masing.

"bagaimana kabarmu?" tanya Jisoo

"sepeti kelihatanya, aku baik dan sedikit sibuk"

"jika lelah kau bisa beristirahat, jangan memaksakan diri"

"aku baik-baik saja unnie" ucap Jennie tersenyum tipis

"bagaimana denganmu?" lanjut Jennie

"unnie baik, seperti biasa"

Jennie pun hanya mengangguk kepalanya, mereka duduk berdampingan di sofa yang ada di ruangan Jennie. Setelah obrolan singkat itu mereka berdua malah terjebak dalam keheningan. Apakah mereka sejauh ini sampai-sampai tak ada topik untuk di bicarakan?

Jisoo memandang ke sekeliling ruangan Jennie, matanya menangkap sebuah kotak bekal di atas meja Jennie, hingga akhirnya jisoo pun membuka suara.

"apakah Lisa masih membawakanmu bekal?"

"dia tak pernah berhenti sejak lima tahun lalu" jawab Jennie yang juga ikut memandang kotak bekal yang sudah kosong tersebut.

Sudah menjadi kebiasaan baginya menerima bekal dari Lisa, pada saat ia terpuruk dan berada di titik terendah, Lisa yang selalu memperingatkan dirinya untuk makan dan hidup sehat, setelah kematian orang tuanya, Jennie lebih gila belajar menjadikan belajar sebagai pelampiasan kesedihannya sehingga membuat fokusnya benar-benar hanya belajar, sampai-sampai ia sering melewatkan jam makan, dan Lisalah yang selalu mengingatkannya untuk makan meski dalam prosesnya Jennie selalu marah kepadanya karena di anggap mengganggu, namun Lisa terus melakukannya hingga berhasil membuat Jennie menurutinya. Bahkan waktu ia berkuliah di Oxford Lisa selalu mengirim makanan untuknya melalui orang lain. Meski perbedaan zona waktu yang cukup jauh antara Korea dan inggris Lisa selalu tepat waktu mengingatkannya makan, Lisa setiap hari mengirim sarapan untuknya, tak lupa dengan pesan yang selalu Lisa kirim bagai alarm khusus jam makan. Tak dapat di pungkiri perhatian yang Lisa berikan padanya selalu menjadi penyemangat baginya, tanpa sadar ia pun setiap hari menunggu makanan dan pesan dari Lisa. Dan kemarin Lisa tak mengirimkannya sarapan, ia berfikir Lisa melupakannya, namun pada saat ingin makan siang, ia mendapati termos berisi sup samgyetang dari adiknya membuatnya terharu, hal itulah yang membuatnya menangis, di tambah hari itu ia sangat lelah dan harinya berjalan cukup berat, memakan sup hangat itu tak hanya membuat tubuhnya menghangat namun hatinya juga ikut menghangat.

SHIELDWhere stories live. Discover now