Love letter part 34

915 98 7
                                    

Yoongi terus memperhatikan Jimin yang terlelap dari tempat duduk nya.

Rasa sayang Yoongi pada adeknya itu jauh lebih dalam dari sebelumnya.
Rasa terlarang yang sangat mengganggu fikiran Yoongi.

Bagaimanapun berusaha menghindarinya, tapi hati Yoongi berakhir jatuh lebih dalam.
Seperti yang dia rasakan saat ini.

......

Pagi ini Jimin kembali terbangun dalam pelukan Yoongi,
Jimin duduk memandangi Yoongi yang masih tidur.

Bahagia sekali bisa melihat wajah Yoongi ketika terbangun tiap pagi seperti ini.

Hari ini weekend, Jimin bisa sedikit santai karna tidak perlu ke kampus pagi.

Setelah mandi, Jimin kembali menyiapkan sarapan untuk Yoongi, melanjutkan merapikan pakaian Yoongi ke lemari, melakukan apa saja sambil menunggu Yoongi bangun.

Hp Yoongi terus berdering, membuat Yoongi terbangun.
Yoongi duduk memulihkan kesadaran nya, lalu mengangkat panggilan itu.

Diam-diam Jimin mengamati Yoongi yang sedang menelpon,
"Mungkin saja panggilan dari Hobbie" fikir Jimin

Cukup lama Yoongi mendengarkan suara di hp nya, Jimin melihat wajah Yoongi serius, hanya sesekali Yoongi menjawab "iya" , dan juga mengatakan
"aku tinggal bersama Jimin."
"Kami baik-baik aja"
Lalu melihat Yoongi menangis.

Jimin menghampiri dan duduk disamping Yoongi,

Yoongi menggenggam tangan Jimin sambil tetap fokus dengan hp ditelinga nya.

Yoongi menutup telpon, lalu menunduk mengusap air matanya.

"Siapa ?" Tanya Jimin

"Nenek"
"Mereka sudah dengar masalah rumah."

"Aku dimarahin. Mereka suruh aku masuk kantor"

"Kakek suruh pelajari surat utang itu, karna janggal katanya."

"Mereka juga suruh aku menyelesaikan kuliah. Kata kakek, tidak akan ada pemegang saham yang akan mendukung ku untuk jadi pimpinan perusahaan, jika aku gak punya gelar. Walaupun keluarga kita pemegang saham terbesar."

"Tapi memang seharusnya begitu, kuliahmu tinggal dikit lagi, sayang kalau gak dilanjutkan." Jawab Jimin menguatkan.

"Mau sampai kapan kamu tunda untuk masuk ke perusahaan, jangan sampai kita terlambat dan menyesal nantinya, papa pasti akan sangat kecewa."
Lanjut Jimin.

Yoongi menghela nafas dalam,
"Aku hanya tertarik dibagian design, sedangkan papa mau nya aku dibidang management. Aku gak terlalu suka."

Jimin mengusap tangan Yoongi yang masih menggenggam tangan nya.

"Tapi dalam hidup, tak selamanya kita hanya bertemu situasi yang kita sukai, terkadang kita akan berhadapan dengan keadaan yang tak kita inginkan, seperti keadaan yang kita hadapi sekarang contohnya."
Jelas Jimin.

Yoongi kembali menghela napas dalam, dan menjatuhkan kepalanya di pundak Jimin. Bersadar dibahu Jimin.

"Aku rindu mama papa. Mereka pasti kecewa padaku. Aku selalu tidak berguna."
Bisik Yoongi, air matanya kembali jatuh, mengingat kedua orang tuanya.

Jimin mengusap punggung Yoongi.
"Jangan ngomong gitu, mereka selalu bangga padamu."
Jawab Jimin pelan.

.....

Jimin akhirnya berhasil membujuk Yoongi untuk kembali ke kampus,
Yoongi berencana mulai masuk awal minggu ini.

Senin pagi, Yoongi dan Jimin sama-sama berangkat ke kampus.

LOVE LETTER [YOONMIN] || ENDWhere stories live. Discover now