Love Letter part 35

924 103 7
                                    

"Ku ingatkan, kakek ku masih hidup, walaupun sudah tidak terlibat diperusahaan, tapi keluarga kami adalah pemegang saham perbesar diperusahaan ini. Tidak bisa dibandingkan dengan om yang hanya memiliki sebagian kecil saham pemberian papaku."

"Aku bisa saja menggunakan "pengaruh kakek ku untuk mengadakan rapat besar pemegang saham, dan menendang om keluar dari sini.!!! "

Young joon tak menyangka Yoongi akan datang kekantor.
Selama ini semua berjalam sesuai rencananya,

Yoongi yang terpuruk dan hubungannya yang buruk dengan Jimin, rumah juga berhasil diambil alih, dan memutuskan uang tunjangan agar Yoongi tak bisa melanjutkan kuliah.

Difikiran Young joon yang serakah, menyingkirkan Yoongi dam Jimin harusnya adalah hal yang mudah.

.
.
.

Jimin duduk ditaman kampus sendirian, dia baru saja mendatangi admin kampus menanyakan tagihan uang semesternya dan semua uang yang perlu dibayar Yoongi.

Uang yang dikumpulkan dari hasil resto hanya cukup membayar tagihan salah satu dari mereka,

Jimin berfikir cukup lama sebelum memutuskan membayar tagihan atas nama Yoongi duluan,

"Yoongi lebih membutuhkan nya sekarang, jangan sampai masalah uang ini mematahkan kembali semangatnya", fikir Jimin.

Belum lagi tagihan rumah sakit yamg harus dibayar, karna mereka bilang setelah tiga bulan masa cover asuransi sudah habis.

Jimin memutuskan harus cuti dulu semester ini, Jimin harus lebih giat lagi di resto, agar menghasilkan lebih banyak uang, dengan cara membuka resto dari pagi sampai malam.

.........

Setelah hari yang lelah, Jimin sampai dirumah, mendapati Yoongi yang sudah menunggunya.

"Kenapa sampai selarut ini ?" Tanya Yoongi.

"Tadi masih banyak pelanggan" jawab Jimin.
Terlihat jelas wajah lelah Jimin.

Yoongi yang duduk dikasur, menarik tangan Jimin hingga tertarik kedekatnya,

"Sebentar aku siapkan makan dulu" jawab Jimin pelan dan lembut, sambil melepaskan tangan nya dari pegangan Yoongi.

Jimin kedapur dan menyiapkan makan malam untuk Yoongi,

Yoongi pindah duduk kemeja makan menemani Jimin memasak,

"Entah tenaga apa yang dia punya, jelas-jelas dia terlihat sangat lelah." Yoongi membatin.

Sebenarnya tidak tega melihat Jimin harus bekerja keras seperti ini, tapi sekarang ini tak ada yang dapat dilakulan Yoongi untuk merubah keadaan.

Jimin meletakkan makanan yang dia masak di meja,
"Kamu makan aja, aku udah makan tadi. Mau mandi dulu." Ujar Jimin yang langsung menuju kamar mandi.

Yoongi makan selagi Jimin mandi.

Jimin keluar dari kamar mandi, dan merebahkan tubuhnya dikasur.

"Gimana tadi dikantor?"

Tanya Jimin pada Yoongi yang masih duduk dimeja makan.

Yoongi menceritakan tentang pertemuan nya dengan om Young joon dikator tadi,

Baru beberapa kata, Yoongi menoleh kearah Jimin berbaring, dan ternyata Jimin sudah langsung tertidur

Entah kenapa, melihat Jimin kelelahan seperti itu membuat Yoongi menangis,

Makin hari Yoongi makin yakin dengan apa yang ia rasakan terhadap Jimin adalah rasa cinta.

Yoongi tak bisa lagi melihat Jimin sebagai adiknya. Tapi rasa yang dia rasakan adalah rasa yang beda.

Yoongi berbaring disamping Jimin yang tidur dengan posisi membelakangi nya.

Yoongi memeluk Jimin dari belakang, membenamkan wajah nya di tengkuk Jimin, Dia benar-benar tak dapat menahan tangisnya.

Semakin berfikir, Yoongi semakin tak dapat menghentikan air matanya.

Jimin yang tertidur pulas, memutar badan menghadap Yoongi, dan membalas pelukan Yoongi.

"Mama...."

Terdengar suara lembut Jimin, dia memanggil mamanya dalam igauan.

Mendengar suara lirih Jimin membuat hati dan perasaan Yoongi makin hancur?,

"Sesulit ini jalan hidup yang harus dilewati Jimin, apa yang bisa kulakukan untuk mengobati lukanya."
Batin Yoongi.

Yoongi mencium kening Jimin pelan, alih-alih berusaha tak mengganggu tidur Jimin, tapi tangisnya malah makin pecah disitu.

Suara tangis Yoongi sampai membangun kan Jimin.

Setengah sadar Jimin membuka mata, dia melihat wajah Yoongi sangat dekat didepan pupil matanya, dan sedang menangis.

"Kenapa ?"

Jimin bertanya dengan suara deep khas bangun tidurnya,

Jimin mengusap air mata dipipi Yoongi,

"Apa kamu mimpi ?. Bisik lembut Jimin.

Jimin terus mengusap pipi Yoongi, lalu mengusap bahu nya.

"Ayo tidur lagi." Jimin kembali berbisik lembut sambil menepuk-nepuk bahu Yoongi, bak seorang ibuk yang sedang menidurkan anakya.

Maksudnya mungkin agar membuat Yoongi tenang dan kembali tidur,

Tapi hanya beberapa kali tepukan pelan, malah dia sendiri yang kembali tertidur,

Entah Jimin bangun dalam keadaan sadar atau tidak, karna memang Jimin selelah itu

Yoongi berusaha menghentikan tangisnya. Agar tak lagi mengganggu tidur Jimin.

_
_
_
_
_
_
_
_
_
_

--- to be continued ---










































































LOVE LETTER [YOONMIN] || ENDWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu