Love Letter part 36

829 111 10
                                    

Entah Jimin bangun dalam sadar atau tidak, karna memang Jimin selelah itu

Yoongi berusaha menghentikan tangis?. Agar tak lagi mengganggu tidur Jimin. Dan memejamkan mata untuk tidur.

.
.
.

Jimin mengawali pagi dengan bersemangat, menyiapkan makanan dan semua keperluan Yoongi.

Jimin kembali melihat Yoongi berpakaian jas rapi dipagi hari, tidak memakai pakaian untuk kekampus yang sudah disiapkan nya dikasur.

"Apa ke kantor lagi hari ini ?. Kuliah gimana? " tanya Jimin yang menunggu Yoongi untuk sarapan di meja makan.

Yoongi duduk dimeja makan.
"Aku mulai kerja hari ini,. Katanya perusahaan gak ada anggaran untuk membayar kartu kreditku." Jawab Yoongi.

Jimin gak berani bilang kalau tagihan kampusnya sudah ia bayar, karna tanggapan Yoongi pasti tidak akan baik.

-----

Banyak kendala yang Yoongi hadapi dikantor,
Segala cara dilakukan om nya untuk menekan Yoongi.

Mau tidak mau akhirnya Yoongi harus tetap masuk team design dan bukan di finance,

Yoongi dan team diberikan target yang tak masuk akal untuk dicapai.

Yoongi harud mencapai target itu, jika ingin bergabung di bagian finance, tujuan Yoongi ingin bergabung difinance adalah agar dapat mengakses data cashflow perusahaan, dan menemukan jawaban mengenai perjanjian hutang yang menyebabkan rumahnya di ambil alih.

Jimin mencoba segala cara agar Yoongi kembali kekampus, tanpa tau bahwa Jimin lah yang membayar tagihan nya

Sesuai skenario Jimin, pihak kampus menelpon Yoongi, meminta nya untuk segera mengatur jadwal dengan dosen pembimbing untuk menyelesaikan skripsi.

Yoongi mengira perusahaan telah membayar tagihan nya dikampus, dan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Yoongi mulai menyiapkam skripsi, sambil berjuang menakhlukan tanget target yang diberikan diperusahaan.

Yoongi sering begadang sampai larut malam, berkutat dengan laptopnya, bahkan membuat Jimin khawatir akan kesehatan Yoongi.

Setelah setiap hari kekantor, makin banyak kecurangan dan kecurigaan yang ditemui Yoongi,
semua itu memicu semangat nya untuk secepatnya menyelesaikan kuliah dan segera menjadi pimpinan perusahaan.

Walaupun penuh perjuangan yang berat dan banyak tekanan, akhirnya Yoongi dapat membuktikan bisa membawa teamnya mencapai target yang diberikan Young joon.

Tapi om nya yang licik itu ingkar janji, bukannya bisa bergabung di team finance, Yoongi malah dipindahkan kebagian produksi.

Jimin terus membantu mengontrol emosi Yoongi, dimalam hari, pertemuan yang singkat sebelum tidur, mereka membahas apapun dan mengatur strategi bersama.

Kelembutan Jimin selalu berhasil meredakan amarah Yoongi, membuat tenang dan dapat menguasai diri.

Semangat Yoongi terus terpacu untuk secepatnya menyelesaikan semuanya.
Yoongi mengerjakan semua dengan tak kenal lelah.

Jimin menyarankan agar Yoongi mengikuti saja kemauan om nya yang memindahkan nya ke bagian produksi,

"Ikuti saja permainan mereka, sampai kita punya data yang kuat untuk membalikkan keadaan." Minta Jimin

Seperti biasa, Yoongi akan selalu mengikuti saran Jimin, dan akhirnya mau bergabung dengan bagian produksi,

Dan lagi-lagi Yoongi dan team diberikan target dan halangan yang menguras tenanga dan emosi.

Akhir-akhir ini Yoongi dan juga Jimin benar-benar sibuk, kedua nya fokus pada tanggung jawab masing-masing.

Terkadang hanya bertemu jam makan malah, yang berakhir dengan Yoongi akan ditinggal tidur Jimin duluan.

.......

Semenjak cuti kuliah, Jimin berjualan mulai dari pagi sampai malam.

Yoongi sama sekali tak menyadari kalau Jimin tidak masuk kampus, mengira tiap pagi Jimin hanya pergi kekampus seperti biasanya.

Beberapa kali Jimin terbangun, melihat Yoongi masih saja sibuk didepan laptopnya, melanjutkan menyusun kripsi.

Jimin yang sudah terbiasa tidur dipeluk Yoongi, sekarang tidurnya gak nyenyak karna Yoongi terus sibuk sampai larut malam.

Jimin berjalan menghampiri Yoongi, memeluknya dari belakang, menjatuhkan badan nya dipundak Yoongi yang sedang duduk dimeja makan.

"Ayo tidur."
Rengek manja Jimin

Jimin yang sangat mengantuk, mencari Yoongi memintanya untuk menemaninya tidur.

"Iya ayok." Jawab Yoongi lembut.

Rengekan manja Jimin tak mudah ditolak.
Yoongi mengelus tangan Jimin yang melingkari badannya, sambil memberesi buku-buku dan laptop nya.

_
_
_
_
_
_
_
_
_
_

--- to be continued ---

LOVE LETTER [YOONMIN] || ENDWhere stories live. Discover now