Love Letter Last Part

1.4K 120 35
                                    

_
_
_
_
_

"Haruskah kita berpisah?". Ucap Yoongi selanjutnya.

Jimin tercekat mendengar pertanyaan Yoongi.
Entah apa yang sudah Yoongi putuskan, kenapa dia bertanya seperti itu.

Jimin benar-benar ingin menangis saat ini.
Tapi bibirnya terkunci.
Terpaku menatap wajah Yoongi.

"Jika itu baik untukmu". Jawab Jimin menahan tangis.

Yoongi sudah menduga Jimin akan menjawab seperti itu.

"Dia akan melakukan apapun yang dia kira terbaik untuk ku, walaupun dia akan terluka."

Besar ke khawatiran Yoongi suatu saat Jimin akan mengambil keputusan sendiri dan akan meninggalkan nya juga.

"Bagaimana jika aku menikah dan bahagia dengan orang lain. Apa kau akan pura-pura baik-baik aja?"
Yoongi mendesak Jimin dengan emosional.

Jimin menelan ludah berat, dia sudah berkali-kali menghadapi emosi Yoongi, membuat Jimin sangat memahami karakter Yoongi.

Semua akan jadi serba salah jika dia sudah emosi. Dibantah dia pasti akan tambah marah, dan jika mengalah pun ujung-ujungnya akan jadi salah faham.

Yoongi melangkah lebih dekat pada Jimin, wajahnya dingin dan menakutkan.

"Jawab Jimina !!"

"Apa kamu juga akan menghilang seperti mama mu?. Melewati hari-hari sulit dan memilih menahan nya sendiri."

"Tidak mencariku, walaupun sebenarnya kamu bisa dengan mudah menemukan ku?"

"Seperti yang dilakukan mama mu pada papa ku?"

Suara Yoongi bergetar, begitu emosinya sampai membuatnya hampir menangis.

Air mata terus mengalir di pipi Jimin. Dia selalu tidak mampu menghadapi situasi seperti ini, Jimin tak mengerti dengan apa yang di inginkan Yoongi.

"Jika itu baik untuk mu." Jawab Jimin setelah cukup lama mengunci mulutnya.

Jawaban yang benar-benar suga diduga Yoongi, tapi bukan jawaban seperti itu yang di inginkan Yoongi.

"Apa kamu bisa melupakan ku?" Pertanyaan Yoongi berikutnya.

Jimin terdiam, sesaat mereka hanya saling menatap, air mata Jimin sulit dibendung.

"Darah mama mengalir dalam tubuhku, ketika jatuh cinta maka mungkin aku tak kan bisa berpaling selamanya. Aku akan mengorbankan apapun demi yang terbaik untuk orang yang kucintai." Tegas Jimin

Yoongi mencengkram ke dua lengan Jimin.

"Tapi darah papa ku juga mengalir dalam tubuh ku, bagaima jika aku juga tak bisa melupakan mu, menghabiskan sepanjang hidup berpura-pura bahagia dengan orang lain, seperti papa. Apa itu yang menurutmu baik buat ku?"

"Kamu dan mama mu punya cara yang hebat untuk menyiksa orang yang mencintai kalian."

"Kamu membiarkan ku bersama Hobbie waktu itu, karna menurutmu itu baik untuk ku, kamu terluka tapi menyembunyikan nya dengan sangat sempurna,"

Yoongi terdiam, tak mampu melanjutkan kata-kata, pertahanan nya runtuh, tak dapat lagi menahan air matanya.

"Bisakah kamu berjanji untuk tidak memutuskan sendiri apa yang terbaik buat ku?. Aku takut kamu akan seperti itu, dan meninggalkan ku Jiminaa.."

Yoongi menunduk kan wajah ke dada Jimin, dan menangis.

" karna yang baik untukku adalah tidak membuatmu terluka." Bisik Yoongi dalam tangisnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LOVE LETTER [YOONMIN] || ENDWhere stories live. Discover now