Love Letter part 27

858 92 8
                                    

Jimin masih tetap bersimpuh dilantai kamar mandi itu.
Dia mengatur nafas dan mengeringkan wajahnya dari air mata.

Entah kekuatan dari mana, tapi Jimin tak merasa akan pingsan kali ini,masih kuat berdiri dan berjalan.

Luka ditangan Yoongi sudah dijahit dan dibalut perban

Dokter berbicara dengan pelayan rumah, menjelaskan tentang kondisi Yoongi.
Luka nya cukup serius, tapi beruntung tidak mengenai nadi nya.
Dokter memberi obat , dan berpesan untuk mengawasi Yoongi, agar tidak mengulanginya lagi.

Jimin mendengar penjelasan dokter itu dari dalam kamar mandi, dan lega mendengar lukanya tidak mengenai nadi Yoongi.
Jimin mencuci mukanya berniat mau kembali pulang.

Yoongi berjalan menuju kamar mandi, karna Jimin tidak keluar dari tadi, khawatir Jimin pingsan dikamar mandi.

Jimin keluar, mereka bertemu di pintu kamar mandi itu, sesaat mata mereka beradu, saling bertatapan dan mulut yang sama-sama terkunci.

Tak lama, Hobbie berlari masuk kamar, kedatangan Hobbie itu sekaligus memecah keheningan antar Yoongi dan jimin.

Hobbie langsung memeluk Yoongi dan meminta maaf karna telah meninggalkan Yoongi malam ini, setidaknya itulah alasan Yoongi melakukan hal bodoh ini menurut Hobbie.
Dia memeriksa tangan Yoongi.

Jimin memandangi mereka, melihat Hobbie yang sangat perhatian pada Yoongi, menyadarkan Jimin bahwa memang Hobbie lah yang paling dibutuhkan Yoongi.

Jimin menunduk mengalihkan pandangan dari Yoongi, karna Yoongi terus menatapnya walaupun sedang berada dalam pelukan Hobbie.

Lalu Jimin berjalan berniat meninggalkan ruangan itu, dia sudah tenang karna Yoongi baik-baik aja, dan juga Hobbie susah datang menemani Yoongi.

Yoongi terus menatap Jimin lamat, tatapan yang seolah mengatakan banyak hal yang tak dapat dengan mudah difahami Jimin.
Karna satu-satu nya yang diyakini Jimin saat ini adalah Yoongi sangat membencinya, dan tak ingin bertemu dengannya.

Saat melewati Yoongi yang masih dalam pelukan Hobbie, tiba-tiba langkahnya terhenti, tangannya di cengram seseorang, dan ya orang itu adalah Yoongi.

Mereka kembali saling bertatapan.
Didepan Jimin ada wajah Yoongi dan punggung Hobbie. Situasi yang sangat canggung menurut Jimin.

Jimin menyentuh tangan Yoongi yang mencengkram tangannya, menunduk, wajahnya fokus ketangan itu.

Entah kenapa air mata Jimin kembali jatuh.

Yoongi seolah sedang menahannya, tapi Jimin tau persis Yoongi juga membencinya.

Ya, Yoongi selalu melakukan apa yang dia suka, dan semua yang dilakukan Yoongi hanyalah selalu untuk menghancurkan perasaan Jimin, dan Jimin mulai muak dengan semua itu.

Sebelah tangan Jimin menekan tangan Yoongi yang terkait erat dengan tangan nya, mengisyaratkan meminta agar Yoongi melepaskannya.

Yoongi menelan salivanya, melihat Jimin menyentuh tangan nya dengan lembut, tapi mendorongnya agar terlepas, cara berontak Jimin yang lembut selalu membuat Yoongi takut.

Melihat Jimin yang seperti ini, membuat Yoongi sangat merindukannya, walaupun Jimin. Sedang berada tepat didepannya sekarang.

Jimin meninggalkan kamar itu setelah tangan Yoongi terlepas dari tangan nya, berlalu dan langsung pergi meninggalkan rumah itu.

Yang ada difikiran Jimin sekarang adalah, dia tak harus menemui Yoongi lagi, agar Yoongi tak melakukan hal menakutkan seperti malam ini lagi.

"Cerita tentang keluarga yang sempurna dan bahagia, memang tak pernah ada didunia nyata, seharusnya aku tidak terlalu larut dalam mimpi itu dari awal".
Jimin berkata dalam hati.

LOVE LETTER [YOONMIN] || ENDWhere stories live. Discover now