Love Letter part 4

1.1K 100 2
                                    

Dalam kebingungan itu, dosen memasuki kelas,

Jimin duduk dan menyimpan rasa penasaran nya.

"Ada apasih?" Batin Jimin.

Jam istirahat tiba, Semua orang seperti menjauhi Jimin.

Narie melewati tempat duduk Jimin, dan menyelip kan kertas kecil ketangan Jimin sambil berlalu berjalan keluar kelas.

Jimin membaca tulisan dikertas itu,

"Mereka mengancam kami untuk tidak boleh berteman dengan mu."

"Maaf"

Isi tulisan itu, membuat Jimin berfikir

"Mereka..?. Merek siapa..?" Batin Jimin.

Ruangan kelas itu sudah kosong, tinggal Jimin sendiri.

Lalu beberapa orang memasuki kelas, suara mereka mengagetkan Jimin. Mereka duduk di meja, mengitari Jimin.

Jimin menunduk ketakutan, dan juga dia tak ingin melihat anak yang kemarin mencium nya di bibir.

Mengingat nya saja sudah membuat Jimin trauma dan sangat jijik.

Mereka terus membully Jimin, seolah Jimin adalah mainan baru yang mengasyik kan.

Tidak ada Yoongi disitu.
Tapi sikap tidak suka Yoongi pada Jimin diarti kan harus di bully oleh teman-teman nya yang sedang cari muka pada Yoongi.

Tapi disisi lain, Jimin harus tetap bersekolah disitu,

Dia dan mamanya sudah habis-habisan dikota yang lama dan pindah kekota ini.

Jimin dan mamanya sudah merencanakan dengan matang semua nya, walaupun dengan budget pas-pasan.

Jimin benar-benar dibully tiap hari,

Mulai dari dilarang ke kantin, dipukuli ditoilet,
Lokernya dibobol dan buku-bukunya dirobek,
Atau bahkan hanya sekedar mengolok-olok Jimin yang dikira seorang Gay.

Jimin sendiri tidak mengerti kenapa dia dianggab seorang  gay,

dan begitu cepat gosib itu menyebar dikampus.

Sedangkan Jimin bahkan belum pernah jatuh cinta, belum pernah tertarik dan bermain hati dengan lawan jenis, apalagi jatuh cinta pada sesama laki-laki.

Tapi situasinya benar - benar diluar kendali Jimin. Tak ada yang bisa dia lakukan selain pasrah aja.

Hari-hari terasa berat buat Jimin, tapi demi cita-cita dan masa depan nya, jimin harus tetap menghadapinya.

Jimin juga tak mau mengecewakan mama nya yang sudah bekerja keras untuknya.

Jimin sangat menghindari Yoongi,
Dia akan memutar arah, atau bahkan bersembunyi jika ada kemungkinan akan berpapasan dengan Yoongi.

Jimin tidak berani melewati tempat-tempat yang mungkin didatangi Yoongi.

Jimin datang lebih pagi dan pulang paling terakhir, setelah semua orang meninggalkan gerbang kampus,

Agar tidak berpapasan dengan Yoongi dan teman-teman ya

Harus membawa bekal, karna takut ke kantin.

Tak ada satupun teman sekelas yang berani mendekati Jimin.

Kalaupun ada tempat yang leluasa bisa didatangi Jimin itu hanyalah ruang praktek dan ruang perpustakaan.

Karna dua ruangan itu tak pernah didatangi para berandalan itu.

Hari itu seperti biasa, entah hari sial yang ke berapa kalinya, karena ke asyikan membaca diperpustakaan, Jimin lupa kalau harusnya lebih cepat meninggalkan tempat itu.

Jika kalau telat sampai bel berbunyi, ada kemungkinan akan berpapasan dengan mereka yang hendak kembali ke kelas.

Mereka menarik Jimin ke toilet, mengikat tangannya dan menutup mulutnya dengan lakban,

Lalu seperti biasa mereka akan mengolok-olok dan mempermainkan Jimin.

.
.
.
.
.

Yoongi memasuki toilet,

Baru masuk, yoongi mendengar suara hentakan dari salah satu pintu toilet,

Seperti ada yang memukul-mukul pintu itu, tapi bukan dengan tangan.

Ragu yoongi mendekati arah suara itu

Yoongi mengetuk pintu dari luar, dan dibalas hentakan dari dalam.

Ternyata pintu itu terkunci dari luar,

Yoongi membuka pintu itu

Yoongi melihat Jimin berusaha menghempaskan bahunya kepintu,Karna tangannya diikat kebelakang, dan mulut nya juga tertutup lakban

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yoongi melihat Jimin berusaha menghempaskan bahunya kepintu,
Karna tangannya diikat kebelakang, dan mulut nya juga tertutup lakban.

Yoongi terpaku melihat kondisi Jimin.

Semua kancing baju Jimin terbuka,
Ada bekas air mata dipipinya.

Yoongi bahkan tidak ingat, apakah dia pernah menyuruh teman-temannya membully Jimin.

Entah sudah berapa lama jimin sudah di bully,
Dan entah sudah berapa lama dia terkurung di toilet itu. 

Yoongi tidak menyangka kalau teman-teman nya akan berbuat sejauh ini.

Sebaliknya Jimin juga terpaku melihat orang yang membuka pintu ternyata adalah Yoongi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.


.

.

.

----- to be continued. -----

LOVE LETTER [YOONMIN] || ENDWhere stories live. Discover now