LOVE LETTER [YOONMIN] || END

Love Letter part 6

Yoongi membaca surat berwarna pink itu,
Dia terpaku setelah membaca bait demi bait tulisan dalam surat itu.

Yoongi meremuk kan kertas itu dalam genggaman nya.

Tangan nya mengepal, dan wajah penuh amarah.
.
.
.

Di kediaman Yoongi,
Suasana di meja makan malam itu sedikit tenang.

Yoongi terus kefikiran Jimin dan surat yang baru dia baca,

"Ternyata itu bukan surat cinta Jimin"
Batin nya.

Perasaan Yoongi campur aduk,
Antara marah pada cewek yang menyuruh Jimin mengantar surat itu, atau marah pada teman-temannya yang telah membully Jimin, atau bahkan marah pada dirinya sendiri yang terlalu cepat menyimpulkan.

Bahkan menampar Jimin

Bahkan menyuruh teman-temannya membully.

Yoongi dan kedua orang tua nya sibuk dengan makanan masing-masing

Suasana hening itu dibuyarkan oleh suara telphone genggam papa Yoongi yang berdering,

Papa Yoongi biasanya tidak mengangkat telphone ketika sedang di meja makan,

Dia melihat layar hp nya, dan segera mengangkat panggilan itu,

Karna itu adalah panggilan penting yang sedang dia tunggu-tunggu.

Beberapa saat hp itu ditelinganya, dia mendengarkan orang di seberang berbicara,

"Apa kamu yakin?"

"Baik. Besok aku akan memastikan nya sendiri"

Yoongi dan mama nya tak sabar menunggu, mereka ingin tau siapa yang menelphone,
Karna melihat wajah papanya yang sangat serius.

Papa Yoongi menutup telphone nya, menyudahi panggilan itu.

Mengangkat kedua tangan, dan mengusap wajahnya

Dia sangat bersyukur dan senang sekali setelah mendapat kabar dari orang yang baru saja menelphone nya.

Anak dan istrinya terdiam memandangi nya.

"Mereka bilang menemukan keberadaan Yoonji"
Berkata papa Yoongi sambil menggenggam tangan istrinya.

"Aku akan memastikannya besok"

"Mereka bilang Yoonji ada dikota ini"
Lanjutnya.

"Aku harap itu benar-benar dia"

...........

Jam istirahat,
Seperti biasa Jimin hanya duduk dikelas,

Semua orang bersiap keluar kelas.

Jimin melihat 3 orang teman Yoongi yang biasa membullya memasuki kelas,

Jantung Jimin berdetak kencang, dia berusaha menenangkan diri.